06

227 61 16
                                    

PERINGATAN!!!

Cerita ini mengandung muatan dewasa dan berat seperti kekerasan, bullying, kata - kata kasar, dll. serta mengambil latar di Korea Selatan dan memuat tokoh dengan nama idol dan nama - nama orang korea, namun bukan maksud penulis untuk membuat citra buruk negara terkait di mata para pembaca.

Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut,

TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEMBACANYA

Jadilah pembaca yang bijak dalam memilih









"Ne? A-ehmm...  Annyeonghaseyo, Kim Mingyu imnida" ujar sang pemuda sembari membungkukkan badannya.

"Semoga kita semua bisa berteman dengan baik kedepannya" ucapnya dengan senyuman menawan yang sontak diiringi teriakan ricuh dari siswa kelas tersebut dan teriakan histeris dari para siswi.

Apa dia seorang idol?

Apa mungkin dia itu trainee agensi besar?

Omo daebak, bukankah ia sangat tampan

Astaga terima kasih Tuhan sudah mengabulkan doaku dengan mengirim pria tampan di kelasku yang seperti neraka ini

Apa aku bermimpi?

Apa dia manusia?

Astaga aku iri dengan postur tubuhnya

Aku ingin menjadi kekasihnya



Dan beragam bisikan lainnya yang terasa asing di indera pendengarannya. Dia sudah sering mendengar orang berbisik dan menggunjing dirinya, tapi baru kali ini dia mendengar orang lain memuji dirinya dan itu... sangat membahagiakan baginya. 

Dengan senyum yang semakin lebar, mata berbinar dari paras tampan miliknya, Mingyu tidak sadar jika hal itu membuat suasana kelas menjadi semakin riuh dan membuat kelas lain juga berlomba untuk mengintip dari jendela sehingga pak Kang, selaku wali kelas Mingyu membubarkan kerumunan tersebut dengan teriakan dan tatapan garangnya. 

"Mingyu, sekarang kau bisa duduk di bangku yang kosong itu!!" ucapnya tegas. 

"Ne, kamsahamnida Kang-ssaengnim" ucap Mingyu kemudian berlalu menuju tempat duduk yang kosong dengan tatapan memuja dari para siswi yang mengiringi langkahnya. 

"Sekarang kalian bisa melanjutkan pelajaran yang tertunda. Maaf pak Lee sudah mengganggu waktunya" ucap pak Kang kemudian berlalu meninggalkan kelas membuat pak Lee melanjutkan pembelajaran yang sempat tertunda tadi. 



Di hari pertama ia bersekolah di SMK Jaewon, Mingyu sudah banyak menarik perhatian para murid di sana. Bukan hanya karena parasnya yang tampan, tapi juga karena tinggi tubuhnya yang menjulang dibanding anak lain. Bagaimana tidak, pemuda setinggi 186 cm berjalan di kerumunan koridor sekolah yang sedang ramai karena jam istirahat dan dengan senyumnya yang manis menawan ia selalu tebarkan di sepanjang sudut. 

Tapi sayang, ia harus sendirian menikmati makan siangnya kala itu karena ia belum memiliki teman dekat. Meski tidak benar - benar dalam kondisi sendirian karena saat ini di kanan - kiri meja Mingyu sudah dikerumuni oleh para gadis dan beberapa siswa yang tertarik untuk berteman dengannya hingga...

BRAKKKK....

Sebuah gebrakan di meja yang Mingyu tempati menarik atensi pengunjung kantin. Para siswa dan siswi yang sebelumnya berkerubung kini mulai pergi dengan raut wajah yang menyiratkan ketakutan. Begitu juga Mingyu, hal yang sebelumnya membuat ia percaya jika kehidupan di sekolah barunya akan tenang sekarang mulai khawatir karena sepertinya ia sudah memiliki calon perundung yang baru.

The UndergroundWhere stories live. Discover now