Square Love?

3.9K 92 0
                                    

Hai hai!

Maafkan aku, aku update sangat-sangat lama :(

Kalo boleh jujur, tapi janji jangan timpukin aku pake tahu busuk ya

Aku kemarin-kemarin puasa update karena kuku jariku yang sangat panjang, gimana ngga panjang, dari sebelum tahun baru sampe sekarang baru dipotong. Nah kuku ku itu menjadi kendala bagiku untuk mengetik, bahkan ngetik di hape pun bisa typo sepuluh kali dalam kalimat yang sama. Jadi aku males deh, susah gitu buat ngetik di laptop juga.

Nah berhubung aku barusan potong kuku tadi....hiks

Jadi sekarang aku udah bisa update deh ^^

Cekidot ;)

***

Katie's POV

Seperti biasa, saat lunch, aku dan Katie pergi menuju kantin sekolah. Dan seperti biasanya pula, aku dan Keli sama-sama membeli siomay dan duduk di meja yang agak ke pinggir. Ini sudah seperti rutinitasku dan Keli.

Keli duduk di depanku dan melahap siomay nya yang kelihatan sangat menggoda lidah.

Perkataan Keli tadi pagi masih berkeliaran di kepalaku. Aku masih memikirkan bagaimana cara untuk berkencan dengan mereka bertiga, dan membuat mereka tidak curiga terhadapku. Satu-satunya cara adalah agar tidak ketahuan oleh mereka bertiga, bahwa aku berkencan dengan mereka semua. Aku harus menyusun rencana untuk mengajak mereka kencan dengan waktu yang berbeda. Tapi bagaimana caranya? Masalahnya adalah, aku ini perempuan, tidak mungkin bagiku untuk mengajak mereka berkencan. Kalau ngajak Damien sih lebih gampang, karena aku menyandang status sebagai tunangannya, jadi mudah dan lazim bagiku untuk mengajaknya kencan. Tapi Damon? Oke, Damon dan aku masih memiliki status sebagai sahabat, jadi kurasa ga begitu aneh kalo aku ngajak dia pergi bareng sih. Nah Ken? Aku bahkan baru saja ninggalin dia sendirian di mall kemarin. Aku yakin dia akan menendangku jika dengan santainya aku ngajak dia kencan lagi.

Wait, gimana kalo aku ngajak dia makan bareng, aku traktir gitu, hitung-hitung sebagai permintaan maaf dariku karena kejadian kemarin. Oke Katie, sekarang tinggal menentukan waktu yang tepat untuk mengajak mereka berkencan. Ah, aku akan mulai dengan kak Ken dulu sepertinya.

"Woy Kat, lo ga mau makan siomay lo?" Keli tampak tergiur dengan siomay di hadapanku yang sedari tadi belum kusentuh. Yaelah ini anak, udah abisin seporsi juga, masih mau ngembat punya orang

"Enak aja! Pesen sendiri sono!" jawabku ketus sambil mulai memakan siomay ku ini dan diikuti decakan pelan dari Keli

"Ck, habisnya lo bengong aja sih, gue kira lo ga mau makan ni siomay"

"Gue tadi lagi nyusun rencana"

"Hah? Rencana apaan?" Keli mengerutkan dahinya sambil berusaha memahami apa yang barusan kukatakan

"Elah lo! Katanya gue harus ngajakin mereka bertiga kencan! Nah gue lagi mikir nih gimana cara nya dan kapan" jawabku kesal karena Keli begitu lemot

"Ooo" dan dia ber-o ria, kebiasaan. "Terus, lo udah dapet caranya?"

"Udah"

"Gimana?"

"Gue mau ngajak kak Ken makan bareng, gue beralasan bahwa gue mau minta maaf atas kejadian kemarin pas gue lari ninggalin dia sendirian di mall" jawabku enteng dan seketika wajah Keli menjadi bersinar, ah apa ini hanya efek lampu di kantin? Atau efek cahaya matahari?

"Lo hebat banget Kat! Ga nyangka lo sepintar ini! Gue bangga sama lo" Keli memajukan badannya mendekati aku dan menepuk pundakku berkali-kali seperti kakek-kakek yang bangga akan cucunya. Iuwh, sangat menjijikan. Apalagi kalo lihat wajahnya sekarang, sok-sok bijak dan beneran bersinar. Padahal aku tidak merasa melakukan hal membanggakan apapun

My Foe Is My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang