perpisahan

355 18 0
                                    

setelah meletakkan buku di kamar kulangsung menuju dapur kantor.langsung kunyalakan apikompor dan memasak air tak lupa kusiapkan gelas dan kuisi kopi dan gula dan disaat aku menunggu air mendidih samar samar kumendengar suara isak tangis.hatiku bertanya tanya siapa yang menangis malam malam ,kutajamkan telingaku mencari sumber tangisan .setelah kuyakin suara tangisan itu berasal dari samping dapur kulangkahkan kakiku menuju sumber suara tak lupa kumatikan kompor dulu.dan betapa terkejutnya aku ternyata yang menangis adalah bufaizah sedang disampingnya  ada pak jamal diam seribu bahasa.

aku bertanya tanya ada apa dengan mereka?

"sekarang kita  harus bagaimana pak...hik..hik....aku gak mau dijodohkan"ucap bu faizah disela sela tangisannya

"tapi bagaimana lagi itu semua sudah keinginan orang tuamu,nggak baik kalau kamu menolaknya"ucap pak jamal terkesan pasrah

"mengapa bapak ngomong kayak gitu apa pak jamal tidak mencintai saya hik...hik.."bu faizah tak terima dengan kepasrahan pak jamal.

"saya cinta sama kamu tapi saya juga tidak bisa mengesampingkan keinginan orang tua kamu mungkin pilihan orang tua kamu lebih baik dari pada saya "ucap pak jamal mencoba tegar.

"turuti saja keinginan orang tua kamu mungkin dengan demikian hidup kita akan menjadi penuh barokah"lanjut pak jamal lagi

"baiklah jika itu keinginanmu ,aku akan menerima perjodohan ini"bufaizah mulai menyerah untuk mengikuti egonya bagaimanapun juga apa yang diucapkan pak jamal memang benar.

"terus kapan kamu akan pulang "

"lusa orang tuaku menjemput sekalian mau pamit sama yai"
"Ya sudah , sekarang kamu istirahat dulu tenangkan pikirqnmu dan jangan lupa sholat istikhoroh minta petunjuk pada allah"ucap pak jamal tak tega melihat wanita yang dicintainya itu terus menangis
"Saya ke kamar dulu pak jamal"pamit bu faizah
"Hapus dulu air matamu tidak enak dilihat mbak mbak kamarmu"
Bufaizah pun menghapus air matanya dengan kerudung yang dia pakai walaupun air matanya sudah hilang tapi matanya yang bengkak tidak bisa menyembunyikan kalau dia habis menangis.

kututup  mulutku ketika ingin menjerit tak percaya dengan apa yang kulihat dan kudengar .sungguh ku tak menyangka jika bu faizah akan dijodohkan orang tuanya haruskah  aku bahagia atau bersedih tapi yang  pasti sainganku sudah pergi ,jadi sepertinya aku bahagia ya bahagia diatas kesedihan mereka.kulihat pak jamal berdiri cepat cepat kumasuk kedapur kantor takut ketahuan kalau aku ngintip .segera kunyalakan kompor yang tadi kumatikan.

"fi ngapain kamu disitu "tanya pak jamal ketika melewati dapur dan melihatku disana.

"bapak lupa ya tadi kan pak jamal  nyuruh fifi bikin kopi"jelasku

"oh iya..."sambil memukul kepalanya sendiri ,kentara  banget kalau lagi galau

"kopinya sudah selesai fi"tanya pak jamal lagi

"sudah pak ,ini barusan jadi"sambil menunjukkan secangkir kopi yang masih panas.
"Ya sudah tolong bawa ke kantor"ucap pak jamal seraya masuk kantor akupun mengikutinya dari belakang sambil membawa secangkir kopi.
Kuletakkan kopi dimeja sofa tamu dan akupun duduk dilantai , sedang pak jamal duduk di sofa.
"Pak jamal kenapa" aku pura pura bertanya ketika pak jamal hanya merenung
"Gak ada apa apa fi"sambil tersenyum mencoba menutupi kesedihannya
"Kita jadi mengoreksi tugas murid bapak "kucoba mengingatkan tujuanku dipanggil .
Pak jamal hanya diam tak menjawab mungkin lagi bingung dengan apa yang dialami barusan pura pura tegar di tinggal bu faizah nikah padahal hatinya tak rela .
"Pak..pak jamal"panggilku mencoba menyadarkan dari lamunannya
"Eh iya ...apa fi"pak jamal tergagap"Tadi pak jamalkan nyuruh saya kesini buat bantu bapak mengoreksi masak bapak lupa"ku coba mengingatkan tujuanku berada disini
"Mm....kayaknya besok aja fi , kamu balik kekamar saja dulu"
" kalau begitu saya kekamar dulu pak" pamitku
"Assalamualaikum"ucapku
"Waalaikum salam " jawab pak jamal

Pov pak jamal

Aku masih tak percaya orang yang kucintai akan di jodohkan orang tuanya dan aku menyarankan agar bu faizah menerima perjodohannya itu , bukannya aku tak ingin memperjuangkannya tapi beberapa kali ku istikhoroi (sholat untuk minta petunjuk) wajah bu faizah sama sekali tak nampak .mungkin ini adalah jawaban dari sholat istikhorohku bawa bu faizah bukanlah jodohku.berat itu pasti apalagi aku mencintai bu faizah hampir 5 th sejak aku memutuskan untuk mengabdi di pondok.5 th bukan waktu yang sebentar banyak suka dan duka yang kita lalui bersama tapi jodoh adalah rahasia allah.dan mungkin bu faizah bukanlah jodohku.

Hari ini orang tua bu faizah telah datang , mereka memintaku untuk menyampaikan ke yai kalau mereka  mau sowan sekaligus berpamitan , sedang faizah hanya diam tak berbicara apapun, tampak sekali gurat kesedihan di wajahnya.ingin sekali aku menghiburnya memberikan kekuatan padanya bahwa dia pasti bisa melalui ini semua tapi aku tak berani melakukannya karen ada kedua orang tua bufaizah didekatnya.
"Sabar" bisikku ketika dia lewat di depanku.
Bu faizah hanya diam tak bereaksi.

Setelah berbincang dengan yai mereka pun langsung pulang karena ternyata 2 minggu lagi pernikahan bu faizah akan dilaksanan.

Pov fifi

Akhir akhir ini aku selalu melihat pak jamal selalu muram entah itu dikelas dijalan atau pas kumpul kumpul dengan teman2nya .aku tau saat ini adalah saat saat terberat dalam hidup pak jamal karena orang yang dia cintai akan menikah dengan orang lain .
"Pak..." sapaku ketika berpapasan dengannya waktu hendak ke kantin
"Ada apa"
"I love you" kukeluarkan senyumku semanis mungkin
"Hah!!"kaget pak jamal
Tak perduli dengan kekagetannya kulanjutkan langkahku kekantin.

Sedang pak jamal masih shok dengan apa yang  kulakukan gak nyangka kalau aku akan berbuat seberani itu,tapi beberapa detik kemudian pak jamal tersenyum simbul merasa terhibur dengan kelakuanku.

Aku benar benar nggak nyangka bakal senekad itu tapi aku suka dengan ekspresinya waktu ku bilang i love you .tampak kaget  dan tak percaya . kayaknya aku harus sering sering melakukannya, agar pak jamal cepat melupakan bu faizah.

Sesampainya di kantin aku langsung memesan semangkok mie dan segelas es jeruk, sambil nunggu pesanan aku mencari tempat duduk yang kosong .
"Fifi sini"panggil nyi qud
Kulihat tangan nyi qud melambai lambai sambil memanggilku.
"Duduk sini aja fi" bergegas ku hampiri nyi qud setelah memberi tahu bumin untuk mengantarkan pesananku ke tempat duduk paling ujung.
"Eh fi kamu tau gak gosip tentang bu faizah" ucap nyi qud setalah aku duduk di sampingnya.
"Gosip apaan" tanyaku penasaran
" gosip kalau bu faizah pulang itu karena mau menikah "bisik nyikut penuh antusias
"Oh...kalau gosip itu aku sudah tahu"
"Kok kamu gak ngasih tau aku sih fi jahat banget"sambil mencubit tanganku
"Aw...sakit nyi"ringisku kesakitan
"Yang penting sekarang kamu sudah tahu kan nyi"
"Terus pak jamal sekarang gimana pasti sedih banget ya fi"ternyata nyi qud juga menghawatirkan pak jamal.
"Emang sih pak jamal sedih banget tapi selama ada aku kesedihan itu pasti cepat berlalu".ya semoga saja doaku dalam hati.

"percaya...percaya"kelakar nyi qud.



Setelah baca jangan lupa vote dan koment ya....

i love you ustadz [tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang