san.

2.3K 316 22
                                    

yeongue ᵒⁿˡⁱⁿᵉ . . .

jeongwoo : ppp gyu.
jeongwoo : request dong :D

yeongue : req apaan woo?

jeongwoo : tempat buat les.
jeongwoo : gue mau les bahasa :D

yeongue : bergaya banget sih woo mau les bahasa.
yeongue : bahasa apa dulu?

jeongwoo : hehe gpplah, gue pingin, biar multi bahasa.
jeongwoo : jepang :D

yeongue : les online aja mau?

jeongwoo : bayar gak?

yeongue : iya pastilah.
yeongue : tapi murah kok.

jeongwoo : oke.
jeongwoo : namanya apa gyu?

yeongue : buka website www.hikari-japaneseschool.com
yeongue : nah, itu sekolah online buat kursus bahasa jepang.

jeongwoo : lah kok jadi sekolah?
jeongwoo : kan gue nyarinya les :)

yeongue : oh gitu? gpp disana aja, bisa cuman les doang kok.
yeongue : jangan lupa masukin nomer rekening atm kamu pas daftar.

jeongwoo : :)
jeongwoo : makasih gyu.

yeongue : sama-sama woo.
yeongue : fighthing yya!

jeongwoo mengusap wajahnya lalu menghela nafas panjang, kenapa dia bisa tiba-tiba ingin belajar bahasa jepang? apa karena melihat kakak adik tadi? tapi dia ingin tau juga sih.

"iya njir kenapa gue gini ya? gak usahlah, gue kan udah punya aplikasi penerjemah, lagian gue gak punya atm" ujar jeongwoo tersenyum miris di akhir ucapannya.

jeongwoo menggeser layar ponselnya berganti membuka kembali aplikasi penerjemah bahasa jepangnya.

"gue mau translete apa ya?" jeongwoo merebahkan badannya lalu menatap langit-langit kamarnya mencoba untuk mencari ide "oh! hehe..." dengan segera jarinya mulai mengetik di kolom bahasa yang akan diterjemahkan

"konnichiwa, shiriai ni naremasu ka?" [halo, nama kamu siapa?]

jeongwoo mengernyitkan dahinya "kok jepang kalimatnya banyak 'su' nya sih? 'sai' juga"

"aha! gue search di google aja deh, kenapa jepang banyak kata 'su' dan 'sai' di dalam kalimatnya?" serunya.

jeongwoo keluar aplikasi penerjemahnya lalu menuju google untuk bertanya.

saat sudah mengetik pertanyaannya, jeongwoo lalu menekan ikon pencarian, tiba-tiba saja ada peringatan, tidak ada koneksi internet, senyumannya sontak meluntur, jeongwoo langsung merasa kecewa.

"pasti gara-gara aplikasi penerjemah ini" ucapnya sambil merutuki dirinya sendiri, mengingat telah menginstall aplikasi penerjemah itu.

"eh? gue kan pake wifi nya kak woojin!" sorak jeongwoo semangat kembali, ia langsung menghidupkan wifi di ponselnya namun ternyata... tetap saja dia kecewa.

password nya telah diganti oleh woojin.

"ah, hiks─ nangis aja gue"

ジジジ

"mama sama papa tadi kemana sih?" tanya pemuda berbadan tinggi sambil menatap kesal kepada kedua orang tuanya yang baru saja pulang setelah 4 jam pergi.

"sumimasen, tadi mama sama papa cari sekolah buat airi-chan" jawab sang ibu, nyonya watanabe [maaf]

mendengarnya pemuda itu memutar kedua bola matanya malas.

"ma, pa, sebenernya mau airi-chan aman gak sih?" tanya pemuda itu mengubah tatapannya menjadi tajam.

"ya mau lah, kamu ini tanya apa sih haru-san?" jawab  sang ayah, tuan watanabe dengan nada tak suka.

"terus kenapa harus sekolah diluar? kenapa gak homeshcooling aja? dan kenapa kita harus sampe ke luar negri?" pemuda bernama haruto itu menekan kan nadanya di semua kalimat yang ia ucapkan, berharap orang tuanya mengubah keputusan untuk adiknya juga dirinya.

"haru-san! orang tua itu tau yang terbaik buat anaknya! dakara anata wa tada shitagau! kanshō shinaide kudasai!" [berhenti mbangkang! dan turuti!]

sahut ayah watanabe dengan sedikit membentak, dia merasa muak kembali, putra pertamanya itu selalu berkomentar lalu melarang tentang semua hal yang ia lakukan untuk si putri kecilnya, seakan dia tau saja yang benar.

"tapi usulan haru-san bener pa! kore wa airi ni īdesu!" ujar haruto tak mau kalah. [ini terbaik buat airi!]

ibu watanabe mendengarnya hanya terdiam, sebenarnya ia juga setuju dengan usulan haruto, namun ayah watanabe adalah kepala keluarga, jadi mau bagaimana lagi?

"haruto! kembali ke kamar kamu!" ucap ayah watanabe menjadi marah, haruto yang melihat ayahnya marah langsung berdiri dan menggebrak meja di hadapannya.

brak!

"iie! haru-san mau tidur di luar!" ucapnya lalu pergi keluar rumah lalu menutup pintu apartemen secara kasar [gak]

"kodomo wa ōhei ni naritsutsu arimasu! sayang, anak kita harus di beri pelajaran biar ngehormatin orang tuanya! dan dia gak punya sopan santun sama sekali! dia udah berani mbangkang ke kita! dan dia berani selalu ngomentarin aku!" [anak itu semakin kurang ajar ke kita!]

ibu watanabe mengelus punggung suaminya, mencoba menenangkannya "gak perlu, haru-san kayak gini mungkin karena khawatir sama airi-chan, biarin aja haru-san gitu, ini tandanya dia sayang sama adiknya" ucapnya lembut.

"tapi aku gak suka dia ngelawan gini!"

ibu watanabe tak berhenti, ia terus mengelus punggung suaminya, hingga perlahan emosinya mulai menyurut "watashi wa kare to hanashimasu" [udah, biar aku yang ngomong sama dia nanti]

ayah watanabe menghela nafasnya lalu kemudian mengangguk pelan.

ジジジ

sementara itu haruto berjalan tak tau arah, dia merasa malas kembali pulang ke apartemen yang disewa oleh ayahnya, karena rumahnya hanya berada di Fukuoka.

"bodo, gue beneran mau tidur di luar!" ucapnya bersikeras setelah merasakan ponselnya yang berdering mendapat panggilan telepon. yang mungkin dari orang tuanya.

haruto melihat ke sekelilingnya, dia tidak tau dimana dirinya sekarang, tapi tak apa, jika ingin kembali dia tinggal melihat maps di ponselnya.

haruto menggedikkan bahunya acuh lalu mulai berjalan lagi, hingga dia menemukan sebuah taman yang cukup sepi. melihatnya, senyuman haruto langsung berkembang.

"yoi, gue disini aja" [oke]

kaki panjangnya melangkah lagi karena mata nya menemukan sebuah kursi taman yang kosong tepat di bawah tiang lampu, terlihat nyaman.

"nah..." badan tingginya langsung merebah di atas kursi taman.

awalnya terasa keras dan dingin karena terbuat dari besi, tapi lama-kelamaan mulai terasa nyaman "biarin gue keliatan kayak gelandangan, eh gak sih, gue ganteng gini masa dikira gelandangan?" ucap haruto lalu tersenyum bangga.

matanya beralih melihat langit malam, suasana sepi dan ribuan bintang di langit membuat haruto semakin merasa betah. negara ini tidak buruk.

"hoshi, itsumo utsukushī, watashi wa sore ga sukidesu" ucap haruto memuji dengan menyunggingkan sebuah senyuman. sebelum akhirnya ia menutup matanya untuk pergi ke dalam dunia mimpinya [bintang, selalu keliatan cantik, gue suka]






.
hello, thank you for read my story, good luck to you!
VOMMENT EUY <3.

♞ϟ - huh? ˓★﹆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang