•• Chapter 8 ••

4.2K 268 3
                                    


Wahai pembaca yang baik hati,tidak sombong dan rajin menabung.Jangan lupa bagi kalian untuk meninggalkan vote dan komentarnya setiap paragraf!!

And don't forget to follow my account😍🤧

Let's start🎉🎉

Happy Reading❤❤

Typo di tandai🌈🌈🌈

°°°°

"MISELLA!!"

Teriakan itu menggema membuat seseorang yang di sebut namanya itu membalikkan badan mencari sumber suara dan tubuhnya seketika menegang melihat siapa yang berteriak memanggilnya.

"Mauren?”

Plak

Pipinya seketika memanas saat tangan Mauren mendarat di pipinya.

"Apa maksud lo nyiram Amara?Lo kalau marah sama gue lampiasin sama gue bukan sama sahabat gue!"hardik Mauren garang seperti orang kesetanan.Wajahnya memerah,nafasnya memburu dadanya naik turun menahan emosi sambil menggeleng tidak menyangka gadis yang selama ini dia anggap teman melakukan ini pada sahabatnya.

"Aku ga-gak sengaja,di-dia-"

"Lo kira gue bakalan percaya? Gue lihat pake mata kepala gue sendiri kalau lo yang nyiram Amara,"serunya menggebu-gebu.

"Lo masalahnya sama gue,kenapa Amara yang lo siram?!"suasana semakin memanas.Tidak ada dari mereka yang berani angkat suara,mereka hanya menonton pertunjukan yang bagi mereka sangat langka dimana Mauren yang dulunya sangat melindungi Misel sekarang berubah menjadi memarahinya.

"Lo tau Misel?Gue sebenernya mau minta maaf sama lo gara-gara kemaren,tapi setelah gue lihat yang lo lakuin sama sahabat gue,jangankan minta maaf gue aja jijik ngelihat lo!"Misel menunduk menahan tangisnya mendengar penuturan Mauren,jika saja ini orang lain mungkin Misel tidak apa-apa.Namun ini Mauren,orang yang selama ini selalu melindunginya.

"Gue bener-bener gak nyangka orang kayak lo bisa lakuin hal serendah itu,"Mauren berjalan mendekati Amara.

"Ternyata bener kata Amara kalau lo itu hanya sok polos,di belakang gue perilaku lo sangat menjijikkan!"tambah Mauren ketus,merasa sangat jijik melihat Misel sekarang.

"Lo kira saat lo ngelakuin ini gue bakal bela lo? Gak Misel,gak! Sebanyak apapun gue berutang budi sama lo kalau lo udah nyakitin temen gue,gue bakalan marah dan benci sama lo.Apa lagi lo nyakitin Amara,dia sahabat gue dari kecil Misel! Dari gue pake popok sama belajar make up gue sama dia!"Mauren masih terlihat emosi,kilatan amarah dari wajahnya belum kelihatan menyusut.

"Udah Ren,kasian Misel."Amara berbisik mencoba menenangkan Mauren.Mauren tersenyum mengangguk sedangkan Misel geram melihat wanita ular di hadapannya ini.

"Biarin aja,ngapain kasian sama dia yang udah nyiram lo."Mauren mengepalkan tangannya lalu maju selangkah mendekati Misel dan memunculkan smirknya.

"Lo tau kenapa orang orang gak pernah ada yang mau berteman sama lo?"Misel terdiam,tanpa sadar ia meremas roknya.

"Karena..."Mauren menjeda ucapannya dia mendekatkan mulutnya ke telinga Misel,"lo itu menyedihkan Misel dan juga bodoh!"

MISELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang