7) Little Brother - noren 🔞

18.5K 574 74
                                    

Happy reading~~~ ! ♡

.

.

.

.

Suasana rumah Nakamoto terasa sunyi dengan dentingan jarum jam yang tidak pernah berhenti. Pukul 06.00 dimana seluruh penghuninya lebih memilih untuk tetap terlelap nyenyak dibandingkan harus memulai aktifitas ditemani oleh hawa dingin yang menyeruak.

Diluar sana salju terlihat menggunung, menutupi kehidupan dengan warna putih yang dingin. Tak ada satu pun manusia yang ingin melintasi cuaca sedingin ini, semua orang terlihat enggan keluar dari kediaman mereka yang hangat dan tentunya menyediakan cokelat panas sebagai teman bermalas-malasan.

Langkah kaki terdengar mendekat, membuka pintu kayu kokoh suatu kamar yang pemiliknya masih bergumul dengan selimut tebal.

" Injunie bangun.. " sosok tinggi dengan paras rupawan yang sesekali masih menguap, menandakan tengah melawan rasa kantuk yang masih tersisa.

Ditariknya selimut tebal, membuat tidur sosok manis itu terusik.

" Papa.. " Renjun mengerjapkan matanya berusaha melawan cahaya yang mulai masuk. Tubuhnya mengulet malas menerima tarikan pada kakinya yang mengajaknya bangkit.

" Ayo bangun sebelum mama mengomel " ucap sang papa yang kemudian mendaratkan pantatnya pada kasur Renjun, menyingkirkan guling dan selimut yang membuat anaknya enggan beranjak dari tempat itu.

.

.

Sementara dilantai bawah terdapat Winwin yang tengah menggunakan apron dan berkutat dengan sayuran juga peralatan masaknya. Menyiapkan sarapan kesukaan keluarga kecilnya yang bahagia.

Namun kegiatannya yang tengah khidmat itu diinterupsi tiba-tiba oleh suara bell di depan rumah mereka. Membuatnya berusaha mengambil langkah cepat menuju kepintu utama dimana terdapat seseorang atau siapapun itu yang tengah menunggu, saat ini cuaca sedang dingin-dinginnya.. siapakah gerangan yang bertamu di pagi yang sayup ini?

Ketika pintu besar itu Winwin buka, terdapat dua orang dewasa muncul dengan wajah setengah kaku akibat dinginnya salju yang mereka lewati.

" Astaga ! cepat masuk ! "

Winwin berusaha meraih keduanya untuk segera masuk kedalam rumahnya dan menghangatkan diri, bahkan ia semakin dibuat terkejut karena kedua orang dewasa yang ia kenal dekat ini juga membawa satu sosok menggemaskan dibelakangnya.

" Astaga Jenoku, kau kedinginan ! " Winwin menarik sosok yang belum terlalu tinggi itu kedalam pelukannya ketika ketiganya sudah melewati pintu utama. Dihangatkannya pipi gembil yang saat ini tengah menyajikan senyuman seperti bulan sabit itu.

.

.

" Jeno ! " itu Renjun yang baru saja turun dari kamarnya bersama dengan Yuta, papanya.

Melihat sepupu yang berbeda dua tahun darinya dipagi yang dingin ini membuat perasaannya menghangat. Renjun menghampiri tamu yang tengah duduk dengan mug cokelat panas ditangan mereka, memeluk satu per satu orang yang ada disana.

" Winwinie, Yuta hyung, kami berniat menitipkan Jeno dengan kalian untuk tiga hari kedepan.. " Doyoung mengucapkannya seperti ia tengah menimang sesuatu, terselip perasaan tak enak disana. Namun Winwin maupun Yuta segera menyergah perasaan yang meliputi Doyoung dan mungkin juga Jaehyun disana.

" Tak apa, Renjun juga pasti sangat senang ada Jeno disini, dia merindukan adik kecilnya " Winwin terkekeh seraya mencubit gemas pipi Jeno yang terlihat memerah akibat udara dingin. Renjun yang duduk disamping ayahnya terlihat menyunggingkan senyum dan mengangguk antusias. " Betul bibi, aku sudah lama sekali tidak bermain dengan Jeno " tambahnya.

RENJUN ONESHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang