Epilog

49 8 1
                                    

Bagiku sangatlah berat melepas sosok Ayu. Seseorang yang telah dihadirkan oleh Allah ke dalam hidup untuk menemaniku.

Yang dapat menyadarkanku bahwa hanya dengan memastikan dia tersenyum disetiap harinya aku bisa bahagia. Yang membuatku lebih semakin semangat jalani hidup, lebih dari biasanya.

Memang rasanya sesaat bagiku, tapi dia berarti buatku.

Dari kehilangan itu, membuatku menjadi sadar. Membuatku sadar bahwa menemukan sosok individu yang sama seperti cara senyumnya maupun tingkah lakunya, itu merupakan suatu yang mustahil untuk ditemukan kembali.

Ketika suatu saat nanti aku bisa merasakan nyaman dan damai yang sama ketika aku bersamanya dulu, itu sudah cukup menjadi harta karun buatku. Dan aku, akan menjaga hatiku untuknya hingga akhir hayatku.

Disini aku juga sadar, orang yang selalu mengejar-mengejar status hubungan tanpa adanya keharmonisan di dalamnya maka setelah orang itu mendapatkan apa yang dia inginkan akan langung bersikap dingin.

Seperti halnya Fio, pada awalnya dia mengejar-ngejar agar aku berpacaran dengannya. Akan tetapi setelah status pacaran itu telah ia dapat, ia bosan dan kemudian memutuskan status berpacarannya denganku.

💙💙💙

Hargai siapa pun yang hadir dalam hidup dan sayangi mereka, karena kita tidak pernah tau kapan mereka akan tiada.

Selagi masih bisa memberi kebahagiaan, berikanlah pada mereka. Jangan sampai baru tersadar bahwa belum memberikan kebahagiaan pada mereka, sesaat setelah salah satu dari mereka tiada.

💙💙💙

Mungkin hadirmu memang sejenak
Tetapi bagiku
Hadirmu sudah lebih dari hanya sekedar bermakna
Terima kasih Ayu

Hadir Sejenak {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang