Extra Chapter O1 : Keluarga Jake & Karina

1.8K 175 15
                                    

7 years later...

Karina baru saja keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan kegiatan buang airnya. Wanita itu terbangun akibat suara gonggongan anjing milik keluarga kecilnya. Namanya Layla.

Karina berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan. Empat puluh lima menit ia memasak, Karina segera menuju kamar anaknya karena hari ini adalah hari Senin.

"Rino? Bangun, sayang. Udah jam enam lewat loh. Nanti kamu telat ke sekolahnya." ucap Karina dengan lembut setelah menyalakan lampu, membuka gorden, dan mematikan AC di kamar anaknya.

"Mommy? Is that you?"

"Yes, baby. Let's wake up, Rino."

Rino menguap sebentar lalu duduk diatas ranjang dengan kedua matanya yang merem-melek.

"Jangan lupa berdoa ya, sayang. Habis itu kamu mandi terus sarapan. Daddymu udah bangun soalnya, nanti kamu ditinggal loh."

Rino menganggukkan kepalanya membuat Karina terkekeh gemas. Wanita itu mengusap rambut anaknya lalu keluar dari kamar. Ia berjalan menuju kamarnya untuk membangunkan suaminya, Jake.

"Jake, bangun cepetan. Si Rino udah siap-siap tuh." ujar Karina sambil menggoyangkan bahu Jake pelan.

"Eungh...? Jam berapa sekarang?" tanya Jake dengan suara serak khas bangun tidur.

Asdfghjklㅠㅠㅠ

"Jam enam lewat. Cepetan bangun." jawab Karina lalu membuka selimut. Kemudian, ia duduk di samping Jake. Mengarahkan punggung tangannya ke kening suaminya dan terkejut saat merasakan suhu panas disana.

"Eh? Kamu sakit?"

"Gatau... Tapi badanku emang lagi pegel-pegel semua."

Jake menarik pinggang Karina dan memeluknya. Menenggelamkan wajah tampannya di perut sang istri.

"Yaudah bangun dulu, habis itu kita ke rumah sakit. Si Rino biar dianter sama pamannya aja." ujar Karina sambil melepas pelukan suaminya itu. Menarik kedua tangan Jake agar laki-laki itu terbangun dari posisi tidurnya.

"Mandi sana. Aku telpon Niki dulu biar nganterin Rino ke sekolah." ujar Karina lalu keluar dari kamar dan menelepon Niki. Karena diantara Sunghoon, Jungwon, dan Niki, yang jam kerjanya dimulai dari pagi itu hanya Sunghoon dan Jungwon. Sedangkan, Niki adalah guru tari di akademi tari milik keluarganya dan biasanya jam dimulainya akademi itu di siang hari.

Setelah menelepon adik iparnya itu, Karina langsung menghampiri Jake yang sedang muntah-muntah di wastafel.

Karina memijat tengkuk Jake. "Kamu makan apa aja kemaren, hah?"

"Aku cuman makan yang kamu masak doang, Rin."

"Jangan-jangan kamu hamil?"

Jake membulatkan kedua matanya mendengar ucapan dari istrinya itu.

"Rinnn!!! Aku ini cowok loh! Yakali aku hamil?! Kamu jangan kebanyakan bergaul sama Jungwon Niki deh, mereka sesat soalnya." rengek Jake membuat Karina menyengir sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

"Yaudah yaudah. Kita ke rumah sakit sekarang."

● ● ●

"Selamat, kalian akan memiliki anak kedua."

Mendengar ucapan Siyeon, dokter spesialis kandungan yang dulu menangani kehamilan pertama Karina, sepasang suami istri itu terkejut.

Tadi saat Jake dan Karina ke dokter umum, sang dokter mengatakan jika Jake sehat-sehat saja dan hanya mengalami kelelahan yang tidak terlalu berat. Dan si dokter menyarankan mereka untuk pergi ke dokter kandungan. Jake dan Karina bingung tetapi mereka tetap pergi mengikuti saran dokter tersebut.

Dan tidak disangka jika Karina memang sedang mengandung.

"Tapi kenapa saya yang muntah-muntah, dok?" tanya Jake. Laki-laki itu bingung, jika memang Karina yang hamil mengapa ia yang mengalami gejala seperti morning sickness?

"Memang sudah biasa seperti itu. Kadang ada si suami yang mual-mual atau mengalami gejala kehamilan yang biasanya terjadi pada sang istri." jawab Siyeon.

Setelah diberi penjelasan sedikit oleh Siyeon, pasutri itu keluar dari ruangan dan berjalan menuju apotik untuk mengambil resep dari dokter tadi.

"By, aku pengen makan bakso." ucap Jake tiba-tiba. Karina mendengus. Hah... Sepertinya ia akan mengurus satu bayi dan dua anak kecil mulai dari sekarang.

● ● ●

"Enak banget kayaknya." ujar Karina yang sedari tadi menatap Jake memakan bakso yang ia masak dengan lahap.

Jake menganggukkan kepalanya kemudian meneguk air putih hingga tandas. Laki-laki itu tadi makan di bawah dengan karpet berbulu sebagai alasnya. Ia duduk di sofa, sebelah Karina.

Jake memeluk Karina dan menyerukkan hidungnya di lekukan leher istrinya itu.

"Uh manjanya..." ucap Karina sambil mengelus rambut suaminya dengan lembut. Jake mengangkat kepalanya lalu bertatapan dengan Karina.

Jake mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri. Memiringkannya sedikit lalu mencium bibir wanita itu.

Melumatnya dengan lembut hingga tak sadar jika posisinya sudah mengukung Karina di bawahnya.

Ciuman itu berubah menjadi sedikit agresif. Jake menurunkan bibirnya ke leher Karina. Mengecup dan menggigitnya pelan hingga meninggalkan tanda merah disana.

Saat laki-laki itu ingin menuruni ciumannya menuju dada sang istri, perutnya tiba-tiba seperti dililit.

Jake melepas ciumannya lalu langsung berlari menuju kamar mandi. Memuntahkan semua isi perutnya di wastafel.

"KENAPA HARUS AKU YANG NGALAMIN INI SIH?!"

Dan, Karina tertawa kencang mendengar teriakan Jake yang sepertinya frustasi dengan apa yang dialami laki-laki itu saat ini.

Poor Jake.

● ● ●

SELAMAT HARI SENIN!!!

Cieee sekolah lagiㅠㅠㅠ

Aku yg kelas 12 : hah anjir cepet banget perasaan baru kemaren gue uasㅠㅠㅠㅠ

Btw, sudah kuingatkan ya klo cerita ini kontennya dewasa... jadi yg gasuka adegan2 kek jakerina tadi, hehehe maaf tapi itu bukan salahkuㅠ kan udah aku ingetin soalnya di chapter2 sebelumnya wkwkwk

Jangan lupa vote dan komentarnya, yeorobundeul♡

Luv,

💋

[✅] Operation Wedding - AeshypenklyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang