♡.Baper.

24 25 33
                                    

Pagi telah tiba,Delia menatap Tio dan Laisya bergantian yang sedang menyantap serapan mereka.Delia merasa ada yang aneh dengan Laisya dan Tio sejak kemarin.

Pasal nya Tio dan Laisya sudah akrab sejak Laisya masuk sekolah kok sekarang mereka canggung lagi .

"Laisya,Tio.apa kalian sedang ada masalah?"tanya Delia di balas gelengan oleh keduanya.

"Serius gaada masalah?"kini giliran Farhan yang bertanya.

"Gak pah"

"Gak om"

Jawab Laisya dan Tio bersamaan membuat mereka saling bersitatap kemudian Laisya yang pertama memutuskan kontak mata itu.

"Oke kalo gitu,Laisya ini botol minum mu dan kotak bekal mu dan Tio ini uang jajan mu bulan ini dan ini untuk Laisya"ujar Delia menyodorkan tas bekal pada Laisya dan juga uang pada Tio dan Laisya.

"Makasih tan"ucap laisya hanya di angguki oleh delia.

"Kalo gitu kita berangkat dulu mah, pah"ujar Tio mulai menyalimi Delia dan Farhan diikuti Laisya.

"Lo,kenapa sih tumben gak berisik"tanya Tio sambil menyodorkan helm pada Laisya ketika mereka sudah berada di garasi.

Laisya memasangkan helmnya"Cepetan deh nanti telat"jawab Laisya malah mengalihkan pertanyaan Tio.

Tio yang pasal nya rada bodoamatan jadi tak memusingkan apa yang terjadi pada Laisya.Tio menaiki motor nya di susul Laisya kemudian ia mulai tancap gas pergi meninggalakan rumah.

"Tio minggirin motor nya"pinta Laisya di tengah perjalanan.

"Kenapa?"

"Udah minggirin aja"

Tio memberhentikan motor ya di halte bus dekat rumah nya,Laisya turun dari motor lalu membuka helm memberikan nya pada Tio.Tio menerima dengan bingung.

"Gue berangkat sendiri aja"ujar Laisya dingin membuat Tio menautkan halis nya heran.

Tio menatap Laisya yang sudah duduk di halte bus,ia menyentandarkan motornya lalu ia pun turun dari motor mengahampiri Laisya.

"Lo marah sama gue?"tanya Tio,Laisya hanya mendongak pada Tio selama 3 detik lalu menatap ke arah lain.

"kenapa sih?tumben amat kayak gini"batin hati Tio sambil menatap Laisya.

"Alasan pertama gue mau nyelamatin lo dari buaya yaitu Rizki dan alasan kedua gue gak mau sampai kena marah dari bokap gue karna gak bisa ngejagain lo dengan bener itu aja.jangan mikir gue ada rasa sama lo itu gaakan terjadi"

Kilas balik kata-kata Tio pada Laisya waktu di motor saat pulang sekolah ada dalam pikiran nya.

"Lo baper sama omongan gue waktu pulang sekolah,gak usah baper deh ngeribetin tau gak"ujar Tio membuat Laisya menatap nya sebal.

Laisya bangun dari duduk nya karna bus sudah sampai,ketika pintu bus terbuka Laisya langsung melangkah untuk masuk tetapi ia memberhentikan langkahnya sebentar untuk menatap Tio.

"Gue baper karna gue punya hati,coba kalo gue punya batu udah gue lemparin ke muka lo"ujar Laisya kesal lalu ia segara naik ke bus kemudian pintu bus tertutup dan melesat pergi meninggalkan Tio.

"apa kata-kata gue terlalu berlebihan ya"gumam Tio sambil menatap bus yang sudah menjauh.

Tio langsung berlari menuju motor nya kemudian menaiki motor tersebut langsung tancap gas mengejar bus yang Laisya tumpangi.

Tio menyamai kendaraannya dengan jendela bus dimana Laisya duduk,ia menatap Laisya sambil sesekali melihat jalanan.Tio mulai menambah kecepatan motornya untuk mendahului bus tersebut.

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang