Playing Now : Red Velvet - Bad Boy
******
Sesibuk apapun seseorang, jika ia peduli, dia akan mencari waktu untukmu.
*****
Tempat Lucas di sebelah kanan meja bersebelahan dengan Hendri. Tepat berseberangan dengan Anwa yang disampingnya ada Yuna. Kemudian Ten dan Winwin menyusul duduk masing-masing di bagian ujung kiri meja berhadapan.
"Itu lo laper banget?" Yuna mengerjap kaget ada yang melebihi pesanannya.
"Lo yakin itu abis semua?" Hendri tak tahan ikut bersuara.
"Kue cubitnya meriah banget." Celetuk Ten bertopang dagu yang disambut kekehan Lucas.
Sedangkan Anwa dan Winwin kalem ikut memperhatikan, tapi tak banyak bicara.
Semuanya jelas saja ternganga melongo melihat banyaknya pesanan Lucas di meja. Ada lima piring penuh dengan berbagai jajanan. Satu porsi cuangki terlihat masih panas mengepul. Disampingnya ada satu hidangan komplit rujak cireng. Di sebelahnya ada juga semangkuk cimol panas lengkap dengan sausnya dan piring terisi cilor dengan saus terpisah. Terakhir ada satu porsi kue cubit dengan topping bervariasi, mulai dari green tea, taro, oreo, hingga kue cubit topping red velvet.
Yuna yang paling doyan mengemil saja kalah dengan Lucas. Gadis itu hanya memesan masing-masing seporsi cuangki, batagor dan cimol. Sedangkan yang lain kompak memesan seporsi cuangki yang memang favorit di kantin ini, buatan Ceu Odah.
"Di Jakarta nggak pernah gue makan ini semua." Jawab Lucas.
"Itadakimasss!!" Lanjutnya riang memulai dengan seporsi cilor.
"Woahh baru tau telur goreng bisa jadi seenak ini." Ucapnya menikmati tusukan cilor yang terakhir.
Yang lain mulai makan dengan kalem, langsung saja mengerjap melongo. Itu kan cuma telur, sampai sebegitu takjubnya Lucas?!
Kemudian berlanjut dengan rujak cireng "Huu ssst pedes nih, tapi kok nagih ya?"
"Level berapa?" Tanya Winwin melihat Lucas mendesis kepedesan.
"Hah? Oh ini cuma level satu padahal." Jawab Lucas kemudian minum es teh didepannya.
"Hah?" Winwin terheran, setaunya level satu tak pakai sambal hanya sausnya yang lebih banyak.
Kemudian dilanjut cimol dan seporsi cuangki yang dihabiskan Lucas dengan cepat dan lahap. Lucas tersenyum lebar "Cuanki ini enak banget!" yang diangguki setuju oleh yang lain. "Ceu Odah emang paling top!" Sahut Ten memberi jempolnya.
"Woahhh cute banget, jadi gak tega makannya." Celetuk Lucas dengan pandangan berbinar kearah seporsi kue cubit.
Anwa yang sejak tadi memperhatikan dengan diam tak sadar tersenyum geli.
Kalau Hendri, Ten dan Winwin sih maklum saja pasti teman barunya Lucas memang belum pernah makan jajanan itu. Yuna masih saja terheran ada yang makan lebih cepat darinya, Lucas begitu lahap apa perutnya tidak terasa penuh?
"Lo belum cobain seblak buatan Anwa." Ujar Ten kemudian.
"Oh ya? Beneran dia bisa masak?" Tunjuk Lucas pada Anwa.
"Beuhh mantap pokoknya!" Hendri buka suara yang diangguki setuju oleh yang lain.
Anwa hanya mengakat bahu cuek melanjutkan makannya. Ia memang hobi masak, pernah beberapa kali teman-teman kelasnya itu berkunjung dan menyantap masakan Anwa.
*****
Jam pelajaran sudah beakhir, kini semuanya sibuk beres-beres untuk cepat pulang.
"Kita kumpul MPS dulu hari ini." Hendri mengingatkan Lucas yang diangguki langsung.
"Pulangnya anterin gue ya. Gak bawa mobil hari ini." Sahutnya kemudian.
"Lah tadi pagi lo naek apa?" Tanya Ten heran.
"Naik angkot." Jawab Lucas kalem.
"Haa?"
"Hah?"
"Haa?"
Ketiganya kompak melongo dan menoleh bingung.
"Ha? Angkot?" Celetuk Winwin dengan wajah bingung.
Lucas mendesah pelan, sepertinya hanya ia yang berpikir kalau naik angkot itu asik dan seru naik.
"Bukan karna lo udah gak laku jadi selebgram kan?" Tanya Ten mengkerut tanpa sadar.
Lucas membelalak, langsung menjitaknya dengan keras. Ten mengaduh kecil, membentuk tangan dengan dua jari tanda damai ke arah Lucas. Sementara Hendri tertawa diikuti Winwin.
"Ngaco lo, kuy lah!" Lucas beranjak keluar kelas yang diikuti yang lain.
Anak kelas lain sudah pulang sejak tiga puluh menit yang lalu, keempatnya menyalin catatan Sejarah karena tertinggal saat jam pelajaran.
Hari ini MPS akan berkumpul untuk latihan harian, yaitu tiap hari Kamis. Biasanya mereka akan berkumpul di ruang musik yang letaknya di bagian utara sekolah. Di sekolah ini setiap siswa wajib memiliki ekstrakurikuler. Lucas memilih MPS karena diajak Hendri karena menurut temannya itu Lucas punya potensi besar dengan suaranya.
MPS terkenal dengan image perkumpulan siswa siswi hits sekolah, cantik dan tampan. Tak semua memiliki kemampuan dan suara yang bagus, ada beberapa yang menang poin tampilan menjadikan mereka sebagai visual ekstrakurikuler itu.
Saat Lucas dan yang lainnya hampir sampai di ruang musik, terlihat disana sudah lumayan ramai. Hendri melihat kakak kelasnya, Lita melambaikan tangannya dengan riang menyambut.
"Gue kira kalian gak jadi datang." Sambutnya ketika Hendri sudah ada dihadapannya.
Hendri menoleh ke arah jam tangan di pergelangan kirinya, mereka memang telat sepuluh menit dari jadwal. "Ada nyalin catatan dulu tadi kami kak." Jawabnya.
MPS saat ini mempunyai lebih dari dua puluh anggota tetap. Mereka terdiri dari tiap angkatan di kelas yang bertahan sejak pertama kali mendaftar. Lita yang saat ini menginjak kelas XII sebagai wakil ketua ekskul. Gadis cantik dengan rambut hitam berkilau Jenny merupakan ketuanya.
Mereka juga memiliki band, band bernama The Winter. Jojo sebagai vokalis, kemudian Jaka sebagai gitaris, ada David sebagai basis, Bima di posisi drumer dan Daniel di posisi keyboard. Semuanya merupakan anak kelas XI.
Hendri, Ten dan Winwin juga sebenarnya baru saja bergabung. Dan kini bertambah dengan bergabungnya Lucas yang tentu disambut antusias para anggota perempuan, sedangkan anggota laki-laki cuek saja tapi mereka semua berbaur akrab.
*****
Dapat salam dari Lucas di lock screen author wkwk
13 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With Him | Lucas ✔️
Fanfic"Lo gak punya bukti apapun!" Jerit Anwa kesal. "Bukti yaa?" Ujar Lucas sembari memainkan handphone ditangannya melirik dengan senyum pongah. Kontan saja Anwa menelan ludah gugup wajahnya sudah pucat. Lucas merekamnya tadi, saat ia menaruh surat it...