yon.

1.9K 298 11
                                    

setelah menangis berjam-jam, jeongwoo memutuskan memakan snack-snack yang diberikan kakaknya tadi "jadi kepikiran kak woojin" ucapnya di selah selah mengunyahnya.

dan seketika membuatnya menghentikan kegiatannya tersebut, lalu beralih memandangi bungkus snack di tangannya "kak woojin tadi kenapa ya?"

"woo, lo gak boleh ikut campur masalah kakak lo!" tegurnya dalam hati, jeongwoo langsung mengangguk menurut pada ucapannya sendiri "tapi gue khawatir sama kak woojin"

"─tapi itu urusan kakak lo, jangan ikut campur!" ucap jeongwoo berbicara sendiri "ya gue kan cuman khawatir anjir" balasnya agak kesal.

"dahlah, stress gue lama-lama" jeongwoo mengusak rambutnya frustasi.

"duh, kok gue gak bisa tidur sih? padahal gak minum kopi" eluh jeongwoo sambil mengucek kedua matanya.

jeongwoo segera memejamkan mata nya, berharap mata nya merasa lelah dan terus menutup hingga pagi datang.

setelah beberapa menit kemudian, mata jeongwoo terbuka kembali karena mendapat panggilan alam, yang artinya dia harus ke kamar mandi "bodo so much lah, begadang aja lah gue"

jeongwoo mulai beranjak dari ranjangnya lalu menuju ke kamar mandi di lantai bawah.

"sekarang jam berapa sih?" mata jeongwoo mencari-cari jam di dalam rumahnya.

"oh, barusan jam 11" ucap jeongwoo mengangguk paham, setelah melihat jam dan kembali melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.

sekitar 10 menit, jeongwoo sudah mentuntaskan panggilan alamnya, dia berjalan kembali berjalan ke kamarnya, tapi seketika langkahnya terhenti ketika telinganya menangkap suara motor, mungkin itu woojin.

"kak woojin!" seru jeongwoo berganti berlari mendekat ke arah pintu depan rumahnya.

saat jeongwoo mengintip dari balik tirai jendela depan rumahnya, ternyata di luar tidak ada siapapun, sepi, tidak ada seseorang sama sekali disana, apa telinganya salah dengar? "kayaknya tadi gue beneran denger suara motor"

jeongwoo menyipitkan matanya, ia memasang mata nya lebih tajam melihat keluar rumahnya, tapi tetap saja tidak ada siapapun disana.

pikiran jeongwoo sudah mulai negative, namun segera ditempis olehnya "hehe, kayaknya gue emang salah denger" ucapnya mencoba positif.

"jeongwoo"

sontak badan jeongwoo langsung terjingkat karena terkejut "─HUAAAAA! MAMA! TOLONG JEONGWOO MA!" teriaknya.

namun tiba-tiba mulutnya langsung dibekap oleh seseorang "woy anjir! lo ngapain teriak gitu sih? lo pikir gue apaan?"

dengan jantung yang bermarathon, jeongwoo membuka matanya yang tertutup rapat secara perlahan, yang dia dengar adalah suara woojin, tapi bagaimana jika sosoknya bukan woojin?

mata jeongwoo telah terbuka utuh, dia langsung merasa kesal pada kakaknya.

"lo ngapain malem-malem gini belum tidur?" tanya woojin dengan nada rendah, sebelum menjawab pertanyaan woojin, jeongwoo menyingkirkan tangan woojin yang membekap mulutnya "lo nyebelin banget sih kak! mainin emosi orang aja!" kesal jeongwoo tak menjawab pertanyaan woojin.

"lebih sakit mainin perasaan orang daripada emosi" ucap woojin dengan tersenyum kecut lalu berjalan pergi meninggalkan jeongwoo menuju ke kamarnya.

"bucin terus, salah siapa pacaran?" cibir jeongwoo lalu segera berjalan kembali ke kamarnya juga.

ジジジ

bebcup (♡) ᵒⁿˡⁱⁿᵉ . . .

bebcup (♡) : ujinnn, kan udah gue bilang kalo euiwoong cuman temen gue, adik kelas juga sih.
bebcup (♡) : plis jangan pukulin dia lagi ya bebb.
bebcup (♡) : maaf tadi gak bisa ke rumah lo buat kerkel.
bebcup (♡) : tadi gue nganterin euiwoong buat beli makan, soalnya dia belum makan dari kemarin.
bebcup (♡) : bebeb ujinnn :3
bebcup (♡) : cie jealous, ucup makin cinta nih ♡
bebcup (♡) : boleh kok kalo lo jealous, tapi jangan ngerugiin orang lain beb, dengerin dulu alasannya, ketahui dulu kebenarannya lalu mulailah bertindak -ucup99
bebcup (♡) : sesungguhnya sakit menunggu centang dua yg tak kunjung membiru.
bebcup (♡) : tapi gpplah, sekarang gue gantian mau bucinin bebeb ujinnnQ <3.
bebcup (♡) : yuhu! bebeb ujinnQ onlen! akhirnya centang dua abu-abuku membiru!
bebcup (♡) : bebeb ujinnn, begadang yuk?

woojin tertawa menunjukkan gigi gingsulnya, kenapa hyungseob kadang membuatnya marah, cemburu, dan kadang membuatnya tersenyum bahkan tertawa senang, apakah ini rasa di setiap menjalani hubungan?

setelah woojin mentuntaskan marahnya, dengan memukul seseorang yang berani sekali mengajak hyungseob pergi sampai meninggalkan acara mereka berdua, tanpa sepengetahuan nya, orang itu adalah lee euiwoong, woojin tidak mengenalnya, karena ternyata euiwoong adalah adik kelasnya waktu itu.

tadi ia tidak melanjutkan acara menjotosnya karena euiwoong adalah adik kelas, 2 tahun lebih muda darinya, dengan terpaksa woojin berhenti di saat amarahnya mulai memuncak

"adik kelas gak usah sok mau cari masalah, untung lo tadi di bela sama bebeb gue, kalo gak udah gue buat mini lagi badan lo─"

ceklek!

sontak woojin menjingkat terkejut "bangsat lo woo!" bentaknya sambil mengelus dadanya yang naik turun terkejut, melihat yang membuka ternyata adalah adiknya.

"ya maap kak, lagian kenapa sih kak lo ngomong sendiri? kedengeran tau sampe ke kamar gue" ucap jeongwoo memasang cengiran.

"mana bisa? kamar lo kan di atas! udahlah lo ngapain juga belum tidur jam segini? balik sono ah! ganggu aja lo!" usir woojin ketus kemudian memalingkan wajahnya dari jeongwoo.

mendengarnya, jeongwoo mengerucutkan bibirnya kesal "jahat banget sih! gue mau tanya, password wifinya apaan? enak aja diganti tanpa sepengetahuan gue!"

"enak aja enak aja, ini wifi punya gue ya!" omel woojin.

jeongwoo memutar bola matanya malas "cepetan passwordnya apa─"

"─woojin love hyungseob" potong woojin, jeongwoo yang mendengarnya langsung membekap mulutnya sendiri, tanpa berbicara lagi, jeongwoo menutup kembali pintu kamar woojin lalu berlari menuju kamarnya.

"tahan woo, tahan..." ucap jeongwoo sambil mengatur nafasnya pelan.






.
hehe :D
VOMMENT YYA <3.

♞ϟ - huh? ˓★﹆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang