"BENERAN PAH?! KITA PULANG KE INDONESIA?!!" Pekik Yena lantang.
Ia lantas memekik kesenangan, saat pria paruh baya di hadapannya kini, mengatakan hal yang sama sekali tidak ia duga akan datang secepat ini.
Setelah hampir 2 tahun lamanya Yena tidak pernah pulang karena harus merawat papanya, dan akhirnya... saat yang ia tunggu-tunggu pun tiba...
Pria tampan yang tampak menua itu lantas tertawa gemas melihat wajah bahagia putri satu-satunya itu, jemarinya perlahan tergerak mengusap surai panjang Yena dengan lembut.
"Iya sayang... Kita pulang, mas kamu katanya pengen acara nikahan dia disana, lagian kondisi papa juga udah sehat kok" ucapnya halus.
Yena sontak berhambur ke pelukan papa nya sambil terus melompat kecil.
"AAAAA!! SAYANG PAPAAAAA POKOKNYA" Sorak Yena.
Papa Yena balas meluk, terus berbisik pelan di telinga putrinya itu,
"Yena... makasih ya sayang udah mau maafin papa, udah mau temenin papa sampai sehat, udah mau jagain papa meskipun dulu papa gak perduliin kamu..."
"Pah...." Yena menguraikan sedikit pelukan mereka, kemudian menggenggam erat tangan papanya sambil tersenyum hangat.
"Yena kan udah bilang berulangkali, papa gak perlu minta maaf, gak perlu ngerasa bersalah lagi. Ini udah jadi tanggung jawab Yena sebagai anak. Soal yang dulu dulu udah Yena ikhlaskan kok, Yena udah bahagia dengan kita yang sekarang"
Pria itu lantas tersenyum haru mendengar penuturan anak gadisnya yang semakin hari semakin dewasa, "Hyunsuk beruntung bisa dapatkan hati anak papa yang cantik ini"
Yena balas tersenyum dan kembali memeluk papanya, "Yena yang jauh lebih beruntung bisa punya Hyunsuk pah..." Bisiknya lembut.
Benar.... Yena merasa sangat bersyukur bisa memiliki kekasih seperti Hyunsuk. Entah apa yang akan terjadi jika seandainya saat itu Hyunsuk memilih tidak lagi mau memperjuangkan kisah mereka. Mungkin mereka tidak akan melangkah sejauh ini.
"Wedehhh, ada acara apaan nih peluk pelukan? Ikut dongggg" suara bariton yang terdengar dari luar kamar, berhasil menyentak bapak dan anak itu mengalihkan atensinya pada sosok yang tengah berkecak pinggang di depan pintu.
"Masssss!! kapan kita pulang? Tiketnya udah mas pesen belom?" Seru Yena sembari mengurai pelukannya pada sang Ayah.
"Kenapa? Udah kangen si bocil lo?"
"IH MAS! Nama dia tuh Hyunsuk, bukan bocil!" Seru Yena tak terima pacarnya di ejek terus.
Byounggon memutar bola matanya malas, dalam hati udah misuh misuh, orang kenyataan emang kecil kok sewot!
"Jadi udah pesen tiket belum?!" Tanya Yena tidak sabaran sembari menatap jengah tingkah menyebalkan kakaknya barusan.
"Lusa berangkat, udah buruan lo packing sana, kabarin tuh yayang kecil lo"
"Pahhhh...." Rengek Yena ke papanya.
"Dih pengadu"
Pria paruh baya itu lantas memijat kepalanya pening usai melihat tingkah anak-anaknya yang selalu bertengkar hampir setiap hari.
"Byounggon udah, kasian itu adiknya di usulin mulu" ujarnya.
Byounggon berdecak sebal melihat adiknya itu kembali masuk ke dalam pelukan papanya sambil meletin dia.
Berjalan mundur hingga di daun pintu, pria tinggi itu kembali berteriak nyaring hingga membuat Yena mengerang marah.
"BOCIL BOCIL BOCIL BOCIL!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅CATCH YOU - (Choi Hyunsuk Treasure)
FanfictionHanya ada dua kemungkinan ketika kita menyatakan cinta. Diterima atau ditolak. Namun itu semua tidaklah berlaku untuk seorang Choi Hyunsuk. Baginya, kata penolakan tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Itu dulu.... Sebelum akhirnya ia bertemu denga...