Now Playing : Baekhyun - Candy*****
Kadang-kadang kita membutuhkan seseorang untuk berada disana. Bukan untuk memperbaiki sesuatu atau melakukan apa pun secara khusus. Tapi hanya untuk membiarkan kita merasa didukung dan diperhatikan.
*****
Part 3. Terpaksa pindah sekolah
Brakkk
Lucas menatap nanar pada kameranya di lantai.
"Masih saja melawan kamu Lucas?! Mau jadi apa kamu?!" Papinya berteriak setelah melempar kamera Lucas ke lantai.
"Mau sampai kapan kamu gak bisa diatur begini hah?!"
"Papi tanya sama kamu!"
"Sudah mas. Jangan pakai emosi. Lucas baru aja pulang." Ujar mami menenangkan suaminya yang emosi.
"Gimana aku gak emosi?! Mami lihat anak kesayangan mami itu! Tadi pagi papi sudah peringatkan dan lagi-lagi dia melawan! Seenaknya sendiri!"
"Itu karena mami belain Lucas terus! Mami harusnya-"
"Bukan salah mami! Papi gak boleh salah in mami!" Lucas memotong ucapan papinya yang malah memarahi mami.
"Papi yang gak ngerti in aku!" Akhirnya ia berani mengatakan pada papi karena biasanya Lucas hanya diam tiap papinya marah pada hobinya.
"Begitu kamu bilang? Sudah berani melawan rupanya kamu!" Berang papi semakin emosi, ia terbiasa mengendalikan dan tidak suka ada bantahan seperti ini. Baginya pendidikan lah yang utama. Kaivan saja berhasil karena menuruti didikannya dengan fokus urusan sekolah bukan bertingkah sok ngartis seperti Lucas pikirnya.
"Sudah mas sudah." Mami menangis menyaksikan suami dan anaknya bertengkar. Ia pun memahami keinginan anak bungsunya itu tapi suaminya tak bisa menerima walau ia sudah menjelaskan kalau yang terpenting adalah kebahagiaan anak mereka. Kaivan dan Lucas jelas berbeda.
"Papi sudah duga hukuman kemarin gak akan mempan! Kamu besok pagi berangkat ke Bandung diantar mang Asep! Kamu akan pindah ke rumah kakek juga sekolahmu Lucas! Renungi kesalahan kamu disana!" Putusan final papi kemudian berlalu memasuki kamar utama diikuti istrinya yang masih terkejut mencoba membujuk suaminya untuk tidak mengirim Lucas jauh darinya.
*****
Maminya tak berhasil membujuk papi untuk merubah keputusannya. Dikirim ke Bandung karena sikap Lucas yang tak bisa diatur. Lucas butuh waktu lebih dari satu jam untuk menenangkan mami bahwa ia menerima hukuman papinya, anggap saja ia sedang berlibur di Bandung. Jelas saja bersama kakeknya akan lebih seru ditambah suasana Bandung yang sejuk dan banyak kegiatan yang bisa dia lakukan disana.
Lucas bisa membuat banyak konten nanti disana bersama sang kakek, seperti memancing atau memasak bersama nanti pikirnya senang. Setelah menceritakan rencananya pada sang ibu, maminya itu berhenti menangis dan membantunya berkemas serta menyiapkan banyak bekal untuk Lucas tak lupa wejangan agar ia tak perlu terlalu memikirkan ucapan papinya.
"Itu karena papi terlalu sayang sama Lucas. Papi mau yang terbaik untuk Lucas. Tapi caranya papi yang salah. Maafkan papi ya nak." Ucap maminya mengelus lembut kepala anak bungsunya.
"Iya mi. Lucas ngerti." Balasnya tersenyum pada mami.
"Jaga kesehatan disana ya. Jangan lupa untuk telpon mami disana. Ah kamu pasti keasyikan mancing sama kakek deh nanti." Keluh mami mengingat kebiasaan anak dan mertuanya saat liburan ke Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With Him | Lucas ✔️
Fanfiction"Lo gak punya bukti apapun!" Jerit Anwa kesal. "Bukti yaa?" Ujar Lucas sembari memainkan handphone ditangannya melirik dengan senyum pongah. Kontan saja Anwa menelan ludah gugup wajahnya sudah pucat. Lucas merekamnya tadi, saat ia menaruh surat it...