Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detail set :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⭕⭕⭕
Hutan berduri itu seluas lautan Reruntuhan. Orang-orang tua mengatakan bahwa setelah lewat hutan mati, itu adalah tanah yang tidak bisa dimasuki manusia.
Han Ying telah bergantung pada ibunya sejak dia masih kecil, dia tidak ingin ibunya menderita penyakit, dokter terkenal tidak bisa menolongnya. Han Ying hanya bisa berharap pada mitos legenda.
Seseorang mengatakan bahwa bunga lonceng di kedalaman hutan mati adalah obat yang langka. Han Ying tidak ragu-ragu untuk mencarinya, karena ini adalah satu-satunya penyelamat.
Han Ying mencari di seluruh hutan mati, tapi tidak bisa menemukan sedikitpun kemerahan. Kulitnya terkoyak oleh duri, dan darah menetes ke gurun, meninggalkan bekas darah.
Setelah menginjak duri liar, Han Ying masih tersesat dalam perjalanan mencari obat. Apakah bunga lonceng benar-benar ada? Mungkin sejak dia berjalan ke hutan mati, dia ditakdirkan untuk tidak bisa kembali.
Konon, Han Ying menjadi inkarnasi dari bunga plum. Ketika seseorang penasaran dengan hutan plum merah, mereka sering melihat seorang gadis berbaju merah memegang cabang plum dan melambai kepada orang lain.
Setelah Han Ying menghilang, penduduk desa pernah melihat langit terang seperti terbakar di kejauhan. Dan setelah melihat lebih dekat, mereka melihat penuh dengan bunga plum.
Waktu mekar di hutan berlangsung selamanya. Meski pemandangannya indah, tidak ada yang berani mendekati hutan plum.
