Aku seharusnya sudah melompat dan mati sesaat yang lalu kalau saja laki-laki ini tidak muncul out of nowhere dan mengatakan sesuatu yang membuatku mengurungkan niatku untuk terjun ke dalam air.
"Tenggelam bukanlah cara yang menyenangkan untuk mati" dia mengatakannya sambil menatap bosan aliran tenang sungai Han dari atas jembatan sementara aku terdiam melihat kehadirannya.
Siapa laki-laki ini?
Kemudian dia menoleh dan pandangan kami bertemu untuk pertama kalinya. "Kenapa? Tidak jadi melompat?"
Dia tersenyum dan aku terpaku melihat betapa cantiknya bibir itu melebar di wajahnya yg tampan, diapit oleh dua lesung pipi yg membuat senyumnya terlihat tidak berbahaya dan matanya yang melengkung seperti bulan sabit. Ia terlihat sangat indah dan jantungku berdebar cepat karenanya.
"You're living a hard life. Sign a contract with me and I'll save you from the hell you've been living in."
KAMU SEDANG MEMBACA
01. the first chapter
Randomsekumpulan 'first chapter' dari work yang gatau kapan bisa di publish