PROLOG

125 10 25
                                    

Apa kalian sudah mengenal sosok Langit? Seperti rumor yang tersebar di SMA Trajuna Bangsa.

"Itu Langit gemesin tapi kok buaya ya."

"Langit menangin pertandingan futsal lagi!"

"AHAHA Langit suka banget ngelawak."

"Itu cewek yang disamping Langit, sahabat dia kan? Pacarnya ka Asta."

Begitulah desas desus yang sering didengar Langit dan sahabat-sahabatnya. Hari itu, lelaki itu dikejutkan dengan pernyataan yang dilontarkan temannya.

Langit menyomot cilok milik Alex, mereka kini sedang berada dikantin.

Alex yang melihat itu pun langsung menjitak kepala Langit, "Punya gue ege! Asal nyomot aja!" protesnya.

"Bagi dikit aja si, kok ngamuk." Langit mengunyah cilok yang ada dimulutnya sembari menatap kesal Alex.

"Langit, dicari Bu Susi diruang osis tuh!" ucap Rangga, ia datang dan duduk disebelah Langit.

"Ngapain?" tanya Langit sembari menyomot cilok Alex kembali.

"Gatau, samperin deh kali aja penting."

"Gue punya firasat baik nih, Ngga." Alex tersenyum licik.

"Dih, anjip lu." Langit berdiri lalu berjalan munuju ruang osis diikuti Alex dan Rangga disampingnya.

"Kira kira Langit bakalan diapain ya?" Alex menebak nebak.

"Doain ini yang terbaik buat Langit, kali aja kan Langit disuruh tobat." Sahut Rangga, sontak dibalas tawa oleh Alex.

Langit menatap bingung kedua temannya, membuat Rangga lagi lagi tertawa karna wajah absrud Langit.

"Katak dodol, otak lo lemot banget Ngit." Komentar Alex melihat wajah Langit.

"Gue yang lemot apa kalian yang gak jelas si?" Langit mengeleng pelan, kedua temannya ini memang tidak jelas dan receh.

"Permisi! Langit tampan dan berwibawa datang."

"Langit? nah ini dia orangnya." Tio tersenyum ramah.

"Ada apa ya bu, nyari saya?" tanya Langit to the point, karna bagi Langit waktu adalah emas.

"Begini nak Langit, kita semua sudah bertekad bulat akan menjadikan kamu ketua OSIS di SMA ini."

"Loh loh kok? ngeprank ya?? dih ga asik malah ngeprankin saya."

Rara sekretaris osis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Serius Ngit."

"Kenapa harus gue?"

"Alasannya simpel biar lo yang suka tidur dikelas, suka bolos, suka berantem, jarang ngerjain tugas ini sibuk gak ngaret mulu." titah Revan yang akan menjadi wakil osis bersama Langit, diangguki oleh Bu Susi langsung.

"Kok? Apaan ni, gue mau hidup tenang setenang air sungai. Jadi gue tolak."

"Gak ada penolakan!" titah Bu Susi.

Begitulah keseharian Langit yang biasa saja berubah menjadi sesuatu yang bagitu asing baginya.







Friend to Love
by : amonaxz
————
03/06/21

--

Hai hai kalian! Akhirnya prolog Friend to Love atau yg bisa kita singkat dgn FTL publish juga!!! pastinya gada yg nantiin si :"

seperti biasa kalau kalian suka sama cerita ini!

klik bintang di pojok bawah! dan jgn lupa comennya!

ps: jadwal up gak menentu, pokoky kalau udah selese chapter itu juga bakalan aku publish! jadi stay tuned ya gaes!

Friend To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang