•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Chapter 13 - Aftermath of Chaos
.
.
.
Beberapa jam kemudian, sore harinya, 3rd Person POV
Setelah beberapa jam, angkatan utama dari Pasukan Pengintai telah kembali dari ekspedisi mereka. Bersama anggota Garrison, mereka membasmi sisa Titan yang terjebak di dalam Trost selama satu hari penuh. Pada saat itu, meriam artileri terus menerus menembakkan pelurunya. Selagi peluru ledak memusnahkan sebagian besar para Titan, Titan yang tersisa disapu bersih oleh Pasukan Pengintai. Mereka bahkan berhasil menangkap Titan setinggi empat meter dan tujuh meter.
Namun, 207 prajurit telah gugur atau dinyatakan hilang, dan ada 897 prajurit yang terkena luka berat. Meskipun itu adalah kemenangan pertama umat manusia dalam melawan para Titan, sebagai gantinya, nyawa yang melayang untuk itu terlalu banyak.
.
.
.
Di dekat headquaters
Venus menatap ke atas langit senja sambil mengamati matahari terbenam perlahan, lalu melihat tangannya yang memegang buku daftar kematiannya. Venus mengertakkan giginya melihat jumlah orang yang gugur dalam perlawanan tadi, karena mengingat kata-kata yang dia ucapkan kepada Isabel tadi pagi.
.
.
.
FLASHBACK
"Aku cuma khawatir ekspedisi ini tidak berjalan sesuai diharapkan. Apalagi kalau kita kehilangan beberapa anggota, mengurus hal-hal seperti itu melelahkan."
"Kau memang aneh sekali hari ini, V-chan. Orang sepertimu seharusnya tidak mengkhawatirkan hal-hal seperti itu."
"Lagipula, kau dan Levi-aniki tidak akan membiarkan itu terjadi kan? Itulah mengapa kau ada di sini, betulkan?"
.
.
.
FLASHBACK ENDS
Tanpa disadari, Venus mengepalkan tangannya sambil mengulang-ulang percakapan tersebut di kepalanya. Sampai tidak menyadari keberadaan Isabel yang mendekatinya dari belakang.
"Etto, V-chan, kau.....baik-baik saja?" tanya Isabel agak ragu.
Bahu Venus melemas setelah mendengar suara temannya, lalu menghela napas saat dia berbalik untuk menghadap Isabel.
"Isabel, a-aku benar-benar tidak tahu bagaimana seharusnya perasaanku sekarang," kata Venus dengan tatapan sendu.
Mengalihkan pandangan dari temannya, Isabel merasa sedikit bersalah dengan ucapannya tadi pagi. Dia tahu perasaan Venus saat ini, dan dia tahu bahwa tidak ada cara untuk menghilangkan rasa bersalah itu di dalamnya. Tetapi dia akan tetap mencoba.
"V-chan, kau tahu, hidup tidak akan selalu berjalan sesuai keinginan. Jadi, wajar kalau hal-hal seperti terjadi tanpa kita mengetahuinya," kata Isabel dengan senyuman kecil.
"Tapi aku sudah mengetahuinya sejak awal Isabel, namun aku tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya. Aku telah gagal, telah memberikan harapan palsu, dan aku rasa aku tidak pantas mendapatkan pujian yang kudapat," Venus menentang perkataan Isabel.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rose Killer" | Black Butler x Attack on Titan Crossover Story [SLOW UPDATE]
Fanfic[SLOW UPDATE] Venus Cruella, seorang gadis 'setengah iblis' berumur 18 tahun yang bekerja sebagai seorang 'Shinigami', atau juga lebih dikenal sebagai 'Grim Reaper'. Dia diberi tugas untuk membunuh orang-orang asosiasi gelap di daerah dalam Dinding...