𖣌 08

8.4K 1.2K 813
                                    

𖡼໋᳝֘  Truth Untold 𖡼໋᳝֘

.
..
.

Hubungan keduanya kembali membeku. Yuta menggaruk tengkuknya menyesal karena tidak bisa menahan diri. Sesekali menggerutui masa lalu, Yuta menatap ponselnya. Berniat mencurahkan segala kegelisahan dan kemurungannya pada sahabatnya menjadi langkah bagus untuk Yuta.

Yuta kini duduk dimeja pojokan sebuah kafe. Menunggu kedatangan tiga orang sahabatnya semasa SMA dulu.

Matanya menatap dua buah cincin yang melingkar dijari tengah dan jari manis kirinya. Yuta sendiri masih tak sanggup melepas cincin janjinya dengan Rika meski sudah mendapat cincin janji baru antara dia dan (y/n).

Yuta bajingan, dia tahu sekali itu. Menikahi (y/n) hanya karena dia berjanji pada Rika. Awalnya Yuta sama sekali tidak mencintai (y/n). Yuta hanya sebatas menyelamatkan (y/n) dari keluarga Orimoto.

Rika tahu adiknya akan dijual sebagai penghubung oleh keluarga Orimoto. Dan Yuta lah satu-satunya yang bisa dia mintai pertolongan untuk menyelamatkan (y/n).

Kursi didepannya bergeser, menampakkan siluet ketiga temannya. Inumaki, Zenin, dan Panda. Seulas senyum dia berikan.

Duduk melingkar dengan Inumaki dikanannya, panda dikirinya dan Zenin berada diseberang.

"Lama tak jumpa, Yuta." ucap Zenin Maki sebagai awalan. Tangannya membuka buku menu dan memanggil pelayan. Memesan beberapa makanan untuknya, Inumaki, dan Panda.

"Lama tak jumpa Maki-san." balas Yuta. Senyum tipis sudah menjadi ciri khas Yuta yang membuatnya mudah dikenali diantara keempatnya.

"Shake!" kata Inumaki.

"Aku baik, bagaimana kabar kalian? Terakhir kita bertemu satu bulan yang lalu dihari pernikahanku."

"Toge akan menikah dua bulan lagi." jawab Panda. "Dia sudah dapat yang cocok dengannya. Seorang dokter THT."

Maki tersenyum lebar, "aku juga sudah dapat!" ucapnya senang. "Kami menyusulmu dengan cepat Yuta!"

Panda menghela nafas, "hanya aku saja yang belum. Lagipula siapa yang mau dengan panda." ucapnya meringis.

Maki menepuk pelan bahu panda, "walaupun tidak bisa menikah, kau bisa bermain dengan bebas."

"Tuna mayo!" peringat Inumaki.

"Aku bercanda," jawab Maki cepat. "Aku tidak mau melihat ada anak manusia setengah panda. Jangan dimasukkan kehati, panda."

Panda menggeleng, "tidak, yang kau ucapkan itu kan memang benar, untuk apa aku masukkan kehati."

Yuta tertawa pelan. Sudah lama sekali rasanya tidak berbincang dengan teman-temannya secara langsung.

"Yuta? Bagaimana denganmu? Apa sudah ada perkembangannya?" tanya Maki.

Yuta menunduk, "sayang sekali, tidak ada. Yang ada dia hanya semakin menjauh." lirih Yuta pelan diakhir.

"Sujiko?"

"Aku menciumnya kemarin dan dia langsung mengurung diri dikamarnya." jelas Yuta.

"Wah, itu gawat." imbuh panda.

"Aku bingung harus melakukan apa lagi. Ditambah Rika tak lagi menampakkan wujudnya sejak aku menikah."

Maki menatap Yuta intens, "Yuta kau... Masih mencintai Rika?"

Yuta mengangguk pelan dan langsung mendapatkan tarikan dikerahnya. Maki terlihat kesal dan menatap Yuta tajam, "dasar bajingan! Seharusnya yang kau cintai itu sekarang (y/n)! Bukan Rika! Kalau begini kau hanya menyakiti hati (y/n) saja, dasar bodoh!"

Yuta sedikit tergagap, Inumaki dan Panda meminta Maki tenang karena sepetinya Yuta belum menyelesaikan ucapannya.

"Maki tenang dulu!"

"Okaka!"

Maki melepas cengkeramannya dan kembali duduk. Keempatnya sempat menjadi tontonan tadi.

"A-aku memang masih mencintai Rika. Tapi, belakangan aku merasa bersalah," jelas Yuta. "A-aku merasa seperti jadi penghianat. Aku ingin melupakan Rika tapi itu tidak bisa. Aku juga merasa sakit hati ketika keberadaanku terus ditolak oleh (y/n). Aku ingin dia mengakui keberadaanku."

Penjelasan Yuta tak berhasil membuat Maki tenang, "memangnya bagimu (y/n) itu apa huh?! Pelampiasan?! Dia manusia bukan boneka! Kalau sejak awal kau tidak bisa mencintai (y/n), ceraikan dia! Dia berhak bahagia bersama Fushiguro."

Yuta yang kali ini terkejut, "Fushi... Guro?"

"Pernikahan kalian membuatnya putus dengan Fushiguro." ucap panda. "Mereka sudah menjadi sepasang kekasih lebih dari tiga tahun."

Perasaan asing menyusup menusuk bagian terdalam dirinya. Otaknya bertanya kenapa dia bisa sesakit itu mendengar ucapan Maki dan panda, sedangkan egonya terasa mendominasi perasaanya. Tak rela (y/n) memiliki hubungan meski hanya mantan dengan Fushiguro.

"A-aku... Ugh!"

Maki menghela nafas kasar, "kalau kau tidak bisa membahagiakannya seperti janjimu pada Rika. Ceraikan, biarkan dia kembali pada Fushiguro."

Begitu berucap, Maki memilih beranjak dari duduknya. Pikirannya muak dengan kelabilan Yuta.

Panda menyusul Maki, meninggalkan Yuta bersama Inumaki. Inumaki menurunkan kerahnya. Menampakkan segel pada kedua sudut bibirnya.

"Karena Rika yang tidak bisa menyentuh (y/n) karena (y/n) dilindungi banyak jiwa kucing, kaulah yang bisa menjadi penghubung antara (y/n) pada Rika. Rika akan kecewa kalau kau gagal membahagiakan adiknya. Dan adiknya akan semakin membencimu. Dengan kata lain, kau akan kehilangan keduanya jika salah langkah." ucap Inumaki. Tangannya kembali menaikkan kerahnya. "Jaa, mata nee."

Yuta tertunduk, ucapan Inumaki semakin membuatnya dirundung penyesalan. Sebuah tarikan pada ujung bajunya dia rasakan ketika Inumaki telah keluar dari kafe.

Matanya menatap kearah tarikan. Sebuah bisikan memacu jantungnya. Keringat dingin mengalir didahi dan membuat Yuta langsung bergegas.

Bisikan dari Rika yang hanya bisa didengar Yuta.



"(Y/N) MENCOBA BUNUH DIRI! SELAMATKAN ADIKKU, YUUUTAA!!"

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: cie elah drama banget astaga, menangis sendiri aku bacanya ಥ_ಥ

.
.
.

See you next chapter ಥ_ಥ

4 Januari 2021

✔ ❝Wife❞ (Okkotsu Yuta X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang