Han

163 21 2
                                    

Jaemin mendudukkan dirinya di samping Chaeyeon yang sedang serius mengerjakan soal matematika di bukunya.

"Pacar lo noh, di UKS." keluh Jaemin. "Biarin lah, Jaem. Gue lagi repot ini." Jaemin melirik buku Chaeyeon sekilas, itu PR matematika yang harus dikumpulkan per kelas di akhir minggu ini.

"Itu PR anjir, ngapain lo kerjain di sekolah, mending lo nyamperin Jeno." Jaemin hampir menarik paksa buku Chaeyeon sebelum ia dapat pukulan ringan dari Shuhua. Gadis manis yang jadi teman sebangku Chaeyeon itu baru selesai jajan di kantin.

"Orang lagi sibuk, biji mata lo ilang?! Udah sana." Jaein berdiri, ia nggak kaget sih kalau Shuhua lebih sering salty ke dia dan Jeno kalau nyamperin Chaeyeon, yaa meskipun pacarnya Shuhua sendiri juga teman satu tongkrongannya.

Yang bikin Jaemin merasa aneh hari ini tu, sikap Chaeyeon yang lebih mementingkan tugas matematika yang lebih sering terbengkalai.

Diluar kelas, ia bertemu dengan Haechan yang kebetulan ingin menjenguk Jeno. "Loh, tumben sendirian, Chaeyeon mana?"

"Nugas, mana gue kena garam dari Shuhua lagi." keluh Jaemin yang udah jalan duluan UKS tanpa bantu Haechan yang susah payah bawa soto.

Jeno menatap berbinar saat Jaemin datang, seharusnya pacarnya itu bersama dengan Jaemin.

Tapi, bukannya Chaeyeon, Jeno justru mendapati Haechan yang mengomel sambil membawa mangkuk soto.

"Makan, lo tuh ya udah kambuh maag berapa kali coba bulan ini?!" seru Haechan sambil berkacak pinggang. Malas banget ngeladenin Jeno yang sering banget kambuh maag gara-gara skip makan dan kebanyakan ngopi bareng Jaemin.

Jeno nggak menggubris omongan Haechan, doi masih setia menatap pintu UKS. Siapa tahu pacarnya sedang mampir membelikan sesuatu jadi sedikit terlambat.

"Udah makan aja, cewek lo gak kesini." seru Jaemin seolah membaca isi pikiran Jeno yang sejak tadi diam.

"Lagi sibuk sama PR matematika." ah, Jeno ingat. Pacarnya itu sempat bilang kalau ia akan sibuk dengan banyak kegiatan selama seminggu kedepan. Ia bilang ketika mereka bertemu di parkiran sekolah minggu lalu.

Jadi, harusnya Jeno bisa berharap kalau gadis itu akan punya waktu untuknya sejak hari ini, kan?

"Doi nggak bilang ama lo, Jen?" tanya Haechan. Jeno mengangguk, ia menceritakan kalau Chaeyeon bilang sendiri ketika mereka bertemu. "Emang lo chat terakhir sama doi kapan?"

Jaemin udah mengambil ponsel Jeno dan membuka roomchat Chaeyeon yang sebenarnya dipin. Chat terakhir mereka 10 hari yang lalu, itupun Jeno tak membalas ucapan selamat malam dari Chaeyeon.

"Lo pacaran model apa sih begini, lo kalo gini ke Somi betah nggak, Chan?" Jaemin menunjukkan ponsel Jeno ke Haechan.

"Gue jarang chat si, Jaem. Tapi, tiap malem kita telfonan." balas Haechan yang dengan santainya menggeleng.

Jaemin mengecek riwayat telefon Jeno. Terakhir kali ia menelfon Chaeyeon dua bulan yang lalu, Jaemin ingat ia panik menelfon Chaeyeon saat itu dengan ponsel Jeno.

"Udahlah, biarin, orang yang ngejalanin dia, Jaem." seru Haechan. "Tapi nggak bisa gitu dong, Chan. Gue sendiri kalau ada di posisi Chaeyeon ya milih minggat."

Jeno menghentikan makannya, ia mulai serius menanggapi pembicaraan kedua temannya.

"Ya, menurut lo aja. Lagian kalau Chaeyeon mau, doi bisa nerima anak temennya bokapnya itu, siapa sih namanya, om Han Seungwoo kayanya." balas Jaemin.

"Om?"

"Yes, he is 6 years older than us." balas Jaemin.

Mangkuk soto Jeno sudah kosong, cowok itu segera berdiri.

"Gue udah sembuh, mau mampir IPA 3 bentaran." Jeno langsung bangkit, sesekali bersendawa karena kondisi perutnya tidak nyaman.

Jeno langsung menghampiri kelas IPA 3. "Shu, Chaeyeon mana?"

"Loh, Chaey nggak bilang ke elo kalau ada acara keluarga? Tadi doi dijemput sama Mia terus pulang." Jeno mikir.

"Lo tau nama aslinya Mia?"

"Han.. Lupa gue pokoknya mah marganya Han." Han Han Han, marga itu terus berputar di kepala Jeno.

Salah Sangka [Lee Jeno ft. Lee Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang