LUKA YANG KAU TOREH LAGI

42.5K 2.5K 55
                                    

Untuk bocoran aja.... Hari ni aq update 3 part sekaligus

Namun part selanjutnya harap nunggu agak lama zaa chayangkuuu
.
Mohon dimaklumi

Soalnya pas weekend jadinya quality time for my family

Shinta-Juna off sementara waktu

🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Makasiiihh buat kalian yang setia nunggu update dariku...
Jangan lupa follow dan votenya yaaaa...

Makasih banyak
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Juna memanggilku ke kantornya.
Kami saling berhadapan dalam diam. Tampak matanya melihat ke arah jilbab dan baju atasku yang masih terlihat agak basah akibat perbuatan pacarnya.

Kukira dia akan menanyakan kepadaku, bagaimana keadaanku pasca peristiwa tak mengenakkan tadi siang di cafe, dan mencoba menghiburku atau paling tidak mewakili pacarnya untuk meminta maaf kepadaku, atas semua kelakuan kasarnya.

Tapi sayangnya, anganku terlalu tinggi. Dia bahkan terkesan cuek dan tak peduli dengan keadaanku yang telah terdzolimi oleh Eliza.

"Besok aku menugaskan kamu untuk pergi ke Surabaya selama 3 minggu. Dan Tolong handle semua urusan launching produk baru kita disana." Ujarnya tanpa sedikitpun rasa peduli

Aku sangat terkejut dengan perintahnya. Alih-alih menghibur atau meminta maaf, ternyata Juna lebih memilih untuk mengusirku menjauh darinya.

"Apa maksud bapak...??" Tanyaku Kaget

"Apa kamu masih gak mudeng juga?? Apa kata-kataku masih kurang jelas?? Intinya bersiaplah kamu ke Surabaya segera!! Aku yakin kamu mampu menghandle semua tugas disana. Aku percaya akan kemampuanmu." Katanya sambil menatap tajam mataku.

"Bagaimana dengan Abiem???" Tanyaku cemas. Abiemlah yang terlintas dipikiranku pertama kali saat aku mendengar akan ditugaskan ke kota lain untuk waktu yang cukup lama.

"Aku sungguh tak bisa jauh dari putraku." Kataku sedih

"Apakah aku boleh mengajaknya turut serta, Pak??" pintaku penuh harap.

"Kamu pergi ke Surabaya untuk urusan kerjaan, Shin. Bukannya piknik. Dan sekarang Abiem juga sudah masuk sekolah. Apa kau berniat menyuruh anakmu bolos untuk waktu yang lama. Cukup kamu saja yang jadi tukang bolos. Anakku jangan." Hardiknya sinis.

"Tapi selama ini aku belum pernah pergi meninggalkan Abiem untuk waktu yang lama, Pak." Melasku

"Kau tak punya pilihan, Shin. Sudah kuputuskan jika kau harus pergi maka kau harus pergi, titik. Tak ada bantahan." Ucapnya terdengar kejam ditelingaku.

"Nanti sore juga kau harus berangkat ke sana, segera!!!! Jadi ku izinkan kau untuk pulang lebih awal hari ini guna mengemasi semua barang yang kau butuhkan selama 3 minggu disana."

"Dan jangan khawatirkan soal Abiem. Ada mama, mbak Dyan dan aku yang akan selalu menjaganya. Kau fokus saja dengan pekerjaanmu." Katanya panjang lebar, tak memberiku kesempatan untuk membantah ucapannya.

Hatiku sangat sedih, aku merasa telah diusir. Aku merasa telah dijauhkan dari putraku. Tapi aku sungguh tak punya kemampuan untuk melawan kuasa Juna.

Seperti perintahnya, aku pulang lebih awal. Sungguh sangat sedih saat melihat Abiem merengek memintaku jangan pergi. Saat aku berpamitan dengannya, sambil membawa sebuah koper besar berisi pakaian dan semua perlengkapanku.

BOSKU MANTAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang