sampaikan;

19 4 6
                                    

"Qila."

Ku rasa seseorang memanggilku, saat ku arahkan pandangan ke sumber suara, ku dapati Gilang tengah berlari mendekat. Aku masih duduk terdiam.

Sesampainya ia mendekatiku,







"Jadi, bagaimana?" Tanyaku.

"Kamu bercanda kan?" ucapnya dengan nada dingin dan raut wajahnya yang sedang menahan amarah. Perlahan aku bangkit dan menjajarkan posisiku di depannya dan berusaha berani menatap mata coklatnya.

"Perlu aku bawa surat kematian kakakku?"

"Kamu gila ya?!"

"Gilang, tolong terima semuanya. Ini juga menjadi tugas terakhirku untuk Kak Lala. Semuanya sudah cukup sulit untuk ku lalui sendirian. Lagi.

Aku memang bahagia bisa bertemu Kak Lala, walaupun tak lama. Tapi setelah kehilangan Kak Lala, aku menyadari betapa ia dirindukannya sosok Lala yang ceria, hangat, dan sabar. Sangat jauh berbeda denganku.

Semua ini juga ku lakukan karena memang ini kemauan kak Lala. Ini ha terakhir ynag ia inginkan.

Jadi, tolong terima dan biarkan kak Lala beristirahat dengan tenang."




"Gak.. gak mungkin..GAK MUNGKIN!! KAMU LALA KAN?! La jangan gini Laa, a-aku tahu aku salah karena waktu itu aku ninggalin kamu, tapi ku mohon La, jangan gini LAA!"

Air mata tak kuasa ku tahan, sama halnya dengan Gilang. Rasanya tak karuan, disisi lain aku senang karena aku berhasil menyampaikan pesan terakhir kakak kepada orang yang ia sayangi, namun aku juga tak mampu melihat kesedihan yang Gilang alami.








Lama kami terdiam satu sama lain, taka da yang terucap dari kedua bibir kami.

"Makam Lala dimana?"

"Ayo." Ajakku tanpa basa-basi pada Gilang dan ia pun mengikutiku.






Sesampainya dimana Kak Lala disemayamkan, tak lupa kami membeli bunga segar untuknya. Kami berjalan melewati jalan setapak dengan puluhan bahkan ratusan nisan suci di kanan dan kiri kami. Sampailah kami di sebuah nisan yang tepat berada di bawah pohon besar berdaun lebat sehingga sekitarnya terlihat rindang.

Tampak huruf-huruf itu bertuliskan nama kakak yang indah, Syaqila Anastasha, di batu itu. Kami pun menebarkan bunga yang telah kami bawa dan duduk di samping makam kakak.

"Kak.. ada tamu yang sudah kakak tunggu." Ucapku seraya membelai lembut nisan itu.

"La.. Lala, aku balik. Gilang udah kembali La.

La, kenapa kamu pergi? Kenapa kamu tinggalin aku La?

Aku min-ta ma-af La, aku terlam-bat."






Diakhir ucapannya, Gilang menangis, air matanya jatuh lebih deras daripada saat di taman tadi. Aku mencoba memahami situasi dan perlahan bangkit seraya menepuk pelan pundak Gilang dan beranjak pergi meninggalkannya agar ia memiliki waktu dengan kakak.

🌼 🌼 🌼













Kak, aku sudah menepati janjiku, kakak tidak perlu bersedih lagi, sekarang orang itu sudah menemukan kakak.

Kak, aku harap kakak tenang yaa disana. Tolong titipkan pesan untuk Tuhan agar kami disini juga baik-baik saja. Aku sayang kakak.

Tuhan, tolong jaga Kak Lala disisi-Mu, banyak hal menyakitkan yang telah ia lewati semasa hidupnya.

Perpisahan yang membuat ia terpuruk hingga harus menanggung derita penyakitnya. Terima kasih Tuhan, Kau telah menempatkannya disana.


Perpisahan memang selalu ada dalam lembaran kisah kehidupan kita. Namun tak ada yang tahu pasti, kapan kita akan menghadapi perpisahan itu, yang jelas kita harus memanfaatkan waktu kita untuk orang-orang yang ada disekitar kita, orang-orang yang menyayangi kita sehingga tak ada penyesalan di akhir cerita.

Terima kasih untuk kalian yang telah setia menemaniku dalam lembaran kisah hidupku kali ini, jika Tuhan menghendaki maka kita akan segera bertemu di lembar kisah hidupku selanjutnya.

Salam hangat, Aqila Anastasha.

E
N
D
-
-
-
-
-
-

💫 💫 💫























Haii haii haiii~
Waah kasihan banget ya guys si Gilang,

Nah sampai di chapther ini puas gaa?
ada yang mau disampaikan mungkin..

Kesan, kritik, pemilihan kata, struktur, atau mungkin mau tanya-tanya juga ke cast-nya😆

Segini dulu ya teman-teman, terima kasih untuk waktu kalian membaca karya ini, terima kasih atas apresiasi kalian, dan aku berharap kita bisa ketemu lagi di lain waktu🥰

Bubaaiiii🤗

in between stardust💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang