part 7

22 15 4
                                    

🍄🍄🍄

Zira berlari menuju kelasnya yang lumayan jauh dari gerbang utama, keringat mulai bercucuran di wajah nya.

"Wah gawat.. pelajaran pertama udah di mulai"

Terdengar suara guru sedang menerangkan dari arah kelas Zira

"Assalamu'alaikum Bu,"

"Waalaikumsalam
Zira kamu telat?"

"Maaf bu tadi..
Tadi tuh"

"Udah masuk aja,"

Sepertinya setiap pelajaran Bu indah Zira hampir telat terus menerus, sehingga membuat Bu indah muak dengan alasan telatnya yang mulai dari menunggu kucingnya lahiran hingga menunggu tukang bus ngopi di warung kopi. Semua alasan itu menurut Bu indah sangat sangat tidak masuk akal, tapi sudahlah namanya juga Zira jika tak melengkapi kesalahan dengan sebuah alasan bukan namanya Zira.

Zira duduk di tempatnya dan mengeluarkan semua alat tulisnya

"Zir Lo gak apa?"

"Zir lo kenapa keringetan? Itu keringet kan?"

"Sutt berhenti memberikan pertanyaan, nanti gua di hukum nih dari Bu indah"jelas Zira

Toilet sekolah

"Muka gua udah kek hantu, berantakan, gak teratur!
Ahhhhh"

Zira mencuci muka pada wastafel yang ada di toilet sekolah nya

"Ahahahahahhahahah" teriak Zira lagi

Luar toilet

"Udah berteriaknya?" Tanya Alina

"Udah, tapi belum puas"

"La ada Masalah apa lagi nih?"tanya Deviana

"Gua pengen curhat"

"Bilang dong, nanti aja kalo udah di kantin sekolah"

"Janji kalian denger ya"

"Iya janji"

Kantin

Mereka memesan beberapa makanan dan minuman, hari ini lumayan banyak menu makanan yang mereka pesan karena hari ini Alina yang mentraktir

"Udah tadi Lo mau curhat apa?"tanya Alina

"Oiya gua lupa gara gara lihat makanan.
Jadi tadi kan gua telat terus kalian tau siapa yang nolong gua?"

Semua menaikkan bahu tanda tak bisa menebak siapa yang menolong Zira

"Yang nolongin gua adalah....
Pria yang kemaren gua tunjukkin ke kalian"

Krik.... Krik...

Semua sahabat Zira saling bertatap mata lalu tertawa

"La kok ketawa?" Tanya Zira

"Mungkin itu akibat lo kesiangan deh jadi tuh mimpi lo masih ikut sampe di dunia nyata deh Zir
Hahaha " ucap Yuri

Zira hanya memakan gorengan sembari menatap semua sahabatnya yang tertawa mendengar ceritanya yang menurut mereka itu hanya mimpi yang terbawa ke dunia nyatanya.

"Seneng? Ketawa aja terus, nanti lo semua nangis lihat makanan kalian habis dan udah masuk ke perut gua!"

"Ya jangan dong Zir, habisnya lo lawak sih" ucap Kirana

"Lawak lawak, lo kira gua pelawak apa?"

"Sorry tapi emang tipis Zir kesempatan Lo di tolong cowok badboy dan terkenal good looking itu" tambah Elistya

"Sabar,bukan mendukung teman. Malah bikin down" batin Zira

Beginilah sahabatan ala Zira,

Perpustakaan

Elista,Zira,dan Yuri membawa novel di perpustakaan sekolah mereka

"Lis lo mau ke ruang sebelah gak?"tanya Zira

"Gak kek nya Zir"

"Oke tunggu sini bentar kok kita ke sebelah"

"Oke"

Zira dan Yuri menuju ruang sebelah perpustakaan sekolah

Elista duduk dan membaca beberapa buku fabel di rak dongeng

"Kau terindah... Kan selalu teindah, aku bisa apa..."

Suara nyanyian itu berasal dari ruang sebelah perpustakaan yaitu ruang Musik

Elista keluar dari perpustakaan dan mengintip di jendela ruang musik, telihat Wisnu sedang memainkan gitar sembari bernyanyi lagu sala satu band terkenal yaitu Armada

Menyadari dirinya di perhatikan, Wisnu melambaikan tangan ke arah Elista.

"Gua?"

"Iya sini!"

Elista masuk

"Lo latihan musik?"

"Gak juga sih, hari ini jadwal kelas 10 MIPA 4 Karna mereka belum di data jadi gua aja yang ngisi hari ini.
Lo mau riques lagu?"

"Boleh?"

"Ya boleh lah, mau lagu apa?"

"Apa ya gua bingung nih"

"Gua nyanyi lagu Rossa yang terlalu cinta gimana? Mau gak? Tapi reff aja"

"Oke gak apa"

"... Tuhan...
Maafkan diri ini, yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya...

Udah sampe gitu aja ya"

"Ih dikit banget,"

"Gini aja kan ada pensi.
Lo lihat aja gua nyanyi di pensi"

"Oo boleh juga"

"Oke , mana sepatu Lo?"

Wisnu melihat Elista yang masuk tanpa sepatu

"Eh iya Yuri sama Zira gua tinggal di perpustakaan, gua pergi dulu ya. Bye..."

"Bye"

Perpustakaan

"Kemana lagi tuh anak?
Udah ngajak, eh pergi gak bilang.
Gak ingat apa ini ada kedua temannya, lupa apa gimana sih?" Zira terus ngomel tanpa henti

"Udah deh Zir, dari pada kita bikin rusuh di depan perpustakaan nih
Kita pulang aja yuk.."

"Gitu kek dari tadi"

"Heheh santuy Zir"

Elista keluar dari ruang musik dan membuat tanda tanya di benak kedua temannya yang super duper rempong ini

"Eh lis sejak kapan Lo masuk kelas musik?"tanya Yuri

"Iya gak bilang"tambah Zira

"Lo mau ikut?" Tanya Yuri kepada Zira

"Gak"

"Oh gua tadi ke dalem denger orang latihan nyanyi"

Zira menaruh bukunya kepada Yuri dan mengintip dari jendela,

"Wisnu Hardana maksud Lo?"tanya Zira

"Cie.. ada apa nih antara Elista dan Wisnu"

"Cie... PJ jangan lupa"

Tampaknya untuk menggoda itu sudah menjadi keahlian Yuri dan Zira

"Gak kok gak ada, udah yuk ke kelas"

Zira,Yuri dan Elista kembali ke kelas bersama.

"Ada apa Antara Wisnu dan Elista?"

"Gua rasa gak mungkin si cupu itu ada hubungan lain dengan Wisnu"

"Permainan kali ini keknya seru nih..
Wisnu hanya punya gua bukan orang lain, apa lagi sih cupu Elista!"

****

Nah nah kepo kan tuh siapa?
Next makanya!😂
Ets sebelum next vote komen la jangan lupa 😂✌️

Oke

Seee youuuuu

Katakan Saja(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang