Bab 134. Tubuh part 1
Penny dan Damien berjalan di bawah langit tanpa bintang, di mana awan menggerutu dengan percikan petir yang mencoba melarikan diri setiap kali ada benturan awan.
Ada kemungkinan akan turun hujan deras dengan keadaan saat ini, tapi kedua orang itu berjalan menuju kuburan yang dikelilingi kawat berduri yang melingkari tiang kayu untuk menahannya.
Melangkah ke dalam pemakaman, Penny mengikuti Damien sambil melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada yang melihat mereka.
Sangat tidak mungkin ada orang yang akan menemukan mereka, karena sekarang sudah larut malam dengan lonceng menara yang berbunyi satu jam yang lalu ketika jam menunjukkan pukul dua belas malam.
"Apakah yang ini?" tanya Damien yang sebelumnya tidak melangkah masuk dan tetap berada di luar saat Penny datang terakhir kali mengunjungi ibunya.
"Ya," Penny menghembuskan jawabannya sambil menatap nisan dan nama yang terukir di batu itu dengan lusuh.
Dengan tidak ada orang yang akan membantu mereka, Penny dan Damien harus melakukan penggalian untuk menghindari orang ketiga yang menimbulkan kecurigaan.
Untuk waktu sekarang ini mereka akan menimbulkan kecurigaan di antara orang-orang yang dengan cepat mengambil kesimpulan sehingga akan menyebabkan kerusuhan.
Berjalan ke gubuk yang dibangun di sudut paling jauh, Damien membawa dua sekop bersamanya. Menyerahkan satu untuk Penny dan menyimpan satu untuk dirinya sendiri, keduanya lalu mulai menggali kuburan.
Menggali lumpur keluar dari kuburan tidak mudah menurut Penny. Butuh lebih dari satu jam di mana mereka harus membuang lumpur satu demi satu sebelum tetesan kecil air hujan yang jatuh dari langit mulai menghantam kepala mereka.
Gerimis mulai melambat selagi mereka hampir menghilangkan sebagian besar lumpur, tetapi cuaca memiliki rencananya sendiri.
Tidak menunggu dua orang di kuburan itu, hujan mulai turun selagi guntur mengguncang jendela rumah-rumah di desa.
Mencapai kotak dan mereka berhenti melangkah lebih jauh, Penny dan Damien saling memandang.
"Ayo, bawa naik ke atas," saran Damien di tengah hujan.
Mendorong Penny untuk berdiri di tempat yang lebih tinggi, selagi hujan terus membasahi tanah bersama dengan lumpur yang baru saja mereka gali.
Penny yang berdiri dari atas menatap Damien yang menarik keluar peti mati itu.
Begitu tutupnya dibuka dan didorong menjauh dari peti mati kayu itu, Penny menatap peti mati itu dengan penuh perhatian akan apa yang ada di sana. Mencari tubuh yang tidak ada di sana karena peti mati itu kosong.
Tetesan air hujan telah membasahi rambut gadis itu, membiarkan rambut menempel di wajah dan leher gadis itu.
Tetesan air bergerak dari atas kepalanya ke bawah satu demi satu sebelum meninggalkan wajahnya untuk jatuh ke tanah.
Menemukan peti mati kosong, Damien menatap Penny karena melihat kebingungan dan keterkejutan di wajah gadis itu. Apakah mungkin ia mendapatkan peti mati yang salah?
"Dia tidak ada di sini," bisik Penny mengatasi suara hujan dan guntur yang mencoba menenggelamkan suaranya.
Penny beralih ke nisan yang telah dipindahkan, membaca nama ibunya 'Shiela Ivory'.
Ini sudah pasti nisan ibunya dan itu seharusnya peti mati ibunya, tapi di mana ibunya?
Merasakan kepanikan Penny, Damien duduk menyentuh bagian bawah peti mati yang tadinya terlihat bersih hingga hujan turun dan menarik lumpur untuk masuk ke dalam peti mati tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master Damien's Pet (Bagian 1)
Roman d'amourBukan RAW Translate Mulai dari Bab 1 - 445 Mengandung konten 18+ Judul : Young Master Damien's Pet Author : ash_knight17 Genre : Romance, fantasy, historical, adult, r18, josei, mature, vampir JANGAN SHARE TERJEMAHAN INI. Sinopsis Damien Quinn, se...