Cerita Pendek 20 : Smoothie Girl

108 1 0
                                    

Ga punya visual pasti tokoh nya ni.
Tapi aku bayangin tokoh cowok nya manis dan punya lesung Pipit dengan innocent look.
Yang cewek? Entah, cuma bayangin karakternya yang friendly dan outgoing sama cowok. 

Happy reading.

❤️❤️❤️

ADI POV

Kedai kopi tengah kota yang ramai pengunjung, mereka terus melewati pintu kaca itu. Sementara itu minuman smoothie susu menarik pengunjung wanita itu. Ia berpikir apa dirinya dapat memesan smoothie susu di kedai kopi. Gadis itu, pemilik smoothie susu itu tidak tahu masalah apa yang telah ia perbuat dengan segelas smoothie susu di meja nya.

“Permisi, saya memesan smoothie sus-“

“Tapi di menu tidak ada smoothie susu?” pria di balik meja dengan name tag, Adi. Pelanggan wanita itu mulai memalingkan pandangan ke gadis smoothie susu itu.

“Tapi itu-“

“Ah itu, dia adik saya. Jadi saya membuat khusus untuknya.” Kata Adi, setengah gugup. Pandangan nya langsung di penuhi gadis itu, ia khawatir gadis itu mendengarnya karena mereka bukan kakak adik mereka hanya seseorang yang saling mengenal di sekolah menengah.

“Kalau begitu, saya mau latte low sugar.”

Gadis itu cinta pertama ku di sekolah menengah, bagaimana aku bisa melupakan nya meskipun sudah tiga tahun terlewat dengan mudah dan perasaan ini belum merelakan figur cantik itu begitu saja. Gadis itu tiba-tiba datang seminggu lalu, melewati pintu itu dan mengatakan kalau ia memesan smoothie susu, di kedai kopi? Orang gila mana memesan smoothie susu di kedai kopi.

Namun setelah aku menaruh pandang pada gadis itu, ia terlihat familiar lalu aku sadar bahwa detak jantung sudah memberitahu ku sejak gadis itu melewati pintu itu. Itu Della, dia cantik, masih cantik seperti tiga tahun lalu ia mendatangi ku dan duduk di sebelah ku untuk satu tahun lamanya. Della menyapaku bersama senyuman paling mempesona, senyuman yang mirip sewaktu aku sedang mencetak gol di sekolah menengah.

Ya, aku tetap membuatkan nya smoothie susu yang merupakan kesukaan nya yang tidak pernah berubah. Lalu ia berkata sesuatu pada ku saat aku memberikan pesanan nya, dia mengatakan sesuatu tentang penampilan yang sedikit lebih baik dari tiga tahun lalu yang jelas membuatku tersipu dan sisi khayalan ku mengatakan kalau Della mungkin menyukai ku.

Kemudian Della terus datang, dengan smoothie susu yang tidak ada di menu tapi aku tetap akan membuatkan nya karena itu wujud perasaan ku padanya. Della selalu duduk di sana, meja dekat kaca yang menghadap jalan, sambil menggerakkan jemarinya di atas keyboard nya, aku menghampirinya untuk bertanya apa yang sedang ia lakukan. Tentu saja, itu hanya basa basi.

Della pun menjawabnya dengan suara lembut nya yang selalu menarik perhatian ku. Ia bilang ia suka suasana di tempat ku, cocok untuk mood nya yang terkadang turun yang mana tidak baik untuk tugas-tugas nya, mereka harus segara di selesaikan.

“Boleh aku bertanya?”

“Hehe,” Della mengangguk, "boleh." lalu menutup laptopnya.

“Rumah mu di dekat sini? Maksudnya Del, kamu sering banget ke sini, hampir setiap hari?”

Della meraih smoothie susu lalu menyesapnya. “Rumah ku di Cempaka.”

“Lho? Itu kan satu jam perjalananan.”

“Hehe,” itu kekehan yang canggung, “itu Rumahku tapi aku nge-kost di dekat sini.” Della mulai menghindari kontak mataku. Sementara aku agak menerima pernyataan itu maksudku, aku mencoba memasuk akal kan semuanya dan tidak menganggap apapun menjadi hal aneh, semuanya normal.

One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang