longer

141 34 0
                                    

"Beomgyu."

Aku mendongak pelan untuk menatap Taehyun. Ya, Kang Taehyun. Pria itulah yang menarikku ke dalam pelukannya beberapa saat yang lalu. Setelah berujar rindu, dia melepas pelukannya dan melepas penutup mataku. Dia mengusap air mataku dengan lembut lalu mengecup keningku. Setelah itu kami berakhir dengan duduk di salah satu sudut alun-alun.

"Ya?"

"Maaf."

Satu alisku terangkat, bingung. "Untuk?"

"Semuanya. Entahlah." Dia memalingkan wajah. Tangannya bertaut gugup dan aku semakin tak mengerti. "Aku hanya merasa, aku tidak tahu Beomgyu. Tapi rasanya aku sudah melakukan kesalahan besar satu tahun ini."

Sebenarnya apa yang coba kau katakan Kang Taehyun?

"Mulanya aku hanya tertarik karena wajahmu begitu cantik terterpa cahaya senja. Lalu aku mulai menyukai senyummu. Berlanjut pada debar jantungku yang tak menentu ketika kita bergandengan tangan. Dan berakhir dengan rasa rindu yang mencekik ketika kita berpisah. Beomgyu –"

Aku rasa sekarang jantungku berhenti berdetak untuk beberapa detik. Tatapan matanya yang mengarah tepat pada mataku membuatku terhipnotis. Aku tak bisa beranjak bahkan berkedip sekalipun. Dia meraih jemariku dengan lembut. Aku tersentak, seperti ada aliran listrik dari tiap sentuhan yang dia buat.

"- mungkinkah aku menyukaimu?"

Tuhan, bolehkah aku meminta sedikit saja oksigen untuk kuhirup? Atau ingatkan aku cara untuk bernafas sekarang juga.

"Aku suka melihat wajahmu yang terkena sinar jingga di pantai sore itu. Aku suka melihat senyummu yang berhias gemerlap lampu malam itu. Aku suka menggenggam jemarimu. Aku suka melihat wajah meronamu. Aku suka debar jantungku tiap kali aku bersamamu. Beomgyu, apakah aku menyukaimu?"

Kang Taehyun, berhentilah! Kau membuatku semakin tak bisa bernafas.

"Berulang kali aku memikirkan hal ini. Satu tahun, Beomgyu. Tapi aku masih tak bisa melupakanmu. Tiap kali kupandangi potretmu di senja kala itu, jantungku masih saja berdesir. Bisakah kukatakan jika aku menyukaimu?"

"Taehyun." Suaraku tercekat. Astaga, aku bisa benar-benar pingsan jika terus mendengar kalimatnya.

"Apa kau juga mungkin menyukaiku Beomgyu?"

Tatapannya penuh harap. Katakan bagaimana aku harus menjawab pertanyaan itu? Haruskah aku berseru jika aku pun sama, merindu dan menyukainya? Atau, haruskah aku berpura tak merasakan apapun? Walau bagaimanapun, ini masih terlalu singkat untuk kami saling mengatakan cinta.

"Taehyun, aku-"

Bahkan untuk bicara saja terasa sulit untukku.

"Aku selalu berharap bertemu denganmu lagi Choi Beomgyu. Setelah aku lulus dan kembali ke Korea, aku mencoba mencarimu. Tapi aku baru sadar jika aku tak tahu apapun tentangmu. Kau hanya bilang kau tinggal di Seoul dan tempat itu begitu luas. Aku hampir menyerah Beomgyu, tapi potretmu seakan memintaku untuk terus berjuang. Dan setelah satu tahun berlalu, aku kembali kesini. Dengan satu harapan, bertemu denganmu."

Bahkan harapan kita sama Kang Taehyun.

"Beomgyu, kali ini bisakah kita bersama untuk waktu yang lebih lama?"

"Berapa lama yang kau minta?" tanpa sadar bibirku bergumam.

"Selamanya, jika kau mau."

Tentu saja aku mau, bodoh! Kang Taehyun sialan! Astaga, adakah yang lebih romantis daripada pria di hadapanku ini?

re:you - taegyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang