Playing Now : Epik High ft. B.I - Acceptance Speech
*****
SELAMAT MEMBACA 🥰
*****
"Kenapa matahari tenggelam?" Tanya Hendri memberi tebakan dengan raut sok seriusnya.
"Karena bulan mau keluar." Jawab Ten.
"Bukan." Sahut Hendri mengerling.
"Tapi?" Tanya Lucas mengangkat alis heran.
"Tidak ada tapi." Jawab Hendri lagi.
"Lalu?" Sahut Lucas terlihat semakin penasaran.
"Karena tidak bisa berenang." Jawab Hendri tertawa ngakak sampai terlihat air mata.
"Anjayyy!" Celetuk Ten ikut ngakak sembari tangannya memukul keras punggung Winwin yang langsung diberi delikan marah.
Keempatnya kini sedang berjalan menuju kelas untuk mengambil seragam, setelah selesai mata praktek mapel olahraga di lapangan.
"Apa gak kita ini kantin aja dulu guys?" Tanya Ten pada ketiganya.
"Ah iya gue udah pingin banget cuangki nya Ceu Odah, heeeem." Sahut Hendri sembari mengusap perutnya.
"Ah gue pingin cepetan ganti baju udah gerah banget, bisa gatal-gatal nanti badan abang ganteng."
"HEUUUUU SABODO TEING!" Sahut spontan ketiganya meneriaki saat mendengar ucapan Lucas tadi.
*****
Akhirnya mereka sepakat Lucas yang pergi ke kelas untuk mengambil ganti karena ingin mandi terlebih dahulu. Ketiga lainnya langsung menuju kantin karena memang sudah sangat lapar, oh kalau Winwin sih ikut yang suara banyak aja.
Lucas tersenyum lebar. Berjalan riang menuju kelasnya, tentunya sembari menebar pesona pada setiap siswi yang berpapasan dengannya di sepanjang koridor sekolah.
Saat memasuki kelas, Lucas melihat Anwa disana. Terlihat Anwa menengok ke segala arah kelas sebelum berjalan menuju bangku paling pojok di bagian tengah kelas. Itu kursi Athar batin Lucas.
Ia terkekeh berjalan menuju Anwa untuk mengagetkan gadis itu. Sepertinya ada sesuatu menyenangkan yang akan Lucas dapatkan. Lucas menarik sebelah sudut bibirnya memikirkan hal itu.
"Dor!"
Anwa terlonjak kaget dan hampir menjatuhkan amplop di tangannya. Ia menoleh menatap Lucas yang mengejutkannya.
"Ngapain di tempat duduknya si Athar?" Tanya Lucas mengejutkan gadis itu.
Anwa mengerjap panik lalu mengedarkan pandangannya.
"Heh cewek judes! Ditanya malah bengong!" Panggil Lucas.
"Bukan urusan lo!" Desis Anwa garang
Lucas berpura-pura bingung dan mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan wajah Anwa. "Kalau ada cewek diem-diem simpan amplop pink di laci Athar itu maksudnya apa ya?" Tanyanya bingung, seperti anak kecil. Matanya mengerjap.
"Nggak!" Anwa menjawab cepat. "Gue gak simpan surat di laci meja Athar!" Tambahnya.
"Gue gak ada nyebutin surat deh. Oh jadi lo itu suka sama si Athar!" Seru Lucas
Anwa mendongak, mata mereka bertemu dan perempuan itu melotot. "Diem ngggak lo?!"
"Karena gue anaknya baik dan kata mami kita harus saling menolong. Gue bakal bantuin lo buat bilang sama si Athar kalau lo itu— Aw sakit gila!"
Lucas mendelik ke arah Anwa terkejut. Cubitan gadis itu benar-benar mematikan.
"Lo ya cewek judes! Bukannya baikkin gue lo?!" Sungut Lucas kesal mengarahkan telunjuk kanan kearah Anwa.
Anwa mendecih "Dih, ngapain? Ngerasa penting banget lo harus gue baikkin?!"
Lucas menyeringai mencondongkan tubuhnya kedepan tepat ditelinga Anwa ia berbisik "Ohh, lo mau kalau gue umum in di depan kelas biar sekalian semua orang tau seorang Anwa yang jutek in semua cowok ini ternyata diam-diam suka si Athar belagu?"
"Lo gak punya bukti apapun!" Jerit Anwa kesal.
"Bukti yaa?" Ujar Lucas sembari memainkan handphone ditangannya melirik dengan senyum pongah.
Kontan saja Anwa menelan ludah gugup juga wajahnya yang pucat. Sepertinya Lucas merekamnya saat akan menaruh surat di meja Athar batinnya. "Mau lo apa?!"
"Ini yang gue suka dari lo, tanpa basa basi busuk."
"Udah deh cepet aja bilang lo mau apa?!"
"Eitsss selow dong! Gue mau...."
"Mulai sekarang lo jadi babu gue!"
"Apa apaan?!" Sungut gadis itu kesal.
"Ya terserah lo sih, kalau lo gamau juga gapapa. Gue gak rugi tuh." Sahut Lucas cuek.
Anwa merutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya sampai bisa terpergok Lucas. Ia memandang kesal kerah Lucas yang tersenyum mengejek kearahnya. Tapi ia tidak punya pilihan lain, Anwa mengenal napas dan memilih menyerah. "Oke. Tapi sampai kapan?"
Lucas langsung tersenyum puas "Terserah gue dong. Entah itu seminggu atau sebulan." Celetuknya.
"What?!"
"Eh?! Babu gak boleh protes sama tuan!" Ujar Lucas mengejek.
"FINE!" Jerit gadis itu kesal.
"Good!" Sahut Lucas menepuk puncak kepala Anwa pelan kemudian berlalu menuju pintu kelas.
*****
Kasihan Anwa jadi babu,
Lucas memang yaa nakal 😂*****
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYAAAA
SHARE CERITA INI KALAU KAMU MEMANG BUCINNYA ABANG LUCAS YAK HIHIHIHIHIHIHIHI
*****
AND HERE WE GO!!
TODAY ITS COKIBER BIRTHDAY
#LUCASDAY
MY FAV PICT FROM HIM
LOVE THIS SO MUCH 😭❤️SEMOGA KITA BISA BERTEMU HIKS
****
25 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With Him | Lucas ✔️
Fanfiction"Lo gak punya bukti apapun!" Jerit Anwa kesal. "Bukti yaa?" Ujar Lucas sembari memainkan handphone ditangannya melirik dengan senyum pongah. Kontan saja Anwa menelan ludah gugup wajahnya sudah pucat. Lucas merekamnya tadi, saat ia menaruh surat it...