Jhope POV
Aku tiba di kamar hotel berbintang lima. Tepat didepan pintu kamar, bernomor 202, aku berkeringat dingin dan gugup
seperti pertama kalinya baru melakukan debut.Jiwoo-noona berhasil membuatku mati kutu. Dia mematikan handphone-nya dan aku tidak bisa bertanya padanya.
Aku menempelkan kartu dan pintu otomatis terbuka. Berjalan pelan sambil berharap.
Kosong dan sepi.
Ketika melirik ke arah beranda dengan gorden putih yang berkibar, karena jendela yang terbuka lebar. Aku melihat sosok yang membuatku tertegun.
Gyuin?
Apa aku salah masuk kamar?
"Oppa."
Rambut panjangnya yang dibiarkan terurai. Pakaian semi formalnya yang bernuasa monochrome dan juga wajahnya yang sedikit menggunakan make up natural.
"lama tidak bertemu dan, Happy Birthday, Hoseok-oppa."
"gomawo. Apa semua ini Jiwoo-noona yang..."
"bukan." sela nya.
Aku masih terkejut dengan semua ini. Sambil melihat sekeliling, ruangan ini dipenuhi dengan dekorasi ulang tahun.
"Jiwoo-noona hanya sedikit membantu ku, sisanya adalah rencana ku sendiri. Tenang Oppa, aku tidak ada niat apapun..."
"stop." sela ku, sambil duduk lemas karena semua ini, tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan.
Aku melihat dia yang bergegas mengambil air mineral untuk ku.
"minumlah dulu, Oppa."
Dia membuka tutup botol, lalu diberikannya padaku. Aku meneguk hingga setengahnya. Lalu kembali mengatur nafas ku, sambil melihat sekeliling lagi. Di pantry, aku melihat cake yang sudah dia sediakan sedari tadi dan juga...
"mianhaeyo Oppa, jika surprise ini membuat Oppa kaget dan tidak senang. Aku bisa pergi, jika Oppa menginginkannya, tapi sebelum itu, tolong terima ini."
Sebuah kotak kecil, berwarna hijau, yang mungkin hadiah untuk ku.
"bolehkah aku bertanya?" tanya ku, sambil menerima kotak hijau itu. "kamu benar-benar Han Gyu-in, kan?"
Aku tidak melepas pandangan ku padanya. Apakah aku benar.
pip.
klek."aku pulang... ah capek..."
"masuklah."
Sosok kembar satunya masuk dan melihat ku dengan mata tajamnya.
"loh, Oppa... sudah daritadi?" tanya nya.
Gyuri?
"Gyuri, aku pergi beli sanitary dulu. Sisanya biar Gyuri yang urus. Aku pergi dulu, Oppa."
"Gyuri? Ah, oke. Yang lama ya... Oppa mau bir?"
Aku menggeleng sambil melihat Gyuin pergi meninggalkan kami.
"by the way, Happy Birthday Oppa. Lama tidak bertemu... sehat kan?"
"gomawo Gyuri, sejauh ini sehat. Bagaimana dengan mu? Apakah London, menyenangkan?"
"London? hahaha..."
Dia meneguk bir dingin itu tanpa ragu-ragu.
"Oppa, apakah Oppa ingin mendengar suatu rahasia?"
"apa?"
"sebelum itu, apa Oppa belum bisa atau lupa cara membedakan kami?"
Damn.
Apakah aku terjebak.
Tidak, aku yakin dia adalah Han Gyuri.Wajahnya tersenyum penuh makna, termasuk sindiran didalamnya. Aku menggeleng, karena sudah lama aku tidak melihat mereka setelah kejadian itu.
Dia mengambil sesuatu dari dalam dompetnya, lalu memberikannya padaku. Dan sialnya, aku terjebak. Aku berhasil meragukan diri ku sendiri.
Aku kembali mengingat, jika dia menyebut nama ku, dengan Hoseok-oppa. Dan hanya dia, orang pertama memanggil seperti itu.
"hwaiting Jung-oppa. Semoga kalian bahagia, oke!" seru Gyuin, sambil tersenyum lebar, sedikit menahan tawa. "satu lagi, rahasia adalah, perbedaan di tangan kami, hanya aku yang memiliki tanda ini, sedangkan Gyuri, tidak."
Aku langsung bergegas berlari secepat mungkin. Berharap, dia belum jauh dari sini. Sambil mencari dan menghubungi nya, aku membuka kotak hijau itu. Lagi dan lagi, kenapa di hari ulang tahun ku, aku mendapatkan sial yang tidak berujung.
...
Epilogue."untuk apa kamu mengambil semua kerang itu? Pilih salah satu saja..."
"kenapa Oppa, jadi bawel sih. Lagian aku bisa kok, membawa semua kerang ini."
"terlalu berat untuk mu, Han Gyuri, jebal..."
Gyuri kecil berusaha mengangkat sekantong penuh kerang dan karang itu, tetapi dia tidak kuat untuk membawanya.
"apa tangan ku terlalu kecil?" tanya nya, sendiri.
"hahaha... bukan itu saja. Badan mu juga kecil. Sekarang pilih satu atau dua, baru kita bisa pulang, oke."
"aku pilih tiga. Untuk Gyuin dan satunya untuk Hoseok-oppa. Aku berniat memberikan ini nanti, ketika Oppa sudah tua."
"memangnya kapan?"
"hmmm... sekitar umur tiga puluh tahun, aku akan memberikannya."
"ah, aku tidak mau."
"waeyo? Apa terlalu jelek untuk hadiah?"
"terlalu indah untuk hadiah, makanya aku tidak mau."
"apa Oppa tidak suka dengan sesuatu yang indah?"
Hoseok kecil mengangguk.
"karena, jika aku memiliki atau merasakan hal indah tersebut, aku bisa merasakan kehilangan lebih dulu."
"Oppa terlalu tua untuk berbicara seperti itu, hahaha... Oppa cukup hidup dengan baik saja, jangan berpikir terlalu jauh, karena kita masih terlalu muda."
"baiklah Gyuri, untuk saat ini, aku setuju dengan pendapat mu. Gaja, kita pulang."
"gajaaa!" seru Gyuri dengan senyumnya yang mengembang di udara waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMILE [[JHOPE]] ☺️
Fiksi Penggemar[ C O M P L E T E ] [[word count: 14,092 words]] story by ssjin___