19| 𝓣𝓱𝓲𝓻𝓭 𝓣𝓪𝓼𝓴 - 𝓓𝓮𝓪𝓽𝓱

2.6K 491 373
                                    

karena ini aslinya banyak banget, jadi gue banyakin percakapannya aja daripada narasi supaya ga mumet juga*

hari ini tanggal 24 Juni, tantangan ketiga turnamen triwizard dilaksanakan. [Name] berniat untuk menemui Cedric terlebih dahulu sebelmu pertandingan dimulai.

"Ced!" panggil [Name], Cedric menengok

[Name] langsung menghamburkan pelukan pada Cedric

"bisakah kau mengundurkan diri sekarang?" tanya [Name] tiba-tiba membuat Cedric mengernyit

"tidak bisa, [Name]. ini adalah tantangan terakhir untuk menentukan pemenang." kata Cedric sambil mengelus punggung [Name]

"perasaanku tidak enak, Ced." lirih [Name]

"tidak usah khawatir, [Name]." kata Cedric, dia melepas pelukannya

tangan Cedric menangkup kedua pipi [Name] dan menatap matanya.

"berjanjilah padaku satu ini, kau harus berjanji bahwa kau tidak akan bertindak di jalan yang salah setelah ini."

dengan Cedric berkata seperti itu, rasa gelisah [Name] jadi semakin membucah.

"kau berbicara seperti itu seperti seakan-akan kau mau pergi saja.." kata [Name] tertawa paksa menutupi rasa khawatirnya

"cukup berjanjilah padaku, [Name]."

"iya aku janji."

Cedric memeluk [Name] lagi, "aku sayang padamu, [Name]. sangat" kata Cedric

"aku juga sayang padamu, Ced. sekarang kau yang harus berjanji padaku. kau harus kembali dengan selamat." kata [Name], Cedric tersenyum

"aku berjanji."

"kalau begitu aku pergi dulu." kata Cedric

"baiklah semoga berhasil!" Cedric mengangguk lalu pergi menuju tempat para pejuang berkumpul, tapi sebelum itu, ia melambaikan tangan pada [Name].

[Name] membalas lambaian tangan Cedric lalu pergi ke tempat para penonton.

ia mengambil tempat kosong yang telah di sisakan oleh Adrian di sampingnya.

para juara berjalan ke lapangan Quidditch, yang sekarang sama sekali tak bisa dikenali. pagar tanaman setinggi enam meter mengelilinginya. ada lubang di depan mereka, pintu masuk ke maze. lorong-lorong di dalamnya tampak gelap dan membuat bulu roma berdiri.

lima menit kemudian, tempat duduk penonton mulai terisi. udara dipenuhi suara-suara bergairah dan gemuruh langkah kaki ketika ratusan pelajar menuju ke tempat duduk mereka.

Hagrid, Profesor Moody, Profesor McGonagall, dan Profesor Flitwick memasuki stadion dan mendekati para juara. mereka memakai bintang besar merah yang menyala pada topi mereka, semuanya, kecuali Hagrid, yang memakai bintangnya di bagian belakang rompi bulu tikus mondoknya.

"kami akan berpatroli di luar maze," kata Profesor McGonagall kepada para juara. "jika kalian mendapat kesulitan dan ingin diselamatkan, kirim bunga api merah ke udara, dan salah satu dari kami akan datang menolong. kalian mengerti?"

para juara mengangguk.

"semoga sukses, Harry," bisik Hagrid, dan keempatnya berjalan ke empat jurusan yang berbeda, untuk berjaga di sekeliling maze. Professor Dumbledore sekarang mengarahkan tongkat ke lehernya, bergumam, "sonorus," dan suaranya yang diperkeras secara sihir bergaung di seluruh stadion.

"tadi pagi, Professor Moody meletakkan Piala Triwizard jauh di dalam labirin. hanya dia yang tahu posisi tepatnya. sekarang, karena Mr. Diggory..." pendukung Cedric bersorak saat nama Diggory disebut

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang