nana.

1.4K 231 29
                                    

"konbanwa, haru kamu dimana?"  [selamat malam]

"dirumah kembaran"

"maji ka yo, mama khawatir sama kamu"  [yang bener aja]

"maji de, haruto emang lagi dirumah kembaran, besok pasti haru pulang" [serius]

"yoshi, jā ─kamu tidurnya dimana? ini udah malam haru, terus perutnya laper gak?"  [ya udah]

"di ranjang ma, kan di rumah ─iie, haruto udah makan bareng kembaran"

"kembaran kamu siapa sih? kyōmishinshin"  [mau tau]

"ada ma, dia tuh mirip banget sama haru, bedanya dia udah besar─ jadi pingin punya kakak"

"kamu kan udah jadi kakak"

"tapi haru juga pingin jadi adek, ureshii" [nyenengin]

"ya udah, kamu bawa aja dia ke sini"

"mama mau adopsi?"

"eh─ haru arienee, yang bener aja kamu ngomongnya, emang orang tua dia kemana?"  [gak mungkin]

"eh, dia udah balik lagi ma, sumimasen, haru tutup dulu teleponnya ─konbanwa, watashi wa aishitemasu, titip salam buat airi" [aku sayang kamu]

"hai, kobanwa, iterasshai"  [iya, hati-hati]

haruto segera menyaku kembali ponselnya setelah melihat hanbin masuk ke dalam kamarnya lagi. ia langsung menyusul hanbin duduk dipinggir ranjang. setelah bertelponan bersama ibu watanabe, membuat hati haruto merasa tenang.

haruto sudah mabuk? belum, karena tiba-tiba hanbin membatalkan kegiatannya itu, entah apa alasannya. mungkin karena haruto belum legal.

"kenapa gak jadi minum kak?" tanya haruto.

hanbin menopang dagunya untuk mencari sebuah ide "ada syaratnya" ucapnya.

"apa kak?" haruto menatap hanbin serius "lo pacaran dulu, kenalin pacar normal sama gay lo ke gue" ujar hanbin, yang seketika membuat haruto melotot lebar.

haruto mengusak rambutnya dengan kasar, syarat hanbin menarik dan menantang dirinya, namun... "tapi nanti gue pacarannya barengan, gitu?"

"tergantung lo nemunya siapa duluan, terus jangan sampe mereka tau ada orang ketiga" jelas hanbin yang langsung di angguki paham oleh haruto.

"right, lo tidur duluan aja to, besok kan lo sekolah" ucap hanbin seraya mematikan lampu kamarnya.

"kan gue belum dipilihin sekolah kak, gak gue mau begadang aja, habis ini juga pagi, sekarang udah jam 4 kurang 5" balas haruto santai sambil menunjuk jam dinding kamar hanbin.

"gak usah to, lo tidur aja, istirahat sana" hanbin mulai menata bantal dan sprei ranjangnya untuk haruto "gak baik seumuran lo kurang istirahat, efeknya nanti berat" sambungnya.

"tapi, lo gak tidur juga kak?" tanya haruto dan dijawab gelengan pelan oleh hanbin "seumuran gue udah gak berpengaruh begituan"

"mana ada kak? orang gak peduli berapa umurnya kalo kurang istirahat pasti kena efeknya" jelas haruto. mendengarnya, hanbin hanya tertawa lalu mengusak rambut haruto dengan gemas "iya cucu sugiono emang pinter, ya udah yuk sleeping handsome"

pagi itu dua dominan ini akhirnya sama-sama menjelajahi dunia mimpi mereka masing-masing, namun ternyata tak banyak waktu mereka istirahat, hanya berkisar selama 3 jam.

tepat di jam 7 pagi, tiba-tiba ponsel haruto berdering mendapatkan panggilan telepon dari ibunya lagi.

yang haruto tau orang tuanya belum memilihkan sekolah untuknya, tapi dia salah, bahkan sekolah haruto lebih dulu pilihkan dari sekolah adiknya.

mereka berdua terpaksa bangun di jam 8, padahal ibu haruto menelpon satu jam lalu memberi tau jika haruto akan sekolah hari ini, mungkin karena mereka kelelahan.

"kak, lo yakin mau setir mobil?" tanya haruto pelan, hanbin mengucek matanya lalu menguap sejenak "hoooaammmm... iya, gue bisa kok" jawabnya dengan menggumam kecil.

hanbin menggeliatkan badannya pelan, lalu pria kim itu berfokus ke arah depannya dan perlahan mulai menjalankan mobilnya "lo juga yakin mau masuk sekolah?" tanyanya pada haruto.

kini giliran haruto yang menguap " hoooaammmmm... iya kak, mau gimana lagi ini hari pertama" jawabnya. hanbin mengangguk paham "jangan lupa yang kemarin, semangat cari pacarnya"

"semangat sekolahnya mana?"

hanbin langsung mengumpat tawanya "iya, semangat juga sekolahnya"

di tengah perjalanan mereka saling melontarkan candaan yang membangkitkan humor, lalu berhenti untuk meminum kopi bersama di sebuah kafe dan melanjutkan perjalanannya kembali menuju apartemen haruto setelah mata mereka segar karena kafein

"to, kenapa harus gue duluan yang muncul?" haruto tertawa pelan, dia memiliki ide untuk membuat bingung keluarganya

"udah, nanti lo lakuin aja kayak orang bertamu biasanya kak" hanbin menghela nafas pasrah, dia pun mulai menjalankan permainan haruto

"permisi, tante!" teriak hanbin lalu menekan bel pintu "mama kak! jangan tante!" ucap haruto yang bersembunyi dibalik mobil hanbin

"mama! mama! permisi, ma!" kedua tangan hanbin bergerak, mengetuk pintu dan menekan bel, sangat berisik

pintu akhirnya terbuka, sontak ibu watanabe terkejut bukan main, matanya membuat sempurna, mulutnya menganga tidak percaya, siapa sosok didepannya ini?

"pagi, ma" hanbin tersenyum lalu menundukkan badannya sopan "h-haru... k-kimi wa... kore wa tadashīdesu ka?" [haru, apa itu kamu?].

dari kejauhan haruto sudah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi ibunya yang terlihat sangat terkejut melihat hanbin "belum papa sama airi yang liat kak hanbin" batin haruto

"haru... n-naze son'nani hayaku seichō shite iru nodesu ka?" hanbin menggaruk tengkuknya, dia tidak paham apa yang ibu watanabe katakan [haru kenapa kamu cepet tumbuh?].

"dare ga kuru no? hah?? h-haruto!" ayah watanabe yang baru datang ikut terkejut, haruto semakin membahak keras, karena tidak tahan lagi, akhirnya haruto memutuskan keluar dari persembunyiannya [siapa? hah? haruto!]

"hanī, koreha watashitachi no musukodesu ka? watanabe haruto?? n-naze son'nani hayaku seichō shite iru nodesu ka??" lagi-lagi hanbin hanya tersenyum canggung, dia tidak mengerti apa yang kedua orang tua haruto katakan [sayang, ini anak kita? watanabe haruto? kenapa kamu cepet tumbuh?].

"haha, chichi..." ketiga orang dewasa tersebut menoleh bersamaan kesumber suara "h-haruto??" ucap kedua orang haruto bersamaan [mama, ayah].

"korehanani o imi suru nodeshou ka? hontō no haruto dokodesu ka??" ayah watanabe mengucek matanya berkali-kali [apa ini? haruto ada dua?].

haruto melontarkan tawanya lagi, rasanya sangat menyenangkan "kinishinaide, chū ni hairimashou, haru mau jelasin dulu" [udah-udah, ayo masuk].

ジジジ

"sou desu ka" ibu watanabe mengangguk lalu tertawa bersama suaminya "doumo arigatou gozaimasu" ucapnya sambil tersenyum "dou itashimashite" balas hanbin ramah setelah membuka aplikasi penerjemah [oh jadi gitu] [makasih banyak] [sama-sama].

"kak, gak usah maksain ngomong jepang, mama gue paham kok bahasa korea" sahut haruto yang sedari tadi menahan tawanya melihat hanbin berbicara "i'm a polite boy, maaf tante, tapi emang beneran bisa?" haruto semakin tertawa kencang "kamu ini nakal banget ya haru" ujar ibu watanabe

"ureshii! haru udah lama gak kerjain mama sama papa!" kedua orang tua haruto hanya menggelengkan kepalanya, ibu watanabe merasa senang anak pertamanya kembali dengan selamat, dan karena leluconnya hubungan anak dan suaminya menjadi erat kembali [seneng!].

namun, dilain sisi, hanbin hanya tersenyum tipis, melihat keluarga haruto yang bahagia dihadapanya membuatnya teringat keluarganya sendiri di Goyang

rasanya dia ingin kembali lagi kesana dalam waktu dekat ini







.
misi, aku mau tanya •-•
     /)   /) 〝🐯₎  yoshi itu seme apa uke? atau seke?
   (。•ㅅ•。)〝🐯₎  terus pasangan dia siapa? :D
︵∪︵∪︵︵︵︵︵︵︵︵︵︵︵ vomment ya?

♞ϟ - huh? ˓★﹆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang