"Ara! Turun ini udah di tungguin!"
Suara keributan terdengar pagi itu, sumber utamanya tentu dari perempuan yang sekarang berusia 44 tahun, eits walaupun usianya sudah menginjak kepala empat, kepribadian nya masih terasa muda.
"Pagi," Sahut Gio yang baru turun dari tangga sembari mengecup pipi istrinya pelan.
"Yuri sama Azka udah kamu urusin?" Erika masih sibuk dengan masakan nya.
"Udah aku suruh ganti baju tadi," Jawab Gio dengan lembut, Erika tidak menyahut dan sibuk memotong bahan masakan.
"Ah!"
Karena kecerobohan Erika, tangannya malah terkena pisau, Gio yang melihatnya langsung mencari kotak P3K.
"Pelan pelan darl, kamu kayanya terlalu semangat. Kita masuk masih lama kok, anak anak juga belum pada siap, calm down," Ujar Gio dan menyuruh Erika duduk.
Erika menghela napas, "Susah punya empat anak Gio, apalagi aku juga harus ngurusin kamu, nanti aku juga mau ke kantor ngurusin beberapa masalah."
"Aku udah sering tawarin kamu buat sewa babysitter buat si kembar, tapi kamu selalu nolak. Liat bola mata kamu, gelap banget"
"Gi, aku kan selalu bilang. Aku gak mudah percaya sama babysitter aku juga gak mau si kembar jadi bergantung sama mereka, aku juga masih kuat kok," Jawab Erika sambil mengelus pipi suaminya.
"Aku minta tolong Vero deh, dia kan pasti pinter banget nyari yang bagus," Sahut Gio.
"Gak! Udah cukup kita ngerepotin Vero trus, dia kan juga sibuk sama pekerjaannya Gio, lagi pula Aleta juga masih bisa bantu bantu aku," Jawab Erika tegas.
Ya, Vero akhirnya memilih berdamai dengan keadaan. Dirinya telah berubah hampir 180 derajat, walaupun dia masih sibuk dengan dunia kriminal nya. Dia sangat membantu Erika dalam berbagai hal, dari masalah perusahaan sampai masalah anak anaknya pun ia turut membantu jika di butuhkan, bahkan Vero sekarang jadi teman main Gio bersama Rio dalam hal perusahaan.
"Aleta kan juga harus mikirin pernikahan nya Erika"
"Gapapa itung itung dia berbakti sama calon kakak ipar," Ujar Erika tertawa.
"Bunda! Aska ngeledek aku!" Yuri kecil berlari sambil menangis dan memeluk ibunya. Kenalkan dia Yuri Aileen Sanjaya, kembar pertama yang keluar sebelum tujuh menit kemudian adik kembarnya keluar.
"Kamu aja yang baperan padahal aku cuman bilang kamu ga cocok pake pita itu!" satu lagi si kembar berjenis kelamin laki laki, nama lengkapnya Aska Altan Sanjaya, si jahil yang suka menggoda kakak perempuan kembarnya.
"Aska, kakaknya jangan di godain terus dong. Ayo Aska minta maaf dulu," Ucap Gio.
"Ok Dad, Yuri maafin aku ya"
"Kak Yuri!" Dumel Yuri masih sesegukan.
"Iya kak Yuri Aska minta maaf, janji gak di ulang lagi!" Sahut Aska dengan senyum manisnya.
"Ok aku maafin!" Jawab Yuri dan memeluk adiknya.
"Kenapa nih?" Yang tadi berbicara si sulung yang sudah rapih dengan pakaian nya untuk berangkat kuliah, Ravel.
"Kak makan dulu sana, kamu hari ini kuliah pagi?" Yang dipanggil hanya mengangguk dan berlalu duduk di meja makan.
"Ara mana?" Tanya Gio ke anak sulung nya. Yang ditanya hanya mengangkat bahu tidak tahu.
"Aku samperin dulu, Kak tolong air nya diliatin bunda mau ke atas," yang di panggil hanya mengangguk dengan roti yang masih ada di mulutnya.
Jadi Erika itu lumayan berat, memiliki empat anak yang tiga nya masih dalam tahap perkembangan. Ara yang sekarang berusia 11 tahun, Si kembar yang masih berusia 6 tahun, dan Ravel yang sekarang sudah berusia 21 tahun. Waktu benar benar berlalu begitu cepat.
Baru hendak menemui putri nya, Ara sudah turun duluan dengan kondisi rambut yang berantakan.
"Rambut kamu kenapa cantik?" Ujar Gio.
"Bunda, my hair stuck," Ujar Ara seperti hendak menangis.
"Kamu apain emang nya?"
"Aku coba ngikutin tutorial hair style di Youtube malah jadi kaya gini," Jawab Ara sambil menahan tangis.
Ara yang sedang dalam tahap dewasa jadi lebih ingin meniru orang lain dan sedikit centil kadang membuat Erika susah payah membantunya.
"Seharusnya kamu tadi panggil bunda Ara"
"Kan aku pengen terbiasa biar jadi mandiri bunda," Ujar Ara cemberut.
"Tapi jadinya kaya gini kan?" Ara hanya menunduk. Erika menghela napas dan mulai membenarkan rambut Ara.
"Pagi semuanya," Sahut orang dari pintu masuk, siapa lagi kalau bukan Aleta.
"Nih mbak, aku mau anterin berkas yang nanti mbak cek, kalo udah dibawa ke kantor ya," Erika masih sibuk membenahi rambut Ara.
"Kesini sama siapa Kak?" Tanya Ravel.
"Sama om," Sahut orang dibelakang Aleta sambil merangkul Aleta, siapa lagi kalau bukan Rio.
"Ah payah, om ngapain segala dateng, aku kan mau modus ke kak Leta," pinggang nya langsung di cubit oleh Gio yang sedang minum kopi karena mendengar ucapan anak sulung nya.
"Dia tuh calon tante kamu Ravel," Sahut Gio. Yang dibicarakan hanya tertawa.
"Jadi persiapan pernikahan kalian giamana?" Tanya Erika setelah selesai dengan rambut Ara.
"Ya gak gimana gimana sih, kita juga masih planning banyak hal jadi masih dalam proses lah," Jawab Rio.
"Mau punya anak berapa nanti Ri?"
"Dua aja cukup lah Gi, ga kuat gue liat lo ngurusin empat anak. Capek" Jawab Rio sambil tertawa.
"Banyak anak membawa berkah om," Sahut Ravel.
"Anak kecil diem ah, kamu urusin aja tuh skripsi," Jawab Rio galak.
"Pake bawa bawa skripsi males," Sahut Ravel kesal.
"Ri, besok temenin ke makam. Dia ulang tahun."
Suasana menjadi hening, memang kalau sudah membahas dia topik akan menjadi sensitif.
"Nathan ikut?"
"Nanti aku ajakin," Jawab Erika.
"Vero?"
"Dia udah janji bakal ikut, awas aja kalo ga ikut aku blokir dia," Jawab Erika.
💚💛
HI! SELAMAT TAHUN BARU SEMUA!! Janji bonchap udah ya, masih ada satu lagi. DAN SELAMAT TAHUN BARU SEMUANYA! Semoga di tahun ini bisa menjadi tahun baik buat kita semua!!
btw aku bikin cerita baru, tentang wonwoo sih siapa tau ada yg minat, mungkin minggu depan aku up. rio di universe lain wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN | KSG X JJH✧ (✔️)
Fanfiction[ COMPLETE ] "Nggak mudah buat dapetin kamu, dan sekarang aku bersyukur, aku berhasil." - Giovano Eldrick Sanjaya "Banyak hal yang gagal di hidup aku, dan aku bersyukur kamu nggak jadi salah satunya." - Tamara Erika Adelina ✦ Pertemuan singkat G...