Neighbors

2.1K 219 54
                                    

| Tetangga |

Haikyuu © Haruichi Furudate

Kagehina Oneshots

By

Shitaaakags

.

.

.

Warn! Little nsfw.

Start!

Bunyi alarm yang menandakan hari sudah pagi, berdentang nyaring di dalam kamar seorang Hinata Shoyo. Dengan wajah yang masih mengantuk, pemuda bersurai sewarna dengan jeruk itu pun mematikan alarmnya dan bergegas bangun untuk mandi.

Memang anak yang sangat teladan dan patut untuk di panuti oleh setiap orang, terutama orang yang pemalas seperti sang penulis.

"Shoyo, cepat turun dan segera sarapan!" teriakan sang ibu pun terdengar nyaring dipendengaran Hinata.

"Iya bu, sebentar lagi aku turun." balas Hinata dengan suara yang lembut mendayu. Duh, memang menantu idaman para orangtua di luar sana nih.

Saat dirinya sudah turun, ia melihat di meja makan sudah nampak makanan yang tersaji dan ada pula adiknya yang sedang meminum susu. Melihat kehadiran sang kakak, ia memanggilnya.

"Nii-chan! Ayo sini, ibu membuatkan makanan kesukaanmu!"

Hinata tersenyum manis, "Segera ke sana!"

Walau hari libur sekali pun, Hinata tetap harus bangun pagi di karenakan memang sudah kebiasaannya sejak kecil. Anggota keluarganya pun sama sepertinya, dengan alasan yang berbeda.

Sang ibu yang memang harus bangun lebih awal untuk membuatkan sarapan dan melakukan kewajibannya sebagai seorang ibu. Dan adiknya, Hinata Natsu, yang masih kecil selalu terbangun di pagi hari, dan tidak akan bisa tidur kembali. Sedangkan sang ayah yang sering pulang pagi, dan kesusahan untuk tidur di pagi hari. Sekalian saja beliau mengikuti sarapan bersama dengan sang buah hati dan istri tercinta.

Memang keluarga yang sangat harmonis.

Setelah selesai sarapan, Hinata dengan kebiasaannya setiap pagi hari, ia akan menyirami tanaman kesayangannya dan sedikit berolahraga untuk menyehatkan tubuhnya.

Namun, kali ini ada yang berbeda.

Hinata melihat seorang pemuda yang lebih tinggi darinya, sedang berdiri membelakanginya. Keringat bercucuran ditubuhnya yang sangat atletis tersebut. Otot punggungnya yang kekar, tercetak manly di kaus putihnya. Membuat Hinata meneguk salivanya dengan kasar.

Seketika tersadar, ia membuang wajahnya yang sudah semerah tomat. Apa yang kupikirkan, sih?! Batinnya meraung-raung.

Sadar ada yang memperhatikannya, pemuda tinggi itu menoleh kearahnya dengan wajah dingin. Hinata berpura-pura tidak melihat dan meneruskan kegiatan menyiram tanamannya dengan tenang.

Padahal di dalam, jantungnya sudah berdetak kencang tidak karuan. Membuat keringat dinginnya, keluar tanpa ia sadari.

Ngomong-ngomong, ia belum pernah melihat pemuda itu di sini sebelumnya. Dan ia juga baru ingat, rumah di sebelahnya ini kan sebelumnya kosong. Apa mungkin dia tetangga baru, ya? Pikir Hinata menebak.

Drabble [KageHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang