R&R 54

17 2 2
                                    

Seorang gadis yang sedang berpikir tentang perasaannya yang sebenarnya, yap dia adalah Kirana kali ini ia merasakan sakit hati jika melihat Reva bersama dengan Revan.

" Gue kenapa si, tiap kali liat Reva sama Revan berduaan rasanya sakit banget " Gumam Kirana sambil duduk di atas kasurnya.

" Apa gue harus bilang perasaan gue ke Revan, supaya hati gue lega " Lanjut Kirana sambil berpikir.

" Bro gimana lo suka ga sama Kirana? " Tanya Revan kepada Rio.

" Ya gitu deh gue suka sama dia, tapi Kirana dingin banget " Jawab Rio sambil tersenyum.

" Yang sabar ya kalo lo punya pacar yang pendiem kaya Kirana " Ucap Revan agar Rio tenang.

" Gue tetep sabar karena gue sayang sama Kirana " Balas Rio.

Tiba-tiba Revan teringat sesuatu malam ini ada orang yang ingin bertemu dengannya, biasa ini adalah masalah sekolahnya dan sekolah lain badboy gitu kan;v.

" Lo inget sesuatu Van? " Tebak Zayn yang melihat raut wajah Revan.

" Gue baru inget kalo sekarang ada yang ajak gue sama kalian berdua ke cafe, biasa musuh bebuyutan kita itu " Sahut Revan.

" Lah iya gue baru inget " Kata Rio yang baru saja ingat.

" Kebiasaan kalian ya, selalu aja gitu kita itu harus damai ga boleh jadi musuh terus " Tegur Viola yang mendengar semuanya.

" Plis lo jangan bilang sama mami, awas aja " Beritahu Revan kepada Viola.

" Iya asal lo pulang cepet, yang ada gue di marahin sama Tante " Sahut Viola.

" Awas aja kalo lo luka, jangan bikin gue khawatir" Ucap Reva yang langsung pergi dari sana  bersama dengan Viola.

" Iya siap pacarrr " Teriak Revan.

****
" Dateng juga lo bertiga " Ucap Reza sambil tersenyum devil.

" Lo kira gue pengecut, engga lah " Kata Revan sambil tersenyum devil juga.

" Kita harus omongin semuanya secara baik-baik, kalo pake emosi berarti lo nyerahin Reva ke gue "

" Dari mana lo tau Reva, hah! " Kesal Revan yang mendengar nama Reva.

" Tau lah dia itu cewek cantik yang berusaha lo deketin, dikira gue gatau apa. Oh ya gue suka sama Reva jadi hati-hati gue bisa aja culik Reva " Sahut Reza sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

" Hm..... bilang aja lo takut sama gue " Senyuman Revan seperti meledek Reza.

" Santai bro santai! gausah mulai pake emosi dong " Kata Reza.

" Emangnya lo mau ngomongin soal apa si? sampai kita diajak ke sini " Heran Zayn yang melihat Reza sedang memainkan ponselnya.

" Gue ajak kalian kesini buat damai, di antara kita jangan ada kata tawuran lagi " Sahut Reza dengan serius.

" Seirus lo? bercanda pasti " Kata Rio tidak percaya.

" Serius lah masa gue boong, karena di sekolah gue sekarang kepala sekolahnya itu bokap gue sendiri " Balas Reza dengan jelas.

Kirana mengirip pesan di WhatsApp kepada Revan ia mengajak Revan untuk bertemu di suatu tempat, sepertinya mereka akan bertemu di danau dekat komplek rumah Septa.

WhatsApp

Kirana: Van gue mau ketemu sama lo, gue tunggu di deket danau.

Revan merasa ponselnya berbunyi seperti ada orang yang mengirimkan pesan padanya, jadi Revan langsung membuka aplikasi WhatsApp nya.

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang