[einunddreißig]

16.8K 1.1K 25
                                    

Di pagi hari yang cerah terlihat dari cahaya yang mencoba menerobos gorden tebal di kamar dua pasangan muda ini. Si manis masih setia bergelung nyaman dibalik selimut tebalnya, meringkuk bak bayi yang membutuhkan kehangatan dari sang ibu.

Sedangkan disampingnya terdapat sang suami yang terlihat juga masih memejamkan matanya, memeluk si manis dengan nyaman. Gundukan selimut yang menutupi tubuh si manis bergerak, mata bulatnya mengerjap lucu, menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra indahnya. Menoleh, menatap sang suami dengan senyum secerah mentari pagi ini.

Haechan bangun, menopang dirinya dengan kedua sikunya menatapi Mark yang masih tertidur dengan nyaman, wajah Mark sangat damai sekali ketika tidur, Haechan sangat suka melihatnya. Haechan menatap keseluruhan wajah Mark yang terlihat sempurna, apalagi bibir tipis yang semalam menyentuh setiap inchi tubuhnya.

Haechan menutup wajahnya ketika kembali teringat kejadian semalam, betapa binal dirinya.

....

Mark kembali menggerakkan tubuhnya maju mundur di atas Haechan, tidak ada ikatan seperti malam pertama mereka waktu itu sebab Mark tahu Haechan tidak nyaman diperlakukan seperti itu. Mark menggerakkan tubuhnya dengan tempo yang pelan. Wajahnya melihat wajah Haechan yang memerah, mata sang istri terlihat sayu juga bibir tebal yang membengkak itu terlihat membuka memperlihatkan kedua gigi kelincinya yang terlihat mengintip, menggoda sekali.

"Aahh~"

Haechan akan mendesah ketika Mark mengenai titik spotnya, membuat Haechan sedikit frustasi sebab Mark melakukannya dengan tempo pelan.

"Uhmmpptttt"

Haechan memejamkan matanya saat Mark kembali memagut bibirnya, mencumbunya dengan penuh gairah tanpa henti. Melepaskan ciuman tersebut lalu menatap Mark dengan memohon.

"Hyung~ nghh"

Mark yang melihat Haechan merengek tersenyum miring, "ada apa hmm?"

"Kenapahh lam ahh lambat sekalihh", kata-kata diselingi desahan itu membuat Mark makin tergoda.

"Jadi.. harus bagaimana?"

Haechan menggigit bibirnya ketika Mark memainkan putingnya, suaminya itu menjilati puting menegang Haechan dengan lidahnya dengan gerakan seduktif.

"Lak ahh lakukan sepertihh biasanyaahh hyunghh", ucapnya sampi meremas-remas rambut Mark yang terlihat berantakan.

"Yang bagaimana itu?", Mark lagi menghusap titip nikmat Haechan membuat Haechan mendesah dengan kuat.

"Hyunggg~"

"Seperti inii hmm?", Mark bertanya sembari menggerakan pinggulnya dengan gerakan cepat.

"Nghh ahh iyahh begituuhh"

Belum lama Haechan merasakan kenikmatan tersebut Mark memperlamat temponya kembali, Haechan memberut, ia kembali merengek yang membuat Mark tertawa.

"Kalau begitu memohon dengan baik baby"

Haechan menatap Mark yang kini malah sibuk bermain dengan lehernya, mengecupi dengan sensual kulit leher tersebut. Haechan tidak mau memohon seperti itu, rasanya ehmm sedikit aneh. Tapi apa boleh buat, ia sudah sangat tegang dan ingin sekali digembur habis-habisan.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang