Semua orang sudah berkumpul di ruang tengah apartement Jeno. Si pemilik apartment bersama kekasihnya juga sudah bergabung. Mereka memilih makanan ringan yang banyak di temukan di jalan sebagai cemilan. Mereka bercerita tentang pekerjaan, keseharian mereka yang benar- benar sibuk.
"Yaa Jisung kau sekarang aktor yang benar-benar terkenal" ucap Felix lalu Jisung tersenyum menanggapi "Aku masih belajar hyung" UcapJisung
"Ku dengar kau mendapat tawaran drama lagi?" Tanya Saeron lalu Jisung mengangguk "tapi aku masih memikirkannya" Katanya "Terima saja maka akan ku terima juga tawarannya" Ucap Saeron lagi "ohh Noona pemeran utamanya?" Tanya Jisung terkejut dan Saeron hanya menggeleng.
"Lalu?"
"Aku dapat tawaran menjadi saudara kembarmu" Jawabnya "Bukannya Yujin yang akan mengambil peran itu?" Tanya Jisung "Yaa tapi dia menolaknya" Jawab Saeron dan Jisung hanya mengangguk mengerti.
"Sepertinya Oppa sangat sedih karena Yujin menolak tawaran dramanya" Ucap Yuna Tiba-tiba membuat Jisung menghembuskan napas lelah dan mengundang gelak tawa semua orang yang ada di ruangan.
"Sepertinya akan ada perang sebentar lagi" Ucap Haechan semangat "Pergilah ke kamar tamu, sepertinya kau membutuhkannya Jisung-ah" Ujar Jeno di sambut gelak tawa semua orang sementara Jisung memberenggut sebal karena ejekan para hyung nya.
"Yuna-ya berhentilah cemburu seperti itu. Percayalah Jisung pasti professional dengan pekerjaannya" Ucap Lia "Lagi pula dia sangat menyukaimu tidak mungkin dia berpaling" Sambung Yeji membuat Jisung terlihat memiliki harapan karena bantuan kedua kakak kekasihnya itu.
"Kau juga berhentilah mengejeknya" Ucap Yeji pada Jeno dan hanya di balas dengan senyum manisnya seperti biasa.
"Aku tidak mengejeknya, aku hanya menawarkan alternatif agar mereka mudah berbaikan" Katanya membela diri "Memang apa hubungannya kamar tamu dengan masalah Jisung?" Tanya Hyunjin
"Carilah kekasih agar kau bisa mengerti" Jawab Jeno membuat ruangan kembali ramai dengan gelak tawa semua orang "Yak memangnya hanya aku yang tak punya kekasih!" Ucap Hyunjin sebal
"Disini memang bukan hanya kau yang tak punya kekasih. Haechan dan Jaemin juga tak punya" Ucap Felix "Nah kan tapi kenapa mereka mengerti dan aku tidak?" Tanya Hyunjin
"Itu karena hanya kau yang memang tak pernah berurusan dengan wanita" Jawab Felix "Haechan dan Jaemin memang tak punya kekasih tapi mereka punya banyak wanita yang dekat dengan mereka" sambungnya membuat kedua manusia yang sejak tadi di sebut namanya melempari Felix dengan kulit kacang.
"Ahh kenapa jadi membahas masalah aku yang tak punya kekasih sih! Jadi apa hubungannya masalah Jisung dengan kamar tamu?" Tanya Hyunjin lagi
"Oppa, sudahlah bagaimanapun mereka menjelaskan kau tidak akan mengerti" Ucap Somi membuat semua orang kembali tertawa dan Hyunjin semakin sebal.
"Yak Jeno-ya tolonglah kami ada disini" Ucap Renjun saat melihat Jeno yang terus mencuri curi kesempatan dengan Yeji.
"Sepertinya yang butuh kamar tamu itu kau bukan Jisung" Kata Jaemin membuat Yeji menjadi malu dan mendorong Jeno menjauh.
"Kau tahu setiap aku melihat Yeji aku tidak bisa jauh darinya" ucap Jeno dan membuat semua orang berlagak ingin muntah.
"Hyung dari mana kau belajar menjadi raja gombal seperti ini? Dulu saja di suruh mengakui perasaanmu pada Yeji noona sangatlah sulit" Tanya Jisung namun Jeno hanya mengedikkan bahunya.
"Kau tahu Jisungah, Jeno bahkan sering mengatakan hal-hal yang lebih menjijikan dari yang tadi dia ucapkan" Ungkap Yeji "Tapi Eonni menyukainya kan" Balas Yuna membuat Yeji diam tak berkutik.
"Bahkan hanya dengan Jeno oppa mengatakan Yejia-a aku sangat merindukan kau langsung melayang dan memberikannya kecupan yang akhirnya membuatmu tidak pulang ke asrama" Sambung Yuna lagi "Padahal saat itu kalian baru saja bertemu dan menghabiskan waktu cukup lama"
"Yuna-ya itu karena kami saling mencintai. Kau pasti iri dengan kami bukan?" Ucapan Jeno mendapat pelototan dari Jisung karena dia yakin ucapan Jeno bisa menjadi maaalah untuknya dan Yuna nanti.
"Ohh Lia noona kemana Ryujin noona? Kenapa tidak ikut bergabung?" Tanya Jisung mengalihkan pembahasan membuat Jeno tersenyum jahil. "Tadi siang dia izin keluar tapi aku tak tahu dia kemana" Jawab Lia "Ohh Ryujin eonni akhir-akhir ini sering keluar bahkan sering menginap di luar" Ucap Yuna membuat Jisung bernapas lega karena kekasihnya berhasil teralihkan.
"Mungkin dia sedang dekat dengan seseorang" Ucapan Yeji di setujui oleh semua orang. Percakapan mereka terus berlanjut hingga larut malam dan beberapa dari mereka sudah tertidur karena mabuk.
Sementara Jeno masih terjaga mencoba memperbaiki posisi tidur Yeji sebelum mengangkatnya masuk ke dalam kamar.
"Hyung" panggil Jisung
"Kenapa?
"Apa kau punya itu?" Tanya Jisung membuat Jeno mengernyit bingung "Mengertilah hyung" ucap Jisung lagi dan Jeno menatapnya juga kamar tamu secara bergantian."Ikut aku" Ajak Jeno setelah mengerti dan Jisung mengikutinya masuk ke kamar. Jeno meletakkan Yeji perlahan di atas ranjang dan menyelimuti kekasihnya lalu di berjalan mendekati laci dan mengambil sesuatu di dalamnya dan memberikannya pada Jisung.
"Kupikir kalian sudah berhenti" Ucap Jeno "Terkadang kami membutuhkannya hyung, kalau begitu terima kasih" Balasnya lalu keluar dari kamar Jeno.
Setelah kepergian Jisung Jeno masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya sebelum ikut tidur dengan Yeji, tapi setelah selesai dia malah mendapati kekasihnya terbangun sambil memainkan ponselnya.
"Apa aku terlalu berisik? Kau sampai terbangun" Ucap Jeno lalu bergabung dengan Yeji di dalam selimut. Yeji meletakkan ponselnya dan menatap Jeno.
"Ibu mengirimiku pesan, jadi aku membalasnya" Ucap Yeji "apa yang di katakan ibu?" Tanya Jeno "Dia merindukanku" mendengar Jawaban Yeji membuat Jeno langsung memeluk kekasihnya. Luangkan waktumu akhir pekan nanti, kita akan ke rumah ibumu" Ucap Jeno "Bukannya sebentar lagi konsermu?" Tanya Yeji dan Jeno hanya tersenyum.
"Tidak masalah, lagi pula sudah lama aku tidak mengunjungi ibu" katanya membuat Yeji benar-benar bahagia. "Sekarang istirahatlah besok kau punya jadwal bersama grupmu" Yeji mengangguk lalu mengeratkan pelukannya gadis itu menutup mata dan tertidur dalam dekapan Jeno.
Jeno mengecup kening Yeji dalam merasakan aroma khas kekasihnya sambil terus mengeratkan pelukannya menandakan bagaimana dia tidak mau kehilangan gadisnya.
"Aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu"
*****
Akhirnya cerita ini tamat. Saya harap para pembaca puas dengan endingnya. Saya berterima kasih kepada semua pembaca yang setia bahkan menunggu cukup lama untuk cerita ini saya benar-benar ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.Saya juga minta maaf jika dalam menyelesaikan cerita ini banyak typo juga banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kalian.
Sekarang saya akan fokus ke cerita Chenle, Chaeryeong dan Ryujin tapi mungkin updatenya gak selancar awal pertama kali saya nulis.
Semoga hari kalian menyenangkan. Salam hangat dari saya Lunalim.
*****
04.01.21Lunalim_
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
FanfikceItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...