.....🦋Chintya terbangun dari koma panjang yang telah ia lewati selama satu tahun, Ia masih berfikir mengapa ia terbaring lemah seperti ini, Setelah ia melihat-lihat ternyata ia kini berada di rumah sakit.
Seringkali ia memijit pelipisnya, Memikirkan apa yang terjadi, Sebuah memori mengingatkan nya pada kejadian 1 tahun yang lalu bahwa keluarganya dibunuh secara tragis.
Ia melihat seorang wanita yang memperhatikan nya sejak tadi Di ambang pintu, sepertinya ia adalah wanita yang 20 tahun lebih tua darinya.
Wanita itu datang menghampiri Chintya yang tengah terbaring lemah disana.
"Hallo Chintya" Sapa Isabel, Isabel adalah sahabat Mamanya Chintya yaitu clara
"Hallo juga, maaf ibu siapa?" Tanya Chintya
"Aku Isabella panggil saja bella, aku adalah sahabat mama mu Clara aku disini mendapatkan amanat jika suatu saat ia dan papamu meninggal, tolong jaga Chintya." Wanita itu menjelaskan apa yang Clara katakan sebelum dirinya dan suaminya meninggal dunia.
"Oh iya, Kalo gitu saya kenapa bisa disini bu?" Tanya lagi Chintya
"Kamu koma selama satu tahun, sebenarnya kamu juga memang belum sadar sepenuhnya menjadi manusia, Yang sedang berbicara dengan saya adalah Sukma mu"
Jawaban Isabella membuatnya tersontak kaget, ia seringkali memijit pelipisnya.
"Tenang Chintya, jangan kaget seperti itu, Ada sesuatu yang ingin aku berikan padamu." Isabella menyodorkan sebuah kalung keluarga Alexander kepada Chintya.
"Apa ini?"
"Ini kalung milik Keluarga Alexander, Kalung ini bukan lah kalung biasa Chintya, Ini adalah kalung keramat, saat ini kamu memang belum sadar dari koma mu, dan agar kamu bisa sadar kamu bisa pakai kalung ini" Kalung dengan liontin merah terlihat cantik sekali di mata Chintya, membuat ia tidak menolak untuk memakainya.
Chintya mengambil kalungnya dan mengucapkan terimakasih
Dipakainya kalung itu membuat Chintya terlihat sangat cantik dan anggun.
Tiba-tiba ia bangun dari komanya dan sekarang ia sudah menjadi manusia seutuhnya.
"Chintya kamu siap mencari pembunuh keluargamu?" Tanya Isabella
"Hem- saya gak yakin bu, Tapi saya akan berusaha" Balas Chintya
"Saya yakin kamu bisa, saya akan ikut menemanimu mencari pembunuh itu, karena ini juga merupakan amamah ibumu pada saya."
Chintya mengangguk, dan segera memeluk Isabella layaknya ibunya sendiri.
"Makasih ya bu,"
Isabella hanya membalas pelukan Chintya namun tidak menjawab nya, sama-sama sayang batin Isabella
"Chintya ayo ikut ibu, Ibu akan bawa kamu ke apartment milik keluargamu untuk kamu tempati, jika tinggal dirumah mu yang besar itu ibu sangat takut nantinya pembunuh itu masih mengincar kamu nak" Ajak Isabella
"Iya bu, ayo kalo gitu" Balas Chintya
Skip di apartment
Di halaman apartment itu sudah lengkap dengan 1 mobil mewah berwarna hitam, dan 1 motor sport berwarna merah.
Papa dan mamanya lah yang menyiapkan semua ini untuk Chintya, tanpa disadari Chintya mengeluarkan bulir-bulir bening yang kini sudah sampai di pipi nan mulusnya.
"Chintya kamu masuk ya, ibu mau langsung pulang kerumah, Oh Iya ini ponsel untukmu disana ada nomor saya kalo butuh apa-apa tinggal telfon ya, baju baju milikmu sudah ada di lemari apartment ya" Isabella Soraya menyodorkan sebuah ponsel berawarna hitam untuk Chintya
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINTYA
Teen FictionPERINGATAN!!CERITA INI MENGANDUNG DOSA KARENA AKAN MEMBUAT KALIAN SELALU SUUDZON!!! Chintya Laudrey Alexander gadis cantik penuh misteri. ia merupakan anak dari pengusaha kaya raya bernama Roy Anthonio Alexander, dan Clara Anindya Alexander, Semenj...