Narrator: Audrey Mahadarsa🌸
'ASIK AUDREY KALAH!'
'MAMPUS LO AKHIRNYA KALAH'
'Tahta Audrey yang gak kalah selama 10 kali kita main akhirnya patah hari ini'
Tadi malem gue main poker dan entah kenapa gue kalah, dan kena dare. Poker diantara kita berenam gak pakai uang karena kita gak mau dosa berjudi. Alhasil hukuman yang kalah adalah kena dare apapun yang menang di hari itu mau.
'Coba Adis, lo mau hukum Audrey apa nih?'
Iya, yang menang Gladys, padahal dia biasanya payah banget kalau main poker. Bahkan dia yang selalu kalah dan kena dare. Dan yang menang biasanya gue, jadi gue yang sering ngasih dia dare.
Diantara lainnya adalah dia gue suruh makan cabe rawit merah tanpa minum selama semenit (akhirnya dia masuk UKS), guling-guling di lapangan sepak bola pas jam olahraga (malemnya masuk angin soalnya lapangan basah karena hujan semalem sebelumnya, dan lainnya.
'Gampang aja sih Drey, gak bakal sampe lo masuk UKS kok. Cukup lo besok ngajak Rangga ke Sadie Hawkins'
'Ya udah, pasti dia nolak gue'
'TAPI, kalau dia mau, lo gak boleh nolak ya. Misal dia nyuruh lo ngapain, lo juga harus tetep bilang iya'
'Iya ah, lagian ngapain sih Rangga mau ke Sadie Hawkins bareng gue?'
'Gak ada yang tau loh, Audrey Mahadarsa'
Dan disinilah gue merenungkan kejadian tadi pagi, dimana gue ngajak Rangga ke Sadie Hawkins dan dia nerima ajakkan gue dengan syarat.
"KENAPA GUE YANG KALAH TADI MALEM!" teriak gue di dalam kelas.
Semua orang bingung kenapa gue teriak tiba-tiba. "Sorry sorry," ucap gue.
"Audrey dapet pasangan ke Sadie Hawkins niiih," ejek Lola disamping gue.
Gue membalas Lola, "Sialan lo, gara-gara Adis semuanya,"
Lola ketawa, "HAHAHA, sekalinya dia menang lawan lo, bales dendamnya gak main-main si Adis,"
"La, gue yakin dia punya dendam karena pernah masuk UKS seharian gara-gara gue," gue memposisikan badan gue ke arah Lola.
Ekspresi Lola menyindir gue, "Menurut lo Drey? Gue jadi Adis udah nyuruh lo nyemplung ke danau horor di belakang sekolah,"
Gue menghela napas. "Sekearang masalahnya adalah, SI RANGGA MAU APAAN ANJIRR?!"
"Yailah, Rangga mau ngapain lo sih, paling cuma suruh lo diem. Kata Edgar waktu itu, Rangga gak suka sama lo karena lo itu berisik," kata Lola dengan santai sambil memainkan kukunya yang baru dikuteks warna ungu pastel.
Gue menatap Lola emosi, "Ya terus? Adis berisik, lo juga berisik, bahkan ada yang lebih berisik, tapi kenapa cuma gue yang gak dia suka coba?"
Lola cuma membalas dengan menaikkan pundaknya.
"Eh, kok lo jadi ngobrol sama Edgar sih?" tanya gue ke Lola.
Lola terdiam tegang, "Student Council,"
"Oooh."
Selesainya kelas hari ini, gue di chat Rangga.
NOMOR TIDAK DIKENAL
audrey, ini rangga di save nomornya
nanti jam 4 lo ke lapangan basket
oke
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not A Prom!
Ficção AdolescenteResonance Academy Salah satu sekolah favorit di lingkungannya. Tak hanya karena prasarana yang baik, guru yang diatas standar, teta[i sekolah ini telah lama ada dan tradisi sekolah yang berbeda dengan sekolah lain. Contohnya: Sadie Hawkins. Acara li...