🍷🍷🍷
Wendy baru aja bangun dari tidurnya, terus bingung kok dia ada dirumah tiba tiba. Yaiyalah kan semalem dia ketiduran di mobil chanyeol terus di gendong sampe kamarnya.
"Eh non wendy udah bangun," ucap seorang wanita paruh baya yang baru masuk ke kamar wendy sambil naro roti dan susu di mejanya.
Wendy ngangguk aja. "bi.....kok aku udah disini, apa pas kemaren itu aku mimpi?"
"Iya non, tadi malem laki laki yang ngajak non keluar itu gendong non dari mobil sampe ke kamar sini, katanya non udah pules banget tidurnya jadinya dia gaenak bangunin," jelas bibi inah, pembantu dirumah itu.
"M-maksud bibi, chanyeol?" Tanya wendy penasaran, "keknya iya," jawab bibi.
"Yaudah non, saya permisi keluar dulu," ucap bibi inah. Wendy ngangguk
Ekspresi wendy berubah menjadi geli, "astaga astaga tubuh gua dipegang sama itu orang ihhhhhhhhh," serunya sambil nepok nepokin badannya. Setelah itu dia mandi dan bergegas untuk ke kantor.
"Pagi nak," ucap papah son yang lagi duduk di meja makan. "Pagi pah."
"Gimana tadi malem sama chanyeol? Kamu sampe tidur nyenyak begitu," seru papah son.
Wendy merotasi bola matanya, "gak gitu pah, itu aku emang ngantuk aja," ucapnya sambil duduk. Papah son cuman ketawa.
"Bulan depan kamu nikah, minggu depan tunangan sekalian fitting gaun bareng chanyeol," ucap papah son, wendy kaget.
"Hahh!!! Secepet itu? Papah ga ada persetujuan dari aku loh,"
"Loh emang chanyeol ga ngomong sama kamu,"
"Belum sama sekali pah,"
"Pokoknya minggu depan udah siap siap kamu ya, papah gamau kamu ngecewain papah dan orang tua chanyeol nantinya," ucap papah son. Raut wajah wendy berubah drastis menjadi suntuk, diapun langsung bergegas pergi kekantor.
"Kok cepet," kata papah son, "udah sarapan pah," jawab wendy lalu pergi ke mobilnya setelah salam kepada papah son.
○○○○○○
Wendy sengaja berangkat lebih awal agar tidak terlalu ramai di kantornya. Dia membuka ponselnya lalu menelpon seseorang."Ini nomor chanyeol kan?" Tanya wendy di telfon.
"Iya, ada apa wen?" Jawab chanyeol. Wendy memasang muka kebingungan, kok chanyeol tahu itu dia padahal wendy baru ngesave nomor chanyeol, dahlah wendy gamau mikirin itu langsung ke intinya aja.
"Lo bisa ke kantor gua sekarang, gua tunggu." Belum chanyeol jawab wendy udah nutup telponnya.
15 menit menunggu chanyeol beneran dateng. Dia buka pintu lalu langsung masuk dan duduk di sofa kantor wendy.
"Ada apa manggil gua kesini?" Tanya chanyeol.
"Gausah sok gatau ya lo," seru wendy, chanyeol menyerngit dia gak paham apa yang dibicarain sama wendy.
"Gua gak ngerti,"
"Lo udah siapin pernikahan kan, terus bilang ke bokap gua. Gua gamau, gua bilang gua gamau nikah sama lo jangan paksa gua dengan cara nikah dadakan gini," jelas wendy dengan nada marah.
"Oh itu, tadinya pas gua ngajak lu keluar gua mau ngomong itu tapi lu ketiduran yaudah gua ngomong sama bokap lu aja. Gua gak maksa lu buat nikah sama gua, kalo bukan karena kemauan bunda gua juga gak mau sama lu, udah itu ajakan yaudah gua pergi dulu, sibuk." Ujar chanyeol dengan santai dan langsung keluar ruangan tanpa pamit membuat wendy makin naik darah.
"What the hell are you doing!!! Ah shit," umpat wendy.
🍷🍷🍷
"Pertemuan kita sampai sini saja, besok bisa dilanjutkan lagi," ucap seorang laki laki yang sedang menjabat tangan dengan chanyeol.
"Terima kasih banyak untuk kerja samanya pak suho," balas chanyeol.
"Sama sama pak chanyeol, kalau begitu saya pergi dulu," pamit pak suho lalu keluar dari ruangan meeting chanyeol.
Selesai dari pekerjaannya chanyeolpun pulang kerumah untuk beristirahat sejenak. Sesampainya dirumah diapun langsung masuk kekamarnya, membersihkan diri lalu bekerja lagi diruang pribadinya.
Setiap hari chanyeol ini emang selalu kerja kerja kerja, kayak bangun tidur makan terus kerja balik lagi tidur, bangun, makan kerja pokoknya kerjaannya itu aja, chanyeol juga bosen tapi yaudah aja gitu gamau dipermasalahin sama dia.
Tok tok tok
"Siapa?" Tanya chanyeol yang masih fokus ngetik.
"Bunda chan," jawabnya diluar, "oalah, masuk bun," Bunda park akhirnya masuk.
"Ada apa bun?" Tanyanya lagi.
Bunda menggeleng, "gak ada apa apa kok," chanyeol cuman ber oh-ria.
"Kamu udah makan? Tadi bunda liat kamu langsung masuk kamar terus habis itu kerja lagi, kamu gak cape? Jaga kesehatan loh, badan kamukan cepet down," ujar bunda park yang sedang duduk di sofa coklat disebelah chanyeol.
"Aku udah makan di kantor tadi. Tenang aja bun, aku kan selalu cek up jadi ga gampang sakit kok aku juga selalu jaga kesehatan terus minum vitamin," jelas chanyeol walaupun matanya masih fokus ke laptop.
"Bagus kalau begitu, hemmm kamu udah siap nikah kan?" ucap bunda ragu, seketika jari jari chanyeol yang sedang mengetik berhenti begitu saja, dia berdiri lalu menghampiri bundannya.
"tadinya bunda pengen nolak perjodohan ini, Bunda juga gak suka sebenernya kalau kamu dijodohin sama seseorang yang ga kamu kenal begini, tapi setelah bunda liat, wendy itu anak yang baik dan nurut sama orang tua jadinya bunda setuju jodohin kamu sama dia, asalkan kamu mau atau ga?"
Chanyeol menghela nafasnya, "sebenernya aku lagi nyiapin baju dan desain buat pernikahan aku sama wendy bun, jadi bunda sama ayah tenang aja aku bakal secepatnya nikah sama wendy kok," ucap chanyeol. Iya chanyeol udah siapin semuanya tinggal nunggu jawaban dari wendy aja.
Pas malam kemarin dia ngajak wendy keluar itu sebenernya mau ngomong soal pernikahan tapi orangnya keburu ketiduran dan chanyeol juga agak gak yakin, jadilah pas pulang nganterin wendy dia ngomong sama papah son, dan ya papah son emang setuju.
Bunda park tersenyum seperti bunga lalu memeluk anak semata wayangnnya itu, anaknya bisa mengerti apa yang orang tuanya mau dan terbaik buatnya. Tapi dibalik itu orang tua chanyeol tidak tau kalau anaknya ini harus berjuang untung menghilangkan traumatiknya agar bisa mencitai wendy seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a boss - WENYEOL [On Going]
FanfictionCome on, start with calmness and patience with me, baby.... Maybe no, maybe yes Bahasa : baku dan non baku pada waktunya