Now Playing : Larissa Lambert - Weak Cover
*****
Emang susah jatuh cinta sama yang sempurna, karena yang sempurna sering kali bukan buat kita.
Rintik Sendu
*****
Part 5. Si judes Anwa
"Lho kok bisa kempes begini sih ban nya?!" Keluhnya saat melihat ban belakang sepedanya ternyata kempes.
"Gimana ini? Mana udah jam segini." Dilihatnya jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, itu berati kelas akan dimulai tiga puluh menit lagi.
Untung saja posisinya saat ini masih di depan gerbang. Kalau begini ia menebeng saja sama Om Dimas batin Anwa menggerutu.
Tin!
Anwa terlonjak kaget dan hampir menjatuhkan handphone di tangannya. Ia menoleh, menatap sebuah mobil BMW berwarna hitam yang berjalan lambat disampingnya.
Kaca jendela perlahan turun, sosok Lucas berada dibalik kemudi. Lelaki itu terlihat tampan dengan kaca mata hitam yang dipakainya.
Lucas menumpukan sikunya pada pinggir jendela mobil seraya mencondongkan wajahnya.
"Hai cewek judes!" Lucas memamerkan giginya yang berkilau dan berbasis rapi. "Sendirian aja?"
Anwa meringis kenapa cowok seperti ini bisa jadi cucunya kakek Dana yang sopan dan ramah. Lihat saja kelakuan cucunya ini sangat tidak sopan. Anwa kan sudah mengenalkan namanya kemarin tapi lelaki ini memanggilnya cewek judes?!
"Buta mata lo?" Anwa memutar bola matanya malas. "Jelas-jelas gue sendirian."
Lucas terkekeh. "Iya ya pasti sendirian. Mana ada yang berani deket-deket sama cewek judes!"
"Diem ya lo dasar cowok sok cakep!"
"Emang gue cakep! Siapa disini yang bisa lebih cakep dari gue heh?!"
"Mang Lili tukang bubur langgan gue lebih cakep dari lo!"
"Ouchhh!" Lucas kontan memegang dadanya seakan nyeri. "Gue sama rapper WayV bahkan cakep an gue."
Anwa berjengit menghadap penuh pada Lucas. "Ada ya orang kaya lo! PD gila!"
Lucas menyengir lebar "Percaya diri itu penting! Emang gue cakep!"
"Lo memang gak ikut jaman banget ya? Selain gak punya TV lo juga gak tau ada kendaraan yang lebih cepat dari sepeda?" Lucas menunjuk kearah sepeda Anwa.
"Bukan urusan lo!" Desis Anwa tanpa menutupi rasa sebalnya.
"Lho Wa? Kok kamu belum berangkat nak?"
Perdebatan keduanya terhenti saat Om Dimas muncul dari dalam gerbang.
"Eh iyaa om. Aku jadi nebeng om deh hari ini, ban sepedaku kempes lagi."
"Ah so sorry Anwa, tapi om gak berangkat kantor hari ini. Seperti biasa tantemu itu.."
"Sama saya saja om."
"Ya?"
"Perkenalkan om, saya Lucas temannya Anwa." Lucas begitu saja sudah ada di samping keduanya memperkenalkan diri.
Anwa mengernyit heran sejak kapan mereka berteman, lelaki ini ada-ada saja kelakuannya. Anwa kira Lucas sudah pergi sedari tadi karena tidak terdengar lagi suaranya. Lagipula mana ada dia nyebut berangkat bareng sebelum ini?!
"Lucas? Kok kamu sepertinya familiar ya? Saya Dimas, omnya Anwa."
"Mungkin kita pernah ketemu sebelumnya om?"
Om Dimas terkekeh "Ya mungkin yaa banyak sekali yang harus saya temui setiap harinya di kantor." Kemudian tersadar "Lucas sekolah di SMA yang sama dengan Anwa?"
"Betul om. Pagi ini memang saya mau mengajak Anwa untuk berangkat bersama ke sekolah om."
"Kebetulan sekali! Wah om gak tau kalau Anwa punya teman ganteng begini. Kok gak pernah dikenalin sih wa?" Om Dimas menyambut baik teman keponakannya itu. Ia sedikit terkejut karena setau Dimas, keponakannya itu hanya punya satu teman seorang gadis bernama Nala. Anwa bukan tipe anak yang suka bersosialisasi di luar rumah.
"Mungkin Anwa malu om." Celetuk Lucas asal tanpa bisa dicegah Anwa.
"Hahaha memang keponakan ini anaknya pemalu."
Mereka tertawa membicarakan Anwa seakan tak ada gadis itu disini. Rusak sudah mood nya pagi ini dan semua ini gara-gara cucunya Kakek Dana yang huh ngeselin.
*****
Keduanya kini sudah dalam perjalanan menuju sekolah. Ya, Anwa ikut bersama mobil Lucas. Mau bagaimana lagi? Om nya tidak berangkat kantor hari ini. Mau pesan ojek online pun sudah tak ada waktunya.
"Lo serius gak tau gue siapa?" Celetuk Lucas memecah keheningan karena dilihatnya gadis judes ini diam saja melihat ke arah jendela mobil.
"Lo Lucas kan cucunya kakek Dana. Lo udah kenalin nama kemarin." Sahut Anwa cuek.
"Di rumah lo beneran gak ada TV?!"
"Apa sih? Lagian apa hubungannya lo sama TV di rumah gue?!"
"Lho ya jelas ada! Parah sih lo! Masa lo gak tau kalau gue ini bintang iklan?!"
"Ngg... Terus?"
Kemudian Anwa tertawa membuat Lucas mengernyit heran. Kenapa lagi nih cewek?
"Lo dari kemarin ngotot banget bahas TV di rumah gue karena ini?"
"Hahahaha"
"Heh! Ketawa terus lo! Gila ya lo?!"
"Lo yang gila! Lo pikir lo itu se terkenal itu apa?!"
"Lho ya jelas! Lo aja yang kudet! Dasar cewek kampung!"
"Dasar cowok gila!"
"Lo yang gila!"
"Lo!"
"Lo!"
Begitu seterusnya perdebatan dia antara mereka sepanjang perjalanan menuju sekolah.
*****
Gimana Part 5?
Emoticon kalian untuk part ini
*****
Silahkan vote dan komennya kalau kalian suka dengan cerita ini.
******
His smile please ✨
07 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With Him | Lucas ✔️
Fanfiction"Lo gak punya bukti apapun!" Jerit Anwa kesal. "Bukti yaa?" Ujar Lucas sembari memainkan handphone ditangannya melirik dengan senyum pongah. Kontan saja Anwa menelan ludah gugup wajahnya sudah pucat. Lucas merekamnya tadi, saat ia menaruh surat it...