"Aku memang punya waktu, tapi itu akan lebih bagus jika kau yang melakukan pertunjukan itu. Lagipula kau adalah teknisi utama Jung Jaehyun."
Heechul memberi Eunbi pernyataan jelas, namun wanita itu masih tidak yakin.
Eunbi menghela nafas kasar, "Aku tahu.."
Seharusnya ia menjauhkan kehidupan pribadi dari pekerjaan, tapi ia merasa sangat marah sekarang. Ia tidak tahu harus bagaimana dengan situasi ini.
"Kenapa kau tidak mau melakukannya?"
Heechul kini memutar kursinya ke arah Eunbi.
"Aku tidak suka melihat Pak Jaehyun."
Heechul terkekeh heran, "Tiba-tiba?"
"Aku benci melihatnya," lanjut Eunbi, "Aku marah, rasanya seperti menjadi gila dan tidak bisa berkata-kata."
Heechul memandang ke arah pintu masuk karena suara langkah kaki yang semakin mendekat, kini menampakkan Jaehyun di sana.
"Bagaimana kau bisa bilang benci melihatku di depan wajahku? Lalu apa lagi?" ucap Heechul cepat pada Eunbi.
Jaehyun memandang ke arah Eunbi, namun wanita itu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Eunbi, aku butuh kau di bawah," ucap Jaehyun, kemudian meletakkan tasnya dan pergi ke bawah.
Eunbi menarik nafas, "Aku rasa lebih baik Anda yang melakukannya. Anda lebih mengertinya sekarang. Aku bisa saja menghancurkannya."
Eunbi melirik dingin ke arah pintu, "Tidak. Haruskah aku menghancurkannya?"
Heechul menggeleng cepat menenangkan Eunbi, "Aku akan melakukannya."
Eunbi membungkukkan tubuhnya, "Kalau begitu.. aku ke bawah dulu."
Ia berjalan menuruni tangga dan masuk ke ruang aula di bawah. Jaehyun yang sudah duduk di depan piano menoleh sekilas, memastikan Eunbi sudah masuk ke ruangan.
"Kenapa temanmu datang ke rumah itu?" ucapnya, "Rumah dengan suara yang bagus itu."
"Aku hampir saja pergi, tapi tidak jadi," lanjutnya dengan pandangan yang masih terfokus pada partitur di hadapannya.
Eunbi berjalan mendekat pada Jaehyun dan berhenti di samping piano. Ia menatapnya datar, "Oh.. begitu."
"Kau bilang temanmu pernah pergi ke rumah itu."
"Aku sudah mengoreksinya bahwa dia tidak pernah pergi ke sana," balas Eunbi.
Jaehyun meletakkan pensil yang dipegangnya, kemudian menatap Eunbi sekilas.
"Kau bilang dia pernah ke sana. Bagaimana cara mengetahui suaranya bagus jika dia tidak pernah pergi?"
Eunbi menarik nafas dan menghembuskannya kasar.
"Suji tidak pernah pergi ke sana," jelas Eunbi, kini menyebut nama Suji.
Jaehyun meremas partitur, kedua matanya beralih dari hadapannya menjadi ke arah Eunbi.
"Itu nama temanku," lanjut Eunbi, "Lee Suji."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
