𖣌 07

8.7K 1.3K 335
                                    

𖡼໋᳝֘   Kiss 𖡼໋᳝֘  

.
..
.

Wajah ditekuk dan tatapan tajam mengarah hanya pada Yuta seorang. Bibirnya cemberut karena kesal.

"Bibirmu lebih mancung dari hidungmu sekarang, (y/n)." kekeh Yuta.

(Y/n) mendelik. Kepalanya sakit berdebat dengan Yuta yang terlihat suka mengalihkan pembicaraan saat dia bertanya.

Yuta terlihat berbinar dan senang. Tangannya memutar kemudi memasuki sebuah restoran.

"Kok kesini?!" tanya (y/n) tajam.

Yuta mengulas senyum, "aku lapar," ucapnya. "Ayo temani aku makan dulu."

(Y/n) mengguyar rambut sebahunya, kesal dengan tingkah Yuta yang tiba-tiba saja semena-mena padanya. "Kan bisa makan dirumah."

Yuta mengerjap menatap (y/n), tertawa pelan melihat guratan halus dikening sang gadis. "Hei, aku ingin makan diluar bersamamu itu saja. Kita jarang bisa makan bersama dirumah. Aku dapat rekomendasi kalau disini makanannya enak."

(Y/n) berdesis pelan. Tampaknya laki-laki itu tak tertarik dengan ketidaksukaannya. Tangan kirinya melepas ikatan pada rambut, membiarkannya tergerai menutupi tengkuk dan ceruk leher.

"Ayo," ucap Yuta mengambil tangan (y/n) dengan tidak berdosanya. Yuta menggenggam lembut tangan (y/n) dan membawanya masuk kedalam restoran.

Mengabaikan gerutuan (y/n) yang tak terima dipegang-pegang oleh Yuta. Yuta membawanya kesebuah meja dengan sepasang kursi yang berhadapan. Seorang pelayan datang dan menanyakan apa yang ingin dibeli.

"Aku beli steak sapi dan cappucino, (y/n) mau apa?" tanya Yuta dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya.

"Samakan saja." jawab (y/n).

Yuta kembali menatap pelayan itu dan membiarkan pelayan itu pergi setelah mencatat apa yang dia sebutkan tadi. Yuta memangku kepalanya dimeja dan menatap (y/n) lekat-lekat.

(Y/n) sendiri mengernyitkan dahi, bingung dengan tingkah laku Yuta yang biasanya gugup dihadapannya. "Kau aneh."

Yuta mengerjap lalu kembali tersenyum, "aneh dibagian mana?"

"Sikapmu," ucap (y/n). "Kau jelas bukan orang yang bisa tidak gugup tiba-tiba. Kau itu canggungan dan jarang membantah."

Yuta menatap (y/n) lekat-lekat. Rasa hangat menerpa wajahnya, "(y/n)," panggil Yuta.

(Y/n) menatap Yuta dengan alis bertautan, "hm?"

Yuta tersenyum semakin lebar dengan pipi yang sedikit memerah, "aku tidak tahu kau sehafal itu tentang sikapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta tersenyum semakin lebar dengan pipi yang sedikit memerah, "aku tidak tahu kau sehafal itu tentang sikapku. Aku senang!"

(Y/n) hanya diam menatap Yuta yang tersenyum senang dan terlihat malu. Tangan kirinya memangku kepala dan menutup bibirnya yang berkedut menahan senyum.

"Gitu saja langsung senang." lirihnya pelan.

.
.
.

Hiro, nama kucing kecil berbulu putih yang menuntunnya pulang. Jemari lentik Yuta mengelus pelan kepala kucing itu dengan lembut. Hiro yang tertidur dipangkuan (y/n) menatap Yuta dan meregangkan tubuhnya.

(Y/n) terlihat fokus pada tontonannya. Berbeda dengan Yuta yang asik bermain dengan Hiro.

Tangan kanan (y/n) mengambil keripik kentang dari sarangnya. Tanpa sadar menyodorkannya pada Yuta.

Yuta yang disodorkan keripik kentang awalnya terkejut, tapi dengan cepat memakan keripik itu. Bibirnya bisa merasakan sapuan lembut jari (y/n). Yuta terkekeh pelan melihat reaksi (y/n) pada salah satu tokoh utama pahlawan yang ada di film.

"Argh! Thanos sialan! Spidyku, kasihan sekali kau ini." ucap (y/n) kesal.

Yuta terkekeh dan mengambil tangan kiri (y/n) membawanya ke bibir lalu mengecupnya pelan. Kesempatan bagi Yuta karena (y/n) terlihat fokus pada film daripada sekitarnya.

Mata hijau Yuta fokus pada pipi (y/n) yang menggembung kesal pada main antagonis film

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata hijau Yuta fokus pada pipi (y/n) yang menggembung kesal pada main antagonis film. Mendekat sedikit, Yuta berbisik lirih ditelinga (y/n).

"(Y/n)."

Lirihan Yuta membuat (y/n) spontan menatapnya, membuat bibir keduanya bertemu. Tubuh (y/n) membeku merasakan bibir lembut Yuta.

Yuta sendiri memilih mengunci pandangannya pada mata (y/n). Tangan kirinya bergerak ketengkuk (y/n) dan menahan kepala (y/n).

Yuta memejamkan matanya dan perlahan mengecup pelan bibir merah muda (y/n). Yuta menggigit sedikit bibir (y/n), membuat (y/n) membuka mulutnya dan memberi Yuta akses untuk masuk dan mengecap seluruh mulutnya.

Lidah Yuta membelit lidah (y/n), menyesap pelan bibir (y/n) dan memberi jarak. Saliva menyambung bibir keduanya.

Yuta menatap mata (y/n) yang berair dan akan segera meneteskan liquid beningnya. Yuta mengerjap dan spontan melepaskan tangannya dari tengkuk (y/n).

"A-a-a-aku... Itu...." Yuta kembali mendadak gugup. Wajahnya pasi menatap (y/n) yang menunduk.

(Y/n) berdiri, kedua tangannya bergetar memeluk Hiro. Tubuhnya berbalik dan langsung masuk kedalam kamar. Mengabaikan teriakan Yuta yang khawatir dan meminta maaf.

Tubuhnya luruh disebalik pintu. Tangan kirinya menutup bibir, wajahnya memerah dan air mata sudah turun dipipinya.

"Baka!" lirihnya.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

San: ..... Atuynya mulai aktif ya bund? 🌚
Bener tuh tuy, yeen harus digass biar nggak jadi liar lagi. Semangat jinakin yeennya! 🌚🌚

.
.
.

Cr: @/pingkikiki123 on twitt (dua"nya)

.
.
.

See you next chapter 😌

2 Januari 2021

✔ ❝Wife❞ (Okkotsu Yuta X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang