I Should Have Read The Ending

Bab 57 - History Of Women

[Duchess of Taira adalah seorang wanita dengan kedudukan setara Duke, kasus langka yang menunjukkan bahwa hukum kekaisaran itu adil.]

Itu rekor beberapa dekade yang lalu.  Mungkin itulah alasan mengapa Lucas menawarkan Trisha gelar Marquise karena ada preseden. Sungguh ironis bahwa ingatan yang menyakitkan melintas di ingatan Diana lagi.

[Dia terlahir sebagai Duchess of Taira dan kemudian menikah dengan Pangeran Javier.  Kematian dini suaminya telah menjadikannya janda hanya setelah beberapa bulan menikah, kemudian dia kembali ke perkebunan tempat dia dilahirkan.]

Intuisi Diana benar.  Tak disangka, hak perempuan tidak terabaikan di era ini.  Ini mungkin tidak pada level yang sama dengan zaman modern, tetapi ada contoh di mana dia bisa memenangkan peluang di negara berstatus.

[Tidak mengherankan bahwa dia berhasil setelah tiga tahun litigasi dan memiliki pengaruh signifikan pada lingkaran politik, bisnis dan sosial.  Dia telah merebut kembali kedudukannya, wilayah dan gelarnya, yang telah diambil karena pengabaian.]

Tapi itu tidak semudah teks biasa dari sebuah buku.  Jika Diana dilahirkan sebagai laki-laki sejak awal, tidak akan ada proses yang tidak perlu.  Meski demikian, ia berhasil mendapatkan kembali harta benda orang tuanya, sehingga masih ada harapan untuk Diana.

“Ini hanyalah permulaan saya memperoleh kembali warisan saya.”

Diana tidak berniat mengambil kemenangan singkat.  Diana di masa lalu memiliki hal yang sama - simbol status yang tinggi. Tetapi apa hasilnya? Diana masih tidak bahagia.

"Aku akan berhenti mengejar status sekarang."  Diana kemudian menyadari dengan tepat apa yang harus dia lakukan.

"Aku masih tujuh belas tahun."

Tetapi Diana memiliki lebih dari yang dia kira di dunia ini.  Pertama, dia secara fisik bugar dan meskipun orang tuanya telah meninggal lebih awal, dia mewarisi harta benda yang akan memungkinkannya memiliki kehidupan yang baik, dan terakhir, Charlotte, yang memperlakukannya seperti anaknya sendiri.

Diana, Permaisuri, menjadi sasaran paksaan dan tekanan yang disamarkan sebagai perawatan lembut.  Tidak ada yang membuatnya senang.  Namun fakta yang menyedihkan hampir selalu menggores hatinya yang sudah hancur.  Diana hanya hidup seperti itu.  Dia mengingat masa lalu ketika dia tidak berdaya kemanapun dia pergi.

“Aku akan berjalan dengan caraku sendiri…”

Namun, sekarang ada banyak kesempatan yang tidak pernah dia miliki sebelumnya.  Apa yang selalu dia baca di buku sekarang menjadi kenyataan.  Itu saja membuat perjuangannya layak.

Saya akan mencari jalan mulai sekarang agar tidak melewatkan setiap kesempatan.

***

Diana menghabiskan waktunya dengan membaca buku sampai keesokan harinya.  Lebih dari satu dekade yang lalu, ada seorang wanita yang menerima pangkat Count.  Dengan kata lain, tidak ada peraturan dalam Hukum Kekaisaran bahwa seorang wanita tidak bisa menjadi seorang ksatria.

"Memang, wanita itu istimewa."

Rekaman pengaruh signifikan perempuan dalam politik, bisnis, dan sosiologi telah cukup sering muncul.  Ada seorang wanita yang dipanggil untuk berbisnis, dimulai dengan propertinya, memberikan sumbangan khusus kepada kekaisaran, dan ditugaskan.  Mereka semua pernah menikah, tetapi ketika mereka mendapatkan posisi, mereka bahkan tanpa suami.

“Jika kamu mau, kamu tidak harus menikah.”

Itu fakta yang bagus.  Pernikahan yang dialami Diana sangat menyedihkan. Jadi dia lebih suka bebas dan sendirian.

Betapapun tingginya pernikahan mengangkat status Anda, tidak ada artinya jika hidup Anda sengsara.  Yang terpenting, yang lebih istimewa daripada wanita mana pun dalam buku itu adalah situasi Diana saat ini.

“Meskipun itu bukan Lucas, tidak ada jaminan pernikahan yang bahagia.”

Lucas adalah alasan terbesar bagi persepsi negatif Diana tentang pernikahan, tetapi kepribadiannya yang acuh tak acuh juga berperan.  Perasaannya pada Edwin dan pernikahan bisa menjadi masalah yang terpisah.

Diana begitu asyik dengan dunianya, dan dia bukanlah tipe orang yang mencari nilai dari orang lain.  Bahkan jika dia bertemu dengan pasangan yang sempurna, Diana tidak tahu berapa lama itu akan berlangsung.

Biasanya, sifat dari buku untuk menceritakan sebuah kisah tentang pria dan wanita yang hidup bahagia selamanya. Tapi berbeda dalam kehidupan nyata, yang bukan dongeng.  Sebaliknya, itu lebih seperti kenyataan yang tidak menguntungkan.

“Tidak cukup untuk saat ini.”

Itulah kesimpulan yang dibuat Diana.  Ada warisan untuknya, tetapi tidak cukup untuk mengubah permainan.  Kekuatan sebenarnya dari Duke of Carl masih pada Aaron dan Sylvia.

“Apapun, uang tetap penting di era apapun.”

Meskipun dia duduk menjauh Charlotte, Charlotte masih meneliti reaksi Diana atas kemalangan yang menimpa Trisha. Bagaimanapun, Trisha pernah menjadi temannya. Tapi nyatanya Diana tidak peduli.

"Sudah berapa lama sejak saya melamun? "
Segera matahari terbenam di cakrawala.  Kemudian, terdengar ketukan di pintu dua kali.  Saat Diana menjawab singkat, Charlotte yang selalu tenang muncul dengan gestur lembut dan berdiri di samping Diana.

"Anda membaca lagi hari ini."

“Ya, saya pikir saya belajar banyak dari membaca buku.”

"Ini buku History Of Women."

Charlotte tetap berdiri di sana bahkan setelah menyelesaikan kalimatnya.  Diana mengalihkan pandangannya dari buku itu dan menatap Charlotte.

"Apa yang sedang terjadi?"

"Saya mengirimkan bantuan kepada Blanc seperti yang Anda instruksikan kepada saya kemarin."

"Iya."

Bahkan jika mereka hanya tahu nama mereka, itu adalah tugas bangsawan untuk menjaga protokol sepele seperti itu.  Selain itu, banyak orang yang tahu bahwa keduanya pernah berteman, jadi mereka hanya mengirim jumlah yang diperlukan.

Trisha adalah anak yang cerdas, dan dia mungkin tahu pasti apa maksud Diana.  Penghiburan seremonial dengan jumlah seperti penguasa tanpa pesan menyatakan bahwa kemalangan Trisha tidak mengubah hubungan mereka saat ini.

"Dan sehubungan dengan itu, Grand Duke telah datang."

"Grand-Grand Duke?"