"Minghao... apa yang kamu lakukan?""Ah... ma-master..."
******
Bagaimana ini master, bukan maksudnya adalah Jeon Wonwoo. Seorang pelatih tim baseball tidak sengaja melihatku masturbasi. Oh god... aku harus bagaimana.
Aku Xu Minghao salah satu anggota tim baseball dan juga murid Jeon Wonwoo. Aku tidak bohong saat melihat master aku langsung membayangkan bagaimana jika aku ada dibawahnya, ugh... pasti sangat nikmat. Mungkin aku juga menyukainya. Ya siapa yang tidak akan menyukai seseorang yang tampan berbadan kekar seperti master.
"Ma-master...tunjukkan..."
"Tunjukkan?"
"TOLONG TUNJUKKAN MASTU-hmmph
Ya... aku menginginkannya.
******
"Xu Minghao apa maksudmu huh".
"Ah... master tolong tunjukkan masturbasimu di hadapanku"
"Jangan bercanda", lalu diapun menjauh.
"TAPI AKU TIDAK BERCANDA MASTER"
Ah...
"Aku tidak ada waktu untuk meladeni bercandaanmu"
"Masterrrrr..."
Oh xu minghao apa yang kau inginkan.
******
Setelah itupun Minghao belum menyerah dia mengikuti Wonwoo kemanapun (walau Wonwoo selalu menghindarinya).
Sampai-sampai Wonwoo tidak habis pikir kepada anak itu. Kenapa dia mengirimkan majalah dewasa kepadanya?!?!
******
Hari ini setelah sekian lama Wonwoo pun harus bertatap muka dengan Xu Minghao karena hari ini dia akan belajar bersama anak itu.
"Wonwoo aku pergi dulu ya", ucap teman sekamar Wonwoo.
"Ya.. hati-hati dijalan".
Wonwoo melihat laptopya dan
'Master tolong tunjukkan kepadaku'
Ugh... anak itu. Aku jadi ingat pada saat tidak sengaja melihatnya. Dia... sangat cantik. Aku menginginkannya juga. Sebenarnya setelah itu aku juga tidak bisa melepaskannya dari pikiranku.
"U-uhh"
"Whooa master punyamu sangat besarr"
Brukkk
"Ma-master tolong bukakan pintunyaa"
Sial, Choi Seungcheol kenapa kau memberikan kuncinya ke anak itu.
"Master buka pintunya, a-aku tidak akan memintamu lagi untuk menunjukkan masturbasimu di depanku"
Kriett
"Kamu benar-benar ya Xu Minghao"
"Tolong lanjutkan yang tadi master...eh"
Ugh Xu Minghao aku sudah tidak bisa menahannya. Kenapa kamu sangat imut dan cantik huh.
Aku menarik pinggangnya untuk duduk di pangkuanku. "Sebenarnya apa maumu"
"Aku akan menunjukkan milikku di depanmu?"
"Huh?"
A-apa yang dia lakuakan. Sial, miliknya... basah?
"Nghh... hm"
"Ohh", aku mengurut milikku. Persetan dengan rasa maluku.
"Hah.. hah... Wonwoo . . Hyung "
Badan Minghao, aromanya, nafasnya...
"Master apakah aku boleh memegang milikmu"
"Whoaa ini sangat besar"
"Nnh..."
Aku sudah tidak bisa menahannya.
"Woohh"
"Jadilah anak baik mulai sekarang, baby boy"
Akupun merebahkannya dikasur dan melepas celananya. Aku menyatukan milik kita dan menggesekkannya. Ah... rasanya sangat nikmat.
"Ahhh... Wonu hyung"
"Minghao kau... ugh"
Aku terus menggesekkan milik kita. Ah dia sangat cantik dengan keringat yang membasahi wajahnya.
Minghao menarik tengkuk Wonwoo dan menciumnya. Mereka saling melumat satu sama lain dan jangan lupakan milik mereka yang masih bergesekan satu sama lain.
Tangan Wonwoo menyentuh lubang Minghao. Dia memasukkan satu jarinya kedalamnya. Sempit. Itulah yang dirasakan Wonwoo setelah agak lemas di menambah kan satu jarinya lagi.
"Ahh.. Wonu hyung"
"Maaf ini akan sakit sayang"
"Ahhh..." Minghao memegang rambut belakang Wonwoo untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakannya.
Wonwoo membawa Minghao ke ciumannya lagi agar bisa mengurangi rasa sakit Minghao. Setalah agak lama mendiamkan miliknya di dalam Minghao. Wonwoo pun mulai menggerakkan miliknya.
"Ahhh... hyung... nghh"
"Damn hao... bagaimana bisa sesempit ini"
"Uhh masterrr"
Wonwoo terus menggerakkan miliknya. Demi tuhan saat ini Minghao sangat cantik dengan mulut yang terbuka dan keringat yang membasahi wajahnya.
Sebentar lagi mereka akan sampai.
"Ahh... master aku..."
"Aku juga boy..."
"Ahhhh"
Dan mereka pun ambruk dengan Wonwoo menindih Minghao yang berada dibawahnya.
"Kamu sangat manis baby boy"
Dan diakhiri dengan ciuman manis di dahi oleh Wonwoo.
******
Ending.
"Master ayo melakukannya lagi"
"Baby...