Adek Kita Sudah Besar

2.1K 164 24
                                    


"Kak, adek udah bangun?" tanya Jeff ke Renjun yang nyamperin dia di dapur

"Udah kok. Tadi udah jalan ke kamar mandi" jawab Renjun sambil duduk di meja makan

Mereka semua udah ngumpul di meja makan siap-siap mau sarapan.

"Loh, adek mana? Kenapa kursinya masih kosong" tanya Jeff yang sadar kursi yang biasanya Saeron duduki masih kosong

"Mas, Aa, Abang tadi ada yang nyamper ke kamar adek ngga?" Lanjut Jeff

"Engga" sahut mereka bertiga bareng

"Jangan-jangan ketiduran di bath up lagi" kata Jaemin

"YAAMPUN" seru Jeff yang langsung lari ke kamar Saeron diikuti 4 anaknya

"Dekkk astaga dek bangun kenapa tidur lagi yaampun" Jeff menepuk pelan pipi anak gadisnya yang lelap di bath up.

Saeron ngga terganggu sama sekali.

"Dek ini hari pertama kamu masuk SMA loh! Nanti kalo telat gimana?"

"Adek lo tidur apa mati si kak?" Tanya Haechan ke Renjun disampingnya.

"Mulut lo minta digeplak?" Saut Renjun

Hampir 10 menit upaya Jeff ditambah Jaemin Jeno ngga membuahkan hasil. Akhirnya Renjun turun tangan.

"DEK BANGUNNN... KAKAK NGGA MAU YA DIHUKUM DI SEKOLAH GARA-GARA KAMU!"

"Huwaaa papa tolongg ada monster berwujud kakak teriak-teriak ke adek" racau Saeron dengan mata setengah kebuka setelah denger suara Renjun yang tepat di telinganya

"Loh kalian kenapa disini?" Tanya Saeron setelah sadar keluarganya natap datar ke arah dia.

"Adek yang ngapain disitu? Lo ngga tau sekarang jam berapa?" Saut Haechan

"Adek--"

"LOH ADEK NGAPAIN DI KAMAR MANDI?! KALIAN MAU MANDIIN ADEK?! OMAYGAD OMAYGAD KENAPA KALIAN PERLAKUIN ADEK KEK GINI!!!" Histeris Saeron sambil menyilangkan dua tangannya di dada.

Mereka berlima kompak menghela nafas pelan,

"Untung sayang"

Dan begitulah pagi mereka dimulai.

Berkat Saeron yang berangkat sekolah tanpa mandi cuma modal cuci muka sama sikat gigi, akhirnya mereka ngga jadi telat sampe sekolah. Oh jangan lupakan Jeno yang nyetir mobil kek nantang malaikat pencabut nyawa.

"Lo udah tau kelas lo, dek?" Tanya Jaemin sambil benerin rambut Saeron yang tadi ngga sempet disisir.

Saeron menggeleng sebagai jawaban karena mulutnya masih penuh roti isi yang tadi Jeff bawain.

"Keperluan ospeknya ngga ada yang ketinggalan kan?" Giliran Jeno yang tanya dan lagi-lagi cuma dibales gelengan.

"Yauda sana ke lapangan, yang lain udah pada kumpul tuh" Renjun mendorong pelan Saeron.

"Dih ngusir. Dasar orang tua!" Kesal Saeron tapi tetep nurutin perintah Renjun

"PAIPAI ADEKK... SEMANGAT!" seru Jaemin sambil melambaikan tangannya ke arah Saeron

"SEMANGAT BOCIL! NANTI KALO DIHUKUM SAMA KAKEL, BALES AJA!" Tambah Haechan

Saeron mengacungkan jempolnya tanpa noleh ke belakang.

"Karena acara pembukaan sudah terlaksana. Sekarang saya dan teman-teman OSIS akan memeriksa perlengkapan kalian satu persatu. Seperti yang sudah saya beri tahu sebelumnya, bagi siswa yang tidak lengkap akan mendapat hukuman, mengerti?" Jelas ketua OSIS bername tag Mark Linjovi.

Papa & 5 WarnanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang