Senin, banyak yang benci dengan hari senin, masing-masing orang punya alasannya sendiri, begitu juga dengan seorang gadis yang masih meringkuk di atas kasur, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan telinganya dia tutup dengan guling.
Untuk seorang Sanika Evelyn Putri, senin pagi adalah hari paling menyebalkan untuknya, hanya senin, karena di hari senin kakaknya akan memanaskan motor besarnya tepat di bawah kamar Sanika.
Sanika ingin tidur lebih lama, semalam dia begadang karena harus mengerjakan tugas dan hari ini dia masuk kelas siang, dia ingin bangun siang, tapi jam di dindingnya masih menunjukan pukul 7 pagi dan kakaknya sudah membuat keributan.
Kesabaran Sanika tidak sebesar itu, dia akhirnya menyibakan selimutnya dan langsung berdiri, dia jalan menuju ke kamar mandi, mengisi ember dengan air lalu membawanya ke balkon, Sanika menunduk, dia melihat kakaknya sedang mengutak atik motor, kemudian tanpa menunggu waktu lama Sanika menyiramkan air itu ke bawah tepat mengenai kakaknya.
Morgan —kakak Sanika, langsung berdiri dan menyingkir dari sana, dia mengusap wajahnya lalu menoleh ka atas, sebelum Morgan mengomel, dia mematikan dulu motornya.
"Apa-apaan sih basah tau!" Morgan berteriak dari bawah.
"Lo yang apa-apaan, ini masih jam 7 pagi malah berisik, ganggu orang lagi istirahat tau ga!"
"Kan tiap pagi gue juga begini!"
"Minimal paham bro, lo ga cuma bikin gue keganggu, lo juga bikin tetangga ke ganggu, lo ga tau sabtu kemaren papi dapet surat teguran dari pak RT gara-gara ulah lo?!"
Mendengar itu, cowok dengan rambut coklat dan potongan undercut itu terdiam, Morgan pikir selama ini hal yang dia lakukan itu adalah hal yang biasa, toh juga Morgan hanya melakukan ini seminggu sekali dan tidak lama, tapi surat teguran itu...Morgan baru tau.
Sanika merasa puas, dia menaruh ember itu di balkon, kemudian dia masuk ke kamar dan kembali menikmati senin pagi dengan tenang.
**
Morgan masuk ke dalam rumah, di dalam ada papi yang baru saja selesai mandi dan mau memasukan handuk ke tempat cucian di ruang belakang.
"Pi," panggil Morgan.
Papi menoleh dan kaget melihat Morgan yang pagi-pagi sudah basah kuyup seperti itu, "kamu habis kecebur dimana?"
"Habis di siram Sanika dari atas."
Papi menahan tawa, tapi pada akhirnya kelepasan juga, papi sudah tidak kaget dengan aktivitas dua anaknya itu, tiada hari tanpa bertengkar, meskipun begitu, Sanika dan Morgan akan selalu saling mencari ketika salah satu dari mereka pergi atau sesederhana jika salah satu belum pulang.
"Papi kok ga bilang kalo dapet surat teguran dari RT?"
Dahi papi mengerutkan dahinya, "surat teguran? Oh iya iya, papi dapet itu."
"Itu surat teguran buat aku ya?"
"Iya gitu, kata pak RT kamu jangan keseringan manasin motor kaya tadi, kalo mau manasin motor kaya tadi minimal agak siangan, jangan pagi-pagi." Papi menjelaskan seraya berjalan ke ruangan belakang, di susul Morgan dibelakangnya.
"Kok papi ga bilang?"
"Papi lupa, sekarang inget soalnya kamu ngomong, kamu tau dari siapa?"
"Sanika."
"Oh, iya, dia yang terima surat itu kemaren terus di kasih ke papi."
Morgan mendadak diam sambil bersandar di kusen pintu, papi yang merasa suasana sepi langsung berbalik, papi memandangi Morgan, dia sedikit terkekeh, "kenapa? Kepikiran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Ride
FanficSanika jatuh cinta pada seorang laki-laki yang tidak lain adalah sahabat kakaknya sendiri, tapi karena kisah cinta sebelumnya yang menyakitkan, Sanika jadi belum bisa untuk lebih membuka hati. Berbeda dengan laki-laki bernama Kenan yang disukai San...