Kini saatnya hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Hari di mana balapan antar Abigeal dengan Brandon. Sepertinya dua pembalap yang akan berlaga itu masih dalam proses persiapan diri dan motor dulu. Sebentar lagi mereka akan bertemu di area balapan yang cukup jauh jika diukur dari rumah Abigel. Seperti biasa Adrian dan Ranggel akan menjemput Abigeal kerumahnya terlebih dahulu.
Suara klakson motor Adrian dipencetnya beberapa kali. "Bos, cepetan, Bos. Bisa telat nih, kita lama amat, Bos!" Adrian berteriak dengan kencang sedangkan Ranggel hanya diam di jok belakang sambil mendengar teriakan sahabatnya.
"Iya, udah siap nih," balas Abigeal saat keluar dari garasi dengan membawa motornya yang sudah mengkilat. Tidak lupa bensinnya juga sudah diisi penuh oleh Abigeal. Dengan setelan kaos hitam, jaket hitam, dan juga jeans berwarna hitam, lengkap sudah sekarang Abigel memakai serba hitam. Karena dia sangat suka dengan warna gelap tersebut.
"Cus! Berangkat!" pekik Ranggel menepuk bahu Adrian pelan.
Dua motor itu melaju ke area balapan dengan santai. Ranggel dan Adrian tampak menyalip motor Abigeal yang berada di depan mereka. Karena tidak mau kalah, Abigeal menyalipnya lagi. Begitulah seterusnya sampai di area balapan.
Begitu mereka sampai, Abigeal langsung menuju ke area balapan, sedangkan Adrian dan Ranggel ke arah parkiran. Kedua belah pihak sekarang sudah berada di garis star. Acara yang diadakan di siang hari minggu itu terlihat cukup ramai penonton dengan cuaca yang juga bersahabat. Abigeal dan Brandon tampak meremehkan satu sama lain dengan berpose layaknya pembalap-pembalap kelas atas. Brandon dengan motor berwarna merah dan baju jaket berwarna kulit tampak keren sekali saat ini.
"Udah siap kalah belom?" ujar Brandon dengan lagak yang sok pasti kepada Abigeal.
"Jangan ngarep dulu, kita liat aja entar!" balas Abigeal dengan tatapan menantang.
"Widih cewek? Seriusan cewek? Masak gue lawan sama cewek, sih?" takjub Brandon karena sedari tadi tidak menyadari lawannya kali ini adalah cewek yang tak lain adalah Abigeal. Baru kali ini dia berhadapan dengan cewek di area balapan.
"Kenapa? Takut?" tanya Abigeal membuka kaca helmnya dan tetap menatap ke arah Brandon.
"Abi? Woi lo Abi 'kan?" tanya Brandon antusias dan tertawa canggung.
"Tau nama gue dari mana lo?" tanya Abigeal balik.
"Jhahaha! Siapa yang enggak kenal sama cewek kayak lo, Abi si Jepit Rambut. Siap-siap buat kalah, ya!" Brandon tertawa melihat lawannya adalah Abigeal. Seakan dia benar-benar akan mengalahkan Abigeal kali ini, dia cukup percaya diri dalam menghadapinya.
Abigeal memang dikenal disekolahnya dengan sebutan Abi si Jepit Rambut. Karena sosok Abigeal yang terlihat begitu tomboy itu, malah selalu memakai sebuah jepit rambut hitam yang agak kekanak-kanakan setiap harinya. Aura kejantanan dari Abigeal lenyap karena jepitan rambut itu. Namun, tetap saja sebagian cewek-cowok agak waspada berhadapan dengan Abigeal.
"Berani taruhan enggak lo?" tantang Abigeal.
"Siapa takut! Kalau lo kalah lo harus kerjain semua tugas-tugas gue di sekolah, gimana?" tanya Brandon antusias. Dia memang banyak ketinggalan pelajaran karena sering bolos, jadi dia ingin memanfaatkan keadaan saat ini.
"Okey, tapi kalau lo kalah, lo harus jadi pacar gue! Dan enggak boleh putus, sebelum gue sendiri yang bilang." pekik Abigeal sinis dan menutup kembali kaca helmnya.
"Widih mantap, Bos. Udah mau menyudahi status jomblo nih, ye!" pekik Ranggel dari arah penonton-penonton yang tidak jauh dari arah situ. Para penonton lainnya jufa tampak bersorak saat mengetahui ada seorang cewek di area balapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Direction (End✅)
Teen FictionGenre : Comedy romance Follow sebelum baca! Tidak ada yang spesial di sini. Hanya cerita gaje tentang pasangan gila dan persahabatan yang juga gila. Start : 28 Desember 2020 Finish : 11 Maret 2021