Keping 45 : Kecikal vs Singus

3.9K 361 331
                                    

(Kala Cinta Menggoda)

Maka izinkanlah aku mencintaimu

Atau bolehkanlah aku sekadar sayang padamu

Maafkan jikaku mencintaimu

Lalu biarkanku mengharap kau sayang padaku

.

-oke, teman mau masuk tim mana? Kecikal atau Singus?-

-yang penasaran ama bisikan Lora mana nomor brankasnya???-

-terima kasih untuk cinta, dukungan dan kunjungannya, teman-

-tidak ada penawar ngep-ngep yang uma sediakan untuk chapter ini-

.

Happy reading

..................

Ternyata benar, tidak semua rasa bisa terwakilkan oleh kata. Pun tidak semua rasa bisa diungkapkan dengan mudahnya. Adakalanya memilih diam merupakan jalan terbaik. Menyembunyikannya dalam-dalam. Menyimpannya hanya untuk diri sendiri.

Namun sialnya, semakin disimpan terkadang malah semakin merepotkan. Pikiran kacau jadinya. Jantung berdebar tak jelas dibuatnya. Takut dia menjadi milik yang lain. Cemas dia berlabuh untuk yang lain. Sadar atau tidak, dimomen seperti ini, mengungkapkan menjadi pilihan satu-satunya untuk tetap bisa mempertahankan.

Terlepas pada apa pun hasilnya nanti.

Bahkan jika harus benar-benar kehilangan.

Setidaknya, sebuah kebenaran telah dinyatakan.

Anggaplah saat ini Ikhsan datang ke rumah Lestari demi memastikan bahwa istrinya tidak diganggu oleh lelaki lain. Bersikeras mengaku ia tak cemburu walau hatinya megap-megap bak lele yang kehausan. Bertahan dengan egonya bahwa ia baik-baik saja walau darahnya sudah mendidih bak air rebusan yang siap dituangkan ke cangkir kopi.

Ikhsan, demi apa pun kini sedang merasa bingung sebingung-bingungnya. Berada di ujung pencarian rasa yang ia sendiri tak tahu harus memetakannya seperti apa.

Pokoknya yang jelas Ikhsan marah mengetahui Lora bertemu dengan Dito. Ikhsan sedih mengetahui ternyata ada dua lelaki lain sudah lebih dulu berani mengungkapkan perasaan mereka kepada istrinya, dan Ikhsan kecewa pada dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa selain menahan marah dan sedihnya itu dalam dada.

Apakah ada yang ingin memberi tahu Gus Ganteng kalau kini ia sedang cemburu? Buta malah. Dan bukankah cemburu itu tanda sayang? Ah, entahlah. Bersama Gus Ganteng apa-apa selalu saja jadi rumit.

Susah kalau berurusan soal rasa dengan jomblo sampai halal yang tak pernah punya pengalaman cinta sama sekali seperti Ikhsan. Sampai-sampai urusan sederhana pun dibuatnya berbelit. Sok kepedean bertahan kalau ia sedang mencari rasa, menutup mata pada kenyataan bahwa sebenarnya kini ia sedang dipenuhi rasa. Sudah full boy, full! Mau dicari kemana lagi ha?

Bahkan pada Arini pun ia tak pernah seperti ini. Hanya suka atas dasar kagum, tak peduli dengan siapa pun Arini berbicara, tak hirau dengan lelaki mana pun Arini berkomunikasi.

Dengan Lora? Jangan ditanya. Ikhsan sudah mengultimatum kelinci satu itu sebagai miliknya, sah dunia akhirat. Jangankan berbicara dengan lelaki lain, dilirik sepintas lalu saja Lora oleh orang asing, Ikhsan langsung panas dingin luar dalam jedag-jedug. Maka jangan bayangkan bagaimana perasaan senior tampan satu itu setelah mendengar bahwa malam ini istrinya ditaksir dua pria sekaligus, serentak, dalam waktu yang berdekatan. Hancur sudah hancur, ambyar.

SanuLoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang