°| s u v a n |°

4.2K 506 505
                                    

"G."

"Aku kan belum bilang apa-apa..,"

ada yang kangen? eaa

SERI KEDUA DARI 2ND GENERATION OF REASON

| s u v a n |

-Aku senang dipanggil Ayah jika kamulah Mamanya-



Welcome to REASON FAMILY VERSION!

_c o u p l e t i m e !_

UwUpHoBiA hArAp MeNjAuH

GAGAGA ini gada uwu-uwunya kok hiks srot

KETERANGAN sama di chap SUSU sebelumnya eak. Tapi yang jelas ini adalah Alternatif ending apabila hap-end, kalo ga happy, abaikan aja wak


betewe suvan itu susu vanilla ehe:D


*


"Mama, Ayah kayak gitu lagi!"


Aku menoleh, "Emang Ayah kenapa?"


"Gitulah, dibilangin Ma, aku cuman magang bukan mau ke luar angkasa,"Muka soft boy itu merengut kesal. "Lagian magang juga di tempatnya temen Ayah sama Mama kok."


"Sarapan dulu sana,"Aku mendorong tubuh tingginya. "Udah gede lah Ta, ngertiin Ayah kan emang kayak gitu. Si Nao aja santai kok."


"Nao kan mirip Ayah, jadi dia tidak masalah dinasihatin kayak gitu."


Aku menaruh telur dadar di piring, melepas apron dan menaruhnya di gantungan dekat dapur, lantas berjalan membawa empat telur dadar di piring ke meja makan


"Ayah diberitahu lho Ma."


"Iya-iyaa...,"


Todoroki Arata merengut kesal, rambut putih kebiruannya yang sudah disisir rapi dengan model poni samping sepertiku. "Lagian emang kenapa si aku dan Nao masuk agensi Dynamight. Bukannya dia teman baik Ayah dan Mama?"


"Begitulah."Aku nyengir. "Ayah, Ata bilang, Ayah jangan terlalu protektif."


"Aku tidak protektif,"Shoto menoleh, "Aku hanya mewanti-wanti mereka."


"Ata aja yang baper, Ma. Ga dibolehin ketemu ama anak cewenya om Kiri sama Tante Mina."Todoroki Naomi dengan surai merah kebiruan mepet ungu berkata santuy. "Lagian juga si Reina dua tahun dibawah kita haelah. Dasar om-om."


"Kau juga gemez ngeliatin Tio! Padalah dia baru SMP, dasar shotacon!"


"Astaga, kalian baru lima belas tahun, gaboleh suka-sukaan."Shouto berkata stoic.


"Tapi Ayah sama Mama aja suka-sukaan umur segitu!"


"Eh kata siapa,"Aku menarik kursi sebelah Shouto, "Itu mah Ayah, bukan Mama."


"Terus Mama suka Ayah umur berapa?"Nao


"Gatau, Mama lupa. Tau-tau udah nikah."


"KAWIN LARI?!"Ata


"Astaga jangan-jangan kita ini anak haram."Nao beristighfar. Was-was gadapat warisan.


"Aku sudah meminta restu Hawks-san kok."Shouto, "Apa perlu kita nikah lagi di depan kalian?"


Ya ga gitu juga sayang.


𝐑𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang