karena ini aslinya banyak banget, jadi gue banyakin percakapannya aja daripada narasi supaya ga mumet juga*
hari ini tanggal 24 Juni, tantangan ketiga turnamen triwizard dilaksanakan. [Name] berniat untuk menemui Cedric terlebih dahulu sebelmu pertandingan dimulai.
"Ced!" panggil [Name], Cedric menengok
[Name] langsung menghamburkan pelukan pada Cedric
"bisakah kau mengundurkan diri sekarang?" tanya [Name] tiba-tiba membuat Cedric mengernyit
"tidak bisa, [Name]. ini adalah tantangan terakhir untuk menentukan pemenang." kata Cedric sambil mengelus punggung [Name]
"perasaanku tidak enak, Ced." lirih [Name]
"tidak usah khawatir, [Name]." kata Cedric, dia melepas pelukannya
tangan Cedric menangkup kedua pipi [Name] dan menatap matanya.
"berjanjilah padaku satu ini, kau harus berjanji bahwa kau tidak akan bertindak di jalan yang salah setelah ini."
dengan Cedric berkata seperti itu, rasa gelisah [Name] jadi semakin membucah.
"kau berbicara seperti itu seperti seakan-akan kau mau pergi saja.." kata [Name] tertawa paksa menutupi rasa khawatirnya
"cukup berjanjilah padaku, [Name]."
"iya aku janji."
Cedric memeluk [Name] lagi, "aku sayang padamu, [Name]. sangat" kata Cedric
"aku juga sayang padamu, Ced. sekarang kau yang harus berjanji padaku. kau harus kembali dengan selamat." kata [Name], Cedric tersenyum
"aku berjanji."
"kalau begitu aku pergi dulu." kata Cedric
"baiklah semoga berhasil!" Cedric mengangguk lalu pergi menuju tempat para pejuang berkumpul, tapi sebelum itu, ia melambaikan tangan pada [Name].
[Name] membalas lambaian tangan Cedric lalu pergi ke tempat para penonton.
ia mengambil tempat kosong yang telah di sisakan oleh Adrian di sampingnya.
para juara berjalan ke lapangan Quidditch, yang sekarang sama sekali tak bisa dikenali. pagar tanaman setinggi enam meter mengelilinginya. ada lubang di depan mereka, pintu masuk ke maze. lorong-lorong di dalamnya tampak gelap dan membuat bulu roma berdiri.
lima menit kemudian, tempat duduk penonton mulai terisi. udara dipenuhi suara-suara bergairah dan gemuruh langkah kaki ketika ratusan pelajar menuju ke tempat duduk mereka.
Hagrid, Profesor Moody, Profesor McGonagall, dan Profesor Flitwick memasuki stadion dan mendekati para juara. mereka memakai bintang besar merah yang menyala pada topi mereka, semuanya, kecuali Hagrid, yang memakai bintangnya di bagian belakang rompi bulu tikus mondoknya.
"kami akan berpatroli di luar maze," kata Profesor McGonagall kepada para juara. "jika kalian mendapat kesulitan dan ingin diselamatkan, kirim bunga api merah ke udara, dan salah satu dari kami akan datang menolong. kalian mengerti?"
para juara mengangguk.
"semoga sukses, Harry," bisik Hagrid, dan keempatnya berjalan ke empat jurusan yang berbeda, untuk berjaga di sekeliling maze. Professor Dumbledore sekarang mengarahkan tongkat ke lehernya, bergumam, "sonorus," dan suaranya yang diperkeras secara sihir bergaung di seluruh stadion.
"tadi pagi, Professor Moody meletakkan Piala Triwizard jauh di dalam labirin. hanya dia yang tahu posisi tepatnya. sekarang, karena Mr. Diggory..." pendukung Cedric bersorak saat nama Diggory disebut
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻
Fanfiction[FAN FICTION] -ˋˏ𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃ˎˊ- ❝[𝕹𝖆𝖒𝖊] 𝕷𝖎𝖑𝖎𝖆𝖓𝖓𝖊 𝕯𝖎𝖌𝖌𝖔𝖗𝖞, 𝖘𝖊𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖘𝖎𝖘𝖜𝖎 𝖘𝖑𝖞𝖙𝖍𝖊𝖗𝖎𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖒𝖎𝖑𝖎𝖐𝖎 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖇𝖊𝖗𝖇𝖆𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 𝖙𝖊𝖗𝖇𝖆𝖑𝖎𝖐 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖐𝖆𝖐�...