Warning:
Mature Content! You can skip if doesn't comfortable.
Jungkook stan, are we all sinners? 😝ΦΦ
"Tak ada orang lain disini Jungkook. Hanya ada dirimu. Itu artinya, hanya kaulah yang bisa menyentuhku sekarang."
Jungkook bergerak mundur.
"Ya, maaf."
"Kenapa kau minta maaf?"
Tidak ada yang salah dengan permintaan maaf. Hanya saja Jungkook sedang tidak berbuat salah pada Ji Eun. Satu-satunya kesalahan adalah bagaimana otaknya mulai berpikir kotor tentang wanita dihadapannya sekarang.
"Kau tidurlah. Aku tak ingin mengganggumu."
Baiklah, Ji Eun mulai merasa aneh. Pria didepannya terkadang susah untuk dipahami.
"Tidurlah disampingku, aku tak keberatan. Dibawah tidak ada kasur, kau pasti sakit badan."
Kedua mata bulatnya membesar saat Ji Eun mengatakan hal itu padanya. Namun sebelum ia sempat beralasan, Ji Eun sudah menggeser tubuh dan menarik Jungkook kesampingnya. Bahkan ia membentangkan selimut agar lebih lebar dan menutupi tubuh mereka berdua.
Jungkook tak henti menatap wanita disampingnya dengan penuh kegugupan. Apakah ia menganggap usia mereka masih dibawah sepuluh tahun sehingga Jungkook tidak akan tergoda melihat lekukan tubuh yang tersingkap dari balik kaus longgarnya? Dan harum tubuh yang menggelitik penciuman itu?
Astaga, pikiran Jungkook harus dicuci sekarang juga.
"Besok lusa aku upacara wisuda." Ujar Jungkook mengalihkan perhatian, tetap menatap langit-langit kamar dan menghindari tatapan Ji Eun yang sedang menatap kearahnya.
Ji Eun membelalakkan kedua matanya terkejut,"oh ya? Selamat kalau begitu! Cepat sekali? Apa aku boleh datang?"
"Jadwal wisuda dipercepat karena menghindari musim dingin yang datang lebih awal. Aku sangat bersyukur karena itu."
Sial. Langit-langit kamar itu tidak bercorak. Jungkook jadi tidak punya bahan pengalih perhatian lagi.
"Apa kau senang?" Tanya Ji Eun memutar tubuhnya kearah Jungkook.
"Tentu! Aku sudah menunggu lama untuk ini. Kau tahu? Setelah wisuda aku akan mencari pekerjaan disini. Atau menurutmu aku ambil saja tawaran Songsaenim untuk bekerja ditempat rekannya? Ada yang ingin merekrutku untuk jadi seorang konsultan keuangan di sebuah perusahaan berbasis teknologi."
"Dimana itu?"
"Di daerah Myeong Dong. Sekitar setengah jam darisini."
Ji Eun mengetuk kening Jungkook beberapa kali, "jadi konsultan keuangan kurasa cukup menarik. Kau pasti sangat pintar sehingga dosen universitas merekomendasikanmu?"
"Tidak ada manusia yang bodoh, Ji Eun. Yang membedakan kita semua hanya tingkat keingintahuan dan kedisiplinan. Khusus untukku, aku ingin cepat kaya."
"Cepat kaya?"
"Panjang ceritanya. Aku tak mau malam kita berubah jadi acara talk show tunggal karena cerita hidupku. Yang ada dipikiranku sekarang adalah, aku akan berusaha untuk mencari kerja secepat mungkin dan merangkak naik keatas untuk mengubah kehidupanku sendiri. Oh, tujuanku bertambah sekarang. Aku ingin jadi orang yang bisa memberikan kehidupan untukmu."
"Terimakasih," Ji Eun tersenyum hingga menampilkan sederetan gigi putihnya, "omong-omong kau lumayan ambisius."
"Bukan, aku hanya ingin cepat kaya. Kan tadi sudah kubilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
10000 Hours | Jungkook x IU
Fanfiction"Jika membutuhkan waktu 10.000 jam atau bahkan sisa hidupku, aku akan selalu mencintaimu." Warning: Action, might be includes blood content, angst, 🔞