"Hati-hati!"
"Kabari aku jika sudah sampai!"
•••••
Beep beep beep
Jam bekerku berbunyi pada pukul lima pagi. Seperti biasa, aku melakukan rutinitas pagiku.
Akan tetapi, kini sedikit berbeda.
Tiga panggilan tak terjawab dari orang tua kekasihku dan tak satupun pesanku terjawab oleh kekasihku.
Perasaanku tidak enak, aku harap semua baik-baik saja.
Aku menelepon balik orang tua kekasihku.
"Jenna..."
"Iya? Ada apa ya, Ma?"
Aku bisa mendengar suara isakan di sana.
"Gano kecelakaan..."
"Sekarang dia koma."
Waktuku seakan berhenti. Bahkan sepertinya aku lupa cara untuk bernafas.
Tubuhku limbung ke arah kanan, aku langsung menumpukan tanganku pada meja.
Tidak ada tangisan, aku lupa cara menangis.
Aku hanya diam, sampai kurasa dadaku sesak karena aku menahan nafasku.
Aku menutup teleponnya tanpa pamit, terkesan tidak sopan tetapi aku masih sangat terkejut.
Aku mengirimkan pesan untuk menanyakan di mana dia dirawat sekarang.
Aku terduduk dan mencoba untuk bernafas. Tidak, aku masih tidak menangis.
Bel apartemenku berbunyi, aku menghiraukannya tetapi aku masih bisa mendengar dia mencoba masuk karena aku terduduk di dekat pintu.
"Hey?"
"Kemarin dia baik-baik saja, kemarin dia masih bisa tertawa bersamaku, kemarin kami masih mendengarkan lagu bersama, kemarin dia bilang akan mengantarku."
Satu tetes air mata jatuh dari pelupuk mataku.
"Dia yang membantuku berdiri dan berjalan, apakah bisa aku berjalan tanpanya?" Lirihku.
Aku menyandarkan kepalaku pada dinding dan memejamkan mata.
Kumohon, kuharap ini hanya mimpi burukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
wither sunflower [✔️]
Short StorySang bunga matahari telah layu, kisah mereka telah usai. 🏁 February 19th, 2021