Jealous?

217 18 2
                                    

Harry dan Ron berjalan menuju Hogwarts.

"Harry, bukankah itu Hermione dan Malfoy? Sedang apa mereka di sana?"

"Sudahlah biarkan saja. Kau iri ya??" Harry memicingkan matanya, meledek Ron.

"Tentu saja tidak."

Hermione yang sedang mengedarkan pandangannya ke arah belakang, menangkap sosok Harry dan Ron yang sedang melintas.

Hermione berlari menuju ke arah Harry dan Ron.

"Kalian kemana saja sih? Lambat sekali!"

"Kami pergi ke rumah Hagrid. Sudah lama rasanya.." Jawab Harry.

"Lalu, sedang apa kau dengan si Ferret?" Sambung Ron.

"Aku menghampiri kalian ke asrama. Neville bilang kalian sedang pergi ke rumah Hagrid. Maka, aku menghampiri kalian. Namun, di pertengahan jalan aku melihat Malfoy yang sedang merenung. Aku memutuskan untuk menemaninya sembari menunggu kalian melintas."

"Ayo pergi ke asrama dan biarkan Malfoy mengurus urusannya sendiri." Ucap Ron dengan datar.

Harry dan Hermione saling menatap.

"Kau cemburu pada Hermione ya?"

"Bukan seperti itu!"

"Ayolah Ron, mengaku saja!!" Paksa Harry.

"Apa apaan sih! Sudah ayo pergi!" Ron menarik lengan Hermione dan meninggalkan Harry.

Harry membuntuti dari belakang.

"Sakit Ron! Kau menarik pergelangan tanganku dengan kencang. Kenapa sih??!" Hermione melepas genggaman Ron.

Mereka berhenti.

"Aku tidak suka kalau kau dekat dengan Malfoy!"

"Tapi Malfoy sudah berubah, Ron.."

"Sampai kapanpun ia tak akan pernah berubah."

Harry mengusap wajahnya gusar. Kemudian melerai pertikaian mereka berdua.

"Ron sudahlah, setiap manusia pasti mempunyai masa lalu. Jikalau di masa lalunya dia buruk, mana tahu di masa depannya ia berubah menjadi jauh lebih baik lagi.."

"Kenapa sih kalian berdua selalu saja membela Malfoy? Aku benci padanya. Aku benci karena keluarganya bergabung dengan Pelahap Maut. Karena semua pengikut Si-Hidung-Pesek menyerang Hogwarts, dan aku kehilangan Fred."

"Ron, semua itu di luar kendali kita.." Sambung Harry.

"Dan Malfoy hanya menjadi boneka yang dalangnya adalah Voldemort. Ia hanya diperbudak oleh penyihir jahat itu!" Sambung Hermione.

Draco berdiri di belakang mereka, mendengar semua perdebatan yang terjadi di antara mereka bertiga. Draco kembali berdiri di ambang kepiluan.

Harry tak sengaja menyadari kehadiran Draco. Ron dan Hermione ikut melihat ke arah belakang.

Draco menghampiri mereka sembari tersenyum miris.

"Maaf karena semua ini benar-benar di luar kendaliku. Dan aku adalah anak laki-laki yang bodoh dan memilukan." Draco pergi, Hermione mengejarnya.

"Malf-"

"Maaf Granger, beri aku waktu untuk sendiri. Bisakah malam ini kau tidur di asrama mu?"

Hermione mengangguk paham.

Harry menghampiri Hermione, "Ada apa?"

"Malam ini aku akan tidur di asrama. Boleh kan?"

"Tentu saja boleh, Hermione.."

Ron masih di belakang mereka, sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memasang wajah masamnya.

"Ron kau kenapa sih? Kau cemburu denganku?" Tanya Hermione 'serius'.

"Jangan geer!"

"Yasudah, aku mau pergi ke asrama dengan Harry, kalau kau masih ingin disini, kami tinggal. Tapi jangan menangis kalau ada laba-laba besar yang tiba-tiba menghampirimu." Hermione meledek Ron.

"Aku ikut.. " Sahut Ron.

Maaf ya aku baru update lagi. Soalnya aku lagi banyak banget kegiatan akhir tahun hehe. Makasi ya udah mau baca wattpad aku💖

PatronousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang